JAKARTA(Waspada): Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia(KOWANI),Dr.Ir.Giwo Rubianto Wiyogo MPd,mengucapkan Selamat Hari Ibu ke 94 bagi perempuan di Indonesia pada 22 Desember 2022.
Dimana Hari Ibu bukanlah Mothers Days, melainkan sebuah pergerakan kaum perempuan Indonesia pada masa penjajah, ikut ambil bagian memerdekakan bangsa Indonesia dengan menyebut gerakannya sebagai Ibu Bangsa.
“Kini 94 tahun kaum perempuan di Indonesia memperingati Hari Ibu yang berada pada era digitalisasi.
Maka, kaum perempuan diharapkan cerdas dalam mengikuti arus digitalisasi untuk mendukung ataupun berperan dalam berbagai aspek pendidikan, ekonomi, sosial, kemasyarakatan yang bermuara pada pembangunan bangsa dan negara,”kata Giwo Rubianto di Jakarta belum lama ini.
Dijelaskannya, era digitalisasi tidak bisa dihempang kehadirannya,justru harus disikapi dan ikut ambil bagian di dalamnya, jika tidak ingin tertinggal bahkan tergerus oleh kemajuan zaman.
“Kehadiran Kowani turut mendukung kemajuan perempuan dalam berbagai aspek terutama mendorong kaum perempuan melek digital,”ujar Giwo Rubianto.
Untuk itu, peran Kowani terus ditingkatkan, antaranya bidang pendidikan dimana Kowani sebagai,organisasi federasi perempuan yang anggota dan pengurusnya adalah perempuan, memberi pendidikan dan pemahaman pentingnya digital.
“Untuk itu Kowani mengimbau kaum perempuan walaupun sudah lanjut usia(Lansia) jangan anti digital, harus bisa menyesuaikan diri menghadapi segala macam tantatangan zaman,”ungkapnya.
Contoh sederhana, sambung Giwo Rubianto, saat masa pandemi covid-19, dimana situasi tatap muka sangat dibatasi, sementara roda perekonomian harus berjalan.
“Nah, penggunaan media online untuk transaksi perdagangan berlaku. Bagaiamana pengelola usaha bisa bertransaksi jika tidak melek digital?Ungkapnya.
Giwo mengakui, tidak mudah mengajak perempuan untuk melek digital. Sebab, mikirnya digitalisasi adalah itu miliknya kaum muda atau milenial itu salah sama sekali.
Nah, di Kowani banyak mengalami tantangan digitalisasi,seperti sebelum masa pandemi kalau ibu mempunyai sistem untuk conecting women, karena tidak mungkin dalam satu waktu dalam satu tempat, dalam satu bersamaan kita mengundang seluruh anggota Kowani untuk mendengarkan satu informasi yang sama,edukasi tidak mungkin jika tidak melalui dihlgitalisasi/virtual. Nah,mereka sangat anti mendengar conecting women, ternyata saat pandemi itu organisasi harus tetap bergerak,kita berdasarkan visi dan misi,kemudian tugas kita,konsekwensi kita menjadi anggota dan pengurus organisasi harus melakukan sesuatu. saat pandemi, kita tidak bisa keluar rumah,tidak bisa tatap muka,yang dilakukan
Dilanjutkannya, begitupun di Kowani agar tetap berkegiatan, mengajak pengurus dan anggota untuk berkegiatan dengan zoom.
“Intinya menghadapi digitalisasi mau tidak mau ya harus mau, jika tidak mau akan tertinggal. Tetapi kita harus bisa memilah-milah, apa yang kita terima melalui digital, harus ada filter, seperti youtub, tiktok dan konten lain tidak harus semua kita dengarkan, akhirnya kita terbuai dengan mimpi-mimpi yang kita tidak bisa lakukan, dan kita bisa terpuruk, tapi kita ambil manfaatnya untuk kemajuan diri dan lebih cerdas serta bermanfaat,”ujarnya.
Peduli generasi muda
Kowani, sambung Giwo Rubianto berkomitmen untuk peduli pada generasi muda, melalui pembinaan.
“Kowani dengan gerakan Ibu Bangsa, mengajak kaum muda ikut andil dalam percepatan penurunan stunting.Dengan menjadikan generasi muda sebagai para kader, dengan memberikan pelatihan,pendidikan sosialisasi informasi kepada keluarga-keluarga muda. Kader muda sebagai penyampai pesan tentu lebih bisa mereka pahami dengan bahasa mereka,”kata Giwo Rubianto.
Hal lain,sebut Giwo,terhadap kaum muda,Kowani senantiasa memberi pemahaman tentang pentingnya mengenal para pahlawan nasional.
“Kowani juga melaksanakan sosialisasi kepahlawanan nasional bagi kaum muda. Tujuannya, jangan sampai mereka lebih taunya budaya luar seperti K-POP(musik pop korea),tapi tidak tau pahlawan kita seperti Malahayati,Cut Nya’Dhien dan lainnya. Bagaimana perjuangannya dan bagaimana kita meneladaninya,”ujar Giwo.
Saat ditanya apa target Kowani masa kini dan masa datang, Giwo Rubianto menjelaskan bahwa Kowani turut membangun bangsa dan negara menuju Indonesia maju. Kemudian perempuan lebih mengerti akan budayanya,jangan mengambil budaya dari luar tapi lupa budaya sendiri.
” Kita sebagai perempuan harus memunculkan KeIndonesiaan. Jadi kita ini sebagai duta bangsa, kalau kita di luar negeri, jati diri kita jangan sampai tererosi,”sebutnya.
Sedangkan pesan yang disampaikak Giwo Rubianto pada Hari Ibu ke 94 tahun 2022 yakni, semangatlah perempuan Indonesia,jadilah ibu bangsa yang sejati, dimana,kita wajib menyiapkan generasi penerus bangsa walaupun bukan secara lahiriyah,menyiapkan generasi yang handal yang punya jati diri, berahlak mulia, dan dapat menghadapi semua tantangan zaman dan mempunyai daya saing yang tangguh, jangan mudah menyerah,jangan mudah pesimis, harus punya semangat dan punya tujuan, dan mimpilah sebanyak mungkin untuk diwujudkan jadi kenyataan yang bermanfaat bagi dirinya, bagi masyarakat dan bangsa dan mempunyai peran multifungsi sebagai perempuan yang mandiri,dan punya kekuatan dari lahir dan batin serta ekonomi dalam menguatkan ketahahanan keluarga menuju Indonesia Maju dan Indonesia Emas.(m22)
