Scroll Untuk Membaca

Nusantara

Golkar Ingin Koalisi Menuju 2024 Solid, Pengamat: Pemerintahan Akan Stabil

Golkar Ingin Koalisi Menuju 2024 Solid, Pengamat: Pemerintahan Akan Stabil
Ketum Airlangga Hartarto saat menghadiri Kegiatan DPP Partai Golkar,kemarin. (ist)

JAKARTA (Waspada): Peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lili Romli mengatakan, koalisi menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 harus mengedepankan visi-misi, memiliki program kerja dan juga loyal.

“Peserta koalisi harus solid,loyal dalam arti sepanjang kebijakan pemerintah yang dikeluarkan harus didukung, sepanjang kebijakan itu untuk kebaikan dan kepentingan bersama,” ungkap Prof Lili, Kamis (24/11/2022), sebagaimana relis yang diterima di Jakarta.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Golkar Ingin Koalisi Menuju 2024 Solid, Pengamat: Pemerintahan Akan Stabil

IKLAN

Untuk stabilnya pemerintahan, minimal 50 persen plus satu, atau bahkan mayoritas dalam parlemen.

Dengan langkah partai politik (parpol) untuk membentuk koalisi, artinya untuk mencari kesamaan visi dan misi, juga program untuk kontestasi pemilu mendatang.

“Koalisi itu kerjasama dan masing-masing koalisi memiliki visi misi program dan kebijakan yang ditawarkan kepada masyarakat. Yang bergabung tentu harus memenuhi syarat tadi,“ jelas Prof Lili.

Salah satu koalisi yang jelas-jelas bertujuan melanjutkan kerja baik pemerintahan sekarang adalah Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang beranggotakan Partai Golkar, PPP dan PAN.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bicara tentang koalisi, karena tujuan dari pemilu itu menghadirkan pemerintahan yang stabil.

“Pemerintahan yang stabil harus koalisi, makanya Golkar dari awal membentuk koalisi dulu,” kata Ketum Airlangga.

Untuk itu KIB, masih menunggu parpol lain yang hendak bergabung.

“Kita masih terbuka bagi partai lain masuk, tetapi ada waktunya. Sebentar lagi kapal akan berangkat. Jadi kalau yang tidak naik, sebentar lagi, kita to be continued, next session (sesi berikutnya-red), tidak bisa di sesi ini,” tegas Ketum Airlangga

Jika KIB belum bicara soal calon presiden (capres), itu karena KIB masih ingin memperluas basis partai.

“Karena kita mau memperluas basis partai. Jadi kalau basis partai kita perluas kan leave no one behind (tidak meninggalkan siapa pun). Kalau kita sudah putuskan yang lain hanya sebagai pengikut,” tandas Airlangga.

      KIB Percaya Diri

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai komposisi partai yang saat ini tergabung di KIB sudah cukup bisa membuat KIB percaya diri menyongsong Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Menurutnya, pernyataan Ketum Golkar Airlangga Hartarto menjadi indikasi atas hal itu.

“Dengan komposisi yang ada, KIB mestinya memang cukup percaya diri, sehingga statemen Ketum Airlangga menguatkan posisi KIB, partai lain tidak mudah masuk KIB jika tidak miliki kriteria, sekaligus KIB punya kendali penuh atas anggota baru,” terangnya.

Dedi juga menilai pernyataan Airlangga sebagai bentuk kepercayaan diri bahwa dirinya akan diusung oleh KIB.

“Statemen ini juga bisa menjadi penanda jika Airlangga miliki kepercayaan diri untuk terusung. Itulah sebab ia tidak lagi penuh upaya menambah mitra,” tambahnya.

Menurutnya, kepercayaan diri itu terkait dengan kedekatan Airlangga dengan Presiden Joko Widodo.

Di sisi lain, KIB juga sudah memenuhi ambang batas pencalonan presiden.

“Terlebih Airlangga punya kedekatan khusus dengan Presiden Jokowi. Gabungan KIB dan Presiden Jokowi, sudah lebih dari cukup untuk usung Airlangga-Ganjar,” pungkasnya.(J05)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE