Scroll Untuk Membaca

Nusantara

F-PKS DPR RI Umumkan Juara Lomba Baca Kitab Kuning

F-PKS DPR RI Umumkan Juara Lomba Baca Kitab Kuning
Ketua FPKS Jazuli Juwaini (kanan) (ist)

JAKARTA (Waspada): Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) DPR kembali menggelar Final Lomba Baca Kitab Kuning Edisi ke-6 sekaligus mengumumkan pemenangnya di Gedung Parlemen Senayan Jakarta Selasa (19/12).

Acara itu diselenggarakan sebagai rangkaian Peringatan Hari Santri digelar secara offline menghadirkan 24 finalis dari 24 provinsi .

Scroll Untuk Lanjut Membaca

F-PKS DPR RI Umumkan Juara Lomba Baca Kitab Kuning

IKLAN

Ketua FPKS Jazuli Juwaini membuka acara dihadiri Wakil Ketua Majelis Syura sekaligus Wakil Ketua MPR RI H.M. Hidayat Nur Wahid, Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Ketua MPP PKS Suswono, Sekretaris Majelis Syura PKS Syauqi Abdul Aziz, dan Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi.

Tampil menyegarkan suasana Komika Mamat Alkatiri.

Ketua FPKS Jazuli Juwaini menegaskan, lomba baca Kitab Kuning bukan program politik jangka pendek tapi berangkat dari keikhlasan untuk memuliakan ulama, santri dan pesantren.

Hal ini bentuk konsistensi keberpihakan dan penghormatan kepada ulama dan santri ahlu sunnah wal jamaah yang sangat besar kontribusinya dalam menjaga NKRI sejak jaman kemerdekaan.

Anggota Komisi I DPR itu menjelaskan, inisiatif awal Lomba Baca Kitab Kuning di Parlemen ini yang berasal dari risalah yang disampaikan secara khusus kepada Kyai Haji Sholahuddin Wahid (Gus Sholah).

“Waktu saya sampaikan niat untuk mengadakan lomba baca Kitab Kuning di DPR RI ini, disambut baik oleh Gus Sholah pada saat itu. Beliau katakan bagus sekali, tidak pernah ada fraksi lain yang pernah mengadakan lomba semacam ini di DPR RI. Atas motivasi tersebut, FPKS semakin kokoh memperjuangkan pesantren di DPR salah satunya dengan lahirnya UU 18/2019 tentang Pesantren dan mendesak porsi APBN dan APBD untuk pesantren,” pungkas Jazuli.

Adapun kitab yang dilombakan adalah Fathul Mu’in karya Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz bin Zainuddin Al-Malibari.

Dewan Juri lomba yaitu KH. Syuhada’ Syarkun, MHI (Wakil Kepala Madrasah Aliyah Tebuireng 2009-2012), Dr. KH. Muslih Abdul Karim, MA (Ketua Umum MAPADI/Alumni Pesantren Langitan Tuban), Dr. KH. Ali Akhmadi, MA Alhafidz (Ketua BPU DPP PKS/Alumni Pesantren Raudlatul Ulum Pati, Jawa Tengah).

 Teladani Ulama

Presiden PKS Ahmad Syaikhu dalam sambutannya mengatakan lomba baca Kitab Kuning FPKS merupakan upaya PKS untuk melestarikan tradisi pesantren sekaligus literasi di kalangan generasi muda bangsa.

PKS, tambahnya, concern mendorong generasi muda meningkatkan literasi melalui baca kitab, bukan hanya kitab kuning tapi juga kitab-kitab lain sehingga berkontribusi bagi kemajuan Indonesia.

FPKS, ingin mengajak generasi bangsa mendalami ilmu agama melalui rujukan utama karya ulama ahlus sunnah yang muktabar sekaligus meneladani keikhlasan, ke-tawadhu-an, dan pengorbanan para ulama bagi bangsa Indonesia. 

“Untuk itu kita selalu diingatkan, selain jangan sekali-kali melupakan sejarah atau “jas merah”, kita juga harus ingat selalu “jas hijau” atau jangan lupakan peran dan kontribusi ulama,” tandasnya.

Jaga Nasionalisme Relijius

Sementara itu, Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Aljufri memberikan arahan secara virtual sekaligus menutup acara seraya mengucapkan selamat kepada seluruh finalis khususnya para pemenang.

Menteri Sosial RI 2009-2014 itu mengapresiasi konsistensi FPKS dalam menyelenggarakan lomba hingga edisi ke enam.

“Selamat kepada para pemenang. Barakallah fiikum. Semoga pencapaian ananda semua dapat memotivasi diri dan para santri di seluruh Indonesia untuk tampil menjadi cendekiawan muslim dan pemimpin bangsa Indonesia bahkan dunia di masa depan,” kata Dr. Salim.

Lomba ini, kata Dr. Salim, bagian dari upaya PKS untuk mengokohkan nasionalisme Indonesia yang relijius. Sekaligus upaya untuk memajukan pesantren sebagai soko guru pendidikan nasional.

“Kita berharap dari pesantren lahir pemimpin dan masyarakat yang cerdas berintegritas, beriman, bertakwa dan berakhlak mulia,” tandasnya.

Dr Salim mengingatkan, Santri dan Pesantren dengan bimbingan para Ulama dan Masayikh memiliki kontribusi besar dalam sejarah perjuangan bangsa meraih kemerdekaan dan mengisi kemerdekaan dengan pembangunan.

22 Oktober sendiri ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional bertepatan dengan momentum Resolusi Jihad Pendiri Nahdlatul Ulama Hadratus Syaikh Kiyai Hasyim Asyari, yang menggelorakan semangat rakyat untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. 

“Mata rantai sejarah ini harus terus kita ingatkan kepada bangsa Indonesia, sehingga kita dapat menghormati dan memuliakan peran-peran kebangsaan ulama, santri dan pesantren dalam dimensi kekinian. Santri harus terus menjadi penjaga NKRI dan penggerak kemajuan bangsa,” ungkapnya.

  Pemenang Lomba

Juara I, Faisal Khumaidi perwakilan dari Provinsi Jawa Tengah (Ponpes Attauhidiyah); berhak hadiah Umroh senilai Rp. 35.000.000,- 

-Juara II, Fahmi Rahman perwakilan dari Provinsi Kalimantan Selatan (Ponpes Darussalam Martapura); berhak hadiah senilai Rp. 30.000.000. 

Juara III, Ahmad Syakir perwakilan dari Provinsi Sumatera Selatan (Ponpes Rubbath Al Muhibbien Pelembang); berhak hadiah senilai Rp. 25.000.000. 

Juara Harapan I, Said Munazir Al Aydrus perwakilan dari Daerah Istimewa Aceh (Ponpes Dayah Safinatunnajah Nagan Raya); berhak hadiah senilai Rp. 20.000.000.

Juara harapan II, Ifkar Rasyid perwakilan dari Provinsi Sumatera Barat (Ponpes Darul Ulum Kota Padang); berhak hadiah senilai Rp. 15.000.000.
 
Juara harapan III, Sunnatullo perwakilan dari Provinsi Kep. Bangka Belitung (Ponpes Darul Ilmi Wal Qur’an Bangka); berhak hadiah senilai Rp. 10.000.000.(j04)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE