Dir MP-EBT Apresiasi BPN Riau Dan Paparkan Kinerja PLN

  • Bagikan

KEPRI (Waspada): Memasuki tahun 2022, PT PLN (Persero) langsung tancap gas untuk menuntaskan seluruh pekerjaan rumahnya, guna merealisasikan target yang masuk dalam rencana kerja tahun ini.

Semua itu dipaparkan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) sekaligus Focus Group Discussion (FGD), sebagai rangkaian dari kegiatan penyerahan sertipikat dan sarana prasarana (sarpras) Kementerian ATR/BPN yang digelar PLN bersama BPN Provinsi Riau bersama jajaran Kantor Pertanahan (Kantah) di bumi lancang kuning, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Selasa (18/1/2022).

Dalam kegiatan yang dibuka Direktur Mega Proyek dan Energi Baru Terbarukan (EBT) Wiluyo Kusdwiharto, turut hadir diantaranya Kepala BPN Provinsi Riau M Syahrir bersama jajaran Kepala Kantah, Senior Executive Vice President Manajemen Aset PLN Paranai Suhasfan, EVP Legal, Pengamanan dan Pemeliharaan Aset Properti PLN Dwi Wibihandoko. Kemudian, GM PLN UIP Sumbagteng Alland Asqolani, GM PLN UIP Sumbagut Octavianus Padudung, GM P3BS Dispriansyah, GM UIWRKR Hartono dan GM PLN UIKSBU Purnomo.

Sebagai tuan rumah, GM PLN UIP Sumbagteng Alland Asqolani mengaku sangat senang karena pihaknya dipercaya menggelar kegiatan penyerahan sertipikasi aset PLN di Provinsi Riau tahun 2021 sekaligus FGD pembahasan permasalahan aset PLN.

“Lewat kegiatan ini kami berharap target di tahun 2022 bisa tercapai dan sinergitas dengan BPN Riau serta dukungan supervisi KPK semakin solid,” harapnya.

Sedangkan Kepala Kanwil BPN Riau M Syahrir mengatakan, dalam kegiatan ini pihak BPN menyerahkan 1.361 sertifikat bidang di 7 unit PLN, dari total target 1.511 bidang dengan persentase sebesar 90,07%.

“Sedangkan sisanya 150 bidang (9,93%) hingga kini masih dalam pengerjaan karena adanya terhambat berbagai faktor, termasuk tumpang tindih dengan lahan masyarakat,” urainya.

Apresiasi BPN dan KPK

Pada kesempatan tersebut, Direktur Mega Proyek dan EBT Wiluyo Kusdwiharto mengatakan, meski masih menghadapi Pandemi Covid-19, hal tersebut tidak menyurutkan langkah PLN untuk terus berkarya dalam menjalankan berbagai aktivitas.

Dikatakannya, PLN sebagai salah satu BUMN tetap berkomitmen untuk terus melangkah maju, berada di posisi terdepan dalam membangun infrastruktur ketenagalistrikan yang menjangkau seluruh pelosok negeri dengan pasokan listrik yang andal dan menjadi pendukung pertumbuhan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Lewat kegiatan ini juga, Wiluyo mengatakan bahwa pihaknya akan terus membutuhkan tambahan lahan, meski di sisi lain luas permukaan bumi tidak akan bertambah. Sehingga seiring dengan berjalannya waktu, tanah akan menjadi komoditi yang diperlukan dan bahkan diperebutkan oleh banyak pihak.

“Oleh karena itu, PLN berkomitmen untuk mengamankan, memelihara, dan mendayagunakan aset tanah dan properti milik negara yang dikelola oleh PLN, demi masa depan penyediaan tenaga listrik bagi seluruh rakyat Indonesia,” ucapnya.

Mantan Direktur Bisnis Regional Sumatera Kalimantan ini juga menjelaskan, di akhir tahun 2020, PLN memiliki kurang lebih 106 ribu persil bidang tanah yang harus dilegalkan dan disertifikasi.

“Meskipun proses sertifikasi ini sudah kami kelola selama puluhan tahun, namun dari jumlah itu baru sekitar 46% yang bersertifikat. Sisanya yang 54% lagi, masih memerlukan upaya ekstra dari kami untuk melegalkannya. Namun Alhamdulillah dapat kami laporkan bahwa melalui koordinasi dan sinergi antar lembaga dalam bentuk pendampingan dari Komisi Pemberantasan Korupsi dan dukungan penuh dari Kementrian ATR/BPN beserta seluruh jajarannya, ternyata masalah yang tadinya seperti tidak ada jalan keluarnya, dalam waktu singkat, secara perlahan dapat diuraikan satu per satu,” bebernya.

Dia juga menyampaikan, di Wilayah Provinsi Riau, Sertifikasi PLN di tahun 2020 terbit sebanyak 982 Sertipikat, dan di tahun 2021 sertipikat terbit sebanyak 1361 Sertipikat, dengan perincian; 1. UIP Sumbagteng sebanyak 1048 Sertipikat yang terbit; 2. UIP Sumbagut sebanyak 13 Sertipikat; 3. UIP3BS sebanyak 237 Sertipikat yang terbit; 4. UIWRKR sebanyak 48 Sertipikat; dan 5. UIKSBU sebanyak 15 Sertipikat.

Adapun target sertipikat terbit di tahun 2022 sebanyak 863 Sertipikat, dengan perincian: 1. UIP Subagteng sebanyak 576 Sertipikat; 2. UIPSBU sebanyak 60 Sertipikat; 3. UIP3BS sebanyak 218 Sertipikat; 4. UIWRKR sebanyak 4 Sertipikat dan 5. UIKSBU sebanyak 5 Sertipikat.

Serahkan Sarpras

Pada kesempatan itu juga, PLN turut menyerahkan sarana prasarana (sarpras) kerja bagi jajaran Kanwil dan Kantah BPN di Provinsi Riau yaitu berupa 13 Paket (PC Tekstual, PC Spasial, Printer Laser) dan 26 Office 0365.

“Penyerahan ini sebagai wujud apresiasi dari kami atas upaya maksimal yang sudah dilaksanakan jajaran Kanwil dan Kantah BPN dalam mendukung penuh proses permohonan sertipikat aset PLN sejak permohonan, pengukuran hingga terbit sertipikat. Sekaligus kami berharap dengan tambahan sarana dan prasarana kerja ini, dapat membantu mendorong percepatan proses sertipikasi aset tanah di Wilayah NKRI secara umum maupun khususnya bagi PLN yang mana ditargetkan pada tahun 2023 seluruh aset diharapkan sudah bersertipikat 100%,” sebut Wiluyo.

Wiluyo juga berharap, koordinasi yang selama ini telah berjalan dengan baik antara PLN dengan Kakanwil BPN beserta Kakantah dan seluruh jajarannya di Provinsi Riau, serta dengan supervisi dari KPK akan terus berkelanjutan hingga seluruh aset negara ini berhasil disertifikatkan. (m31)

  • Bagikan