JAKARTA (Waspada) : Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan Festival Kepulauan Riau (Kepri) Ramadhan Fair (KURMA Fair) menggambarkan Islam yang masuk secara damai, yakni dari ekspresi seni dan budaya adalah etalase negara maju.
“Di negara-negara maju, etalase yang ditampilkan adalah budaya, museum-museumnya. Jadi kita lihat, budaya ke depannya akan memenuhi SDG’s, inilah The Power of Culture. Saya
kira ini menekankan bahwa kebudayaan kita ini warisan yang harus kita jaga bersama, karena kalau bukan kita yang peduli dengan budaya, maka siapa lagi,” kata Menbud Fadli Zon, meresmikan pembukaan Festival Kepri Ramadhan KURMA Fair 2025 di Lapangan Tugu Sirih, Tanjungpinang, Kepri, Senin (10/3),
Pembukaan KURMA Fair digelar di dua kota yakni, Tanjungpinang mulai dari 10-16 Maret 2025 dan Kota Batam 17-23 Maret 2025, dihadiri Gubernur dan Wakil Gubernur, Ketua DPRD Kepri, Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi Kemenbud, Walikota dan Bupati di lingkungan Kepri, Perwakilan Bank Indonesia (BI), Lembaga Adat Melayu (LAM), para pelaku budaya, dan masyarakat.
Lebih lanjut Fadli Zon mengatakan, Ramadhan dalam sejarah Nusantara mencerminkan kemandirian ekonomi umat.
Festival ini menurutnya menggambarkan Islam yang masuk secara damai, yakni dari ekspresi seni budaya.
Menbud menyebut salah satu agenda utama KURMA 2025 adalah pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Di Kepri, UMKM berkontribusi besar terhadap perekonomian daerah.
“Oleh karena itu, saya harap KURMA 2025 menjadi platform yang mendorong pertumbuhan UMKM, termasuk bagi produk-produk berbasis budaya, memperluas akses pasar, dan memperkuat daya saing produk lokal kita,” ujar Menbud.
Sebelumnya, Menbud mengunjungi ruang mulai dari desain, purwarupa, dan hasil produk kerajinan yang sudah selesai di Gedung Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Kepri.
Fadli Zon berharap Dekranasda dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama melalui produk-produknya, mulai dari kuliner, fesyen, sampai berbagai macam kebutuhan sehari-hari, untuk interior rumah tangga, dan
lain sebagainya.
“Kualitasnya sudah terukur dengan baik. Quality control-nya sudah bagus, mudah-mudahan bisa terus berkembang dan bisa dikonsumsi oleh masyarakat luas di Indonesia, tak hanya di Kepri, tentu saja kami sudah ekspor juga ke beberapa negara tetangga. Saya kira ini perlu dipertahankan dan terus dikembangkan,” ucap Menbud.
Perwakilan BI Provinsi Kepri Rony Widijarto, mengatakan KURMA Fair merupakan kegiatan yang diinisiasi oleh Kantor Perwakilan BI dalam rangka mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah. KURMA Fair 2025 digelar di dua kota.
“KURMA adalah upaya untuk memperkuat ekosistem halal. Kita akan mendorong program-program halal yang sudah berjalan, termasuk akselerasi sertifikasi produk halal serta pengembangan Halal Center, penukaran uang kecil dan industri kreatif syariah,” kata Rony Widijarto. (j01)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.