Scroll Untuk Membaca

Nusantara

Di Forum P20 DPR Ingin Mengajak Rusia-Ukraina Dialog

Kecil Besar
14px

JAKARTA (Waspada): Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen ( BKSAP) DPR RI Fadli Zon menyatakan perang Rusia-Ukraina termasuk salah satu bagian yang diperdebatkan, paling tidak dalam proses pembentukan outcome dokumen sudah terlihat perbedaan-perbedaan yang cukup mencolok dalam Forum Parliamentary Speakers’ Summit (P20).

Perbedaan yang dimaksud adalah adanya pendapat yang ingin memberi satu kalimat-kalimat yang keras mengutuk perang. Namun, ada juga pendapat yang cenderung berpendapat untuk move forward atau maju ke depan untuk mencari solusi.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Di Forum P20 DPR Ingin Mengajak Rusia-Ukraina Dialog

IKLAN

“Kita (Indonesia) termasuk yang ingin mencari solusi. Posisi masing-masing pihak berbeda-beda. Tapi kita semaksimal mungkin di P20 ini ada satu forum yang bisa berbagi isu bersama dan kita tidak ingin memperuncingnya,” tegas Fadli Zon djsela sela penyelenggaraan Parliamentary Forum P-20 di ruang Paripurna DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (5/10).

Dia mengungkapkan hasil dari forum P20 iini nantinya akan menjadi bagian dari join statement atau pernyataan bersama yang akan dibawa ke forum G20 pada November mendatang.

Hari ini rangkaian P20 melaksanakan Parliamentary Forum yang mendiskusikan berbagai isu dan persoalan.

“P20 ini nanti hasilnya semacam dokumen yang menjadi bagian join statement untuk dibawa ke G20,” ungkapnya.

Acara P20 sejak Rabu kemarin mengetengahkan diskusi termasuk platform dengan civil society, media, kalangan umum, tokoh-tokoh, pakar-pakar, akademisi.

Hari ini khusus pertemuan house speaker, pimpinan DPR dan anggota parlemen yang tergabung dalam P20.
Kemudian dari sana, akan ada join statement terkait dengan hal-hal yang isunya diprioritaskan dalam forum ini. Baik tentang percepatan SDG’s dan ekonomi hijau (green economic), tentang persoalan-persoalan kekinian, masalah krisis pangan, energi dan tantangan global ekonomi, dan serta peran parlemen dan demokrasi, juga persamaan gender dan inklusi sosial.

Selain itu Fadli tidak membantah yang juga selalu dibicarakan dalam forum-forum internasional adalah masalah yang terkait perang Rusia-Ukraina.

Politisi Fraksi Partai Gerindra itu membenarkan, Ukraina memang bukan bagian dari P20,  namun  menjadi tamu dari tuan rumah bersama dengan beberapa negara lainya.

Sebagaimana yang dilakukan juga oleh pemerintah yang mengundang beberapa Negara.

“DPR ingin mengajak dialog, diplomasi dan mencari penyelesaian walaupun diakuinya tidak semudah itu. Tetapi gestur itu menunjukkan bahwa kita peduli, kita sangat peduli dan berharap ada semacam inisiasi untuk dialog, terutama di antara parlemen.

Parlemen ini kan kelebihannya punya legitimasi dari rakyat, punya fleksibilitas di dalam dialog, dan diplomasi. Agak berbeda dengan pemerintah yang agak rigid.

Kita harapkan dengan semua itu, ada hasil yang positif.  Meskipun memang belum terlihat, tapi mungkin nanti dalam dokumen-dokumen terlihat,”ujar Fadli Zon.(j04)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE