MEDAN (Waspada): Gorontalo yang disebut Serambi Madinah Nusantara, menjadi tuan rumah ketiga kalinya, pelaksanaan Seminar Muzakarah Tauhid Tasawuf Asia Tenggara ke VI kembali di gelar di Gorontalo pada 22-24 Nopember, di halaman Taman Budaya Limboto Kabupaten Gorontalo dibuka Bupati Gorontalo Prof DR Ir H Nelson Pomalingo MPd.
Dan dihadiri Forkopimda Gorontalo seluruh Ormas Islam dan Kepemudaan tokoh pemerintah , ulama, cendikiawan akademisi dari berbagai perguruan tinggi turut mensukseskan acara tersebut.
Acara bertepatan Milad Hari Jadi Kabupaten Gorontalo ke 349 tahun, dengan tema mengangkat ajaran kesufian, menebar keadaban dan kasih sayang sejati, mengokohkan perdamaian gorontalo untuk Indonesia.
Sebelumnya telah dua kali diadakan seminar pengkaderan Tingkat Asean di Gorontalo tahun 2017 dan 2019.
Acara dihadiri tamu dari dalam dan luar negeri lebih kurang 1500 orang dari berbagai kalangan baik dari Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Batam, Bangka Belitung, Jakarta, Bogor, Manado Malaysia dan Singapore.
Hal itu disampaikan, Ketua MPTT Pusat Sahal Tastari Waly SE MM, Sabtu(26/11).
Kata dia, Muzakarah MPTT yang ke VI di hadiri oleh pemateri ulama-ulama tasawuf asia tenggara di antaranya, Abuya syekh haji Amran waly al khalidy (Hadharatussyaikh/Murabbi Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf Asia Tenggara), Sidi syeikh rohimuddin nawawi al bantani (Ketua Kerukunan Ulama Nusantara), KH Syeikh Zein zarnudji (Pimpinan Pondok Pesantren Raudhatul Hikam Cibinong Jawa Barat), KH DR Ali M Abdillah MA (Sekretaris Komisi Pengkajian dan Penelitian MUI Pusat), Syekh Mohd. Sofian bin Mohd Farid (Pengurus Madrasah Darul Ulum Al-ittihadiyah Malaysia), Syekh johari Mohd al muari (Ulama Malaysia).
Dalam acara muzakarah ini juga banyak muncul pertanyaan-pertanyaan dari audiens mengenai Tasawuf dan Kesufian, dan Abuya Syekh H. Amran waly Al-Khalidi sebagai pimpinan MPTT Asia Tenggara dan pemateri lainya menjawab langsung pertanyaan-pertanyaan tersebut secara tuntas.
Muzakarah ASEAN yang ke VI melahirkan Resolusi yang sangat penting diantaranya ;
- Ajaran Tauhid Tasawuf dan Tauhid Sufi yang dikembangkan oleh MPTT-I adalah Ajaran yang Haq yang berlandaskan Alqur’an dan hadis sesuai Aqidah ahlussunnah waljama’ah (asy’ariyah dan maturidiyah), Pengamalan hukum syara’ sesuai dengan mazhab syafi’i dan 3 mazhab lainnya, dalam Bertasawuf berdasarkan kepada ulama-ulama sufi yang muktabar seperti imam alghazali, junaid albaghdadi, bahauddin naqsyabandi, yazid albustami, abdul karim al jiili, ibnu ‘arabi dan lainnya.
- Ajaran Tauhid Tasawuf dan Tauhid Sufi yang dikembangkan oleh MPTT-I sangat dibutuhkan oleh semua kalangan, agar umat selamat dari kesyirikan dhahir dan batin, hal ini sejalan dengan Dasar Negara kita sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa.
- Ajaran Tauhid Tasawuf dan Tauhid Sufi yang dikembangkan oleh MPTT-I dapat menjadi salah satu rujukan kurikulum dalam pendidikan Nasional dalam mewujudkan revolusi mental agar karakter dan ketauhidan anak bangsa terbentuk sejak dini, merubah pola fikir dan karakter seseorang untuk lebih mencintai Agama dan Negara.
- MPTT-I membenarkan kitab insan kamil sebagai kitab tasawuf yang muktabar dan kitab lainnya yang sejalan seperti : iqadhul himam, futuhul makkiyah, tuhfatul mursalah, majmu’ rasail, ihya ulumuddin, jauhar haqaiq, manzilis saiirin dan kitab tasawuf kesufian lainnya, sesuai dengan Keputusan Hasil Kajian Komisi LPBKI Majelis Ulama Indonesia Pusat Nomor : 306/LPBKI-MUI/IX/2020.
- MPTT-I tidak ada penyimpangan didalamnya, karena yang diperjuangkan MPTT-I merupakan jabaran daripada rukun agama yang ke-3 yaitu rukun ihsan, Dan dakwah MPTT-I adalah Dakwah Islam Washati sebagaimana misi dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk menyebarkan Islam Rahmatan Lil’alamin di seluruh wilayah Nusantara.
Dalam celah Kegiatan tersebut sempat dilakukan safari dakwah ke kota gorontalo tepatnya dipendopo walikota gorontalo yang dihadiri oleh seluruh kepala SKPK kota gorontalo dan seluruh jajaran di bawahnya.(m22/A)
Waspada/ist
Seminar Muzakarah Tauhid Tasawuf Asia Tenggara ke VI kembali di gelar di Gorontalo.