Laporan Haji: Muhammad Ishak
ARAB SAUDI (Waspada): Jemaah haji Indonesia yang tergabung dalam gelombang pertama disambut dengan cuaca panas saat tiba di Makkah Al-Mukarramah. Suhu udara di kota kelahiran Nabi Muhammad SAW itu berkisar antara 30 – 45 derajat celsius.
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, mengimbau jemaah untuk menjaga kesehatan dan tidak memaksakan diri dalam menjalankan ibadah sunnah. Begitu juga dengan jemaah lanjut usia (lansia) agar tidak memaksa diri dengan program ziarah ke tempat-tempat bersejarah di Makkah.
“Cuaca di Makkah sangat panas, sehingga kita imbau jemaah untuk menjaga kesehatan dan tidak memaksakan diri dalam beribadah sunnah. Laksanakan ibadah haji sesuai dengan kemampuan diri,” terang Ketua PPIH Arab Saudi 1444 H/2023 M, Subhan Cholid di Makkah, Selasa (6/6).
Diharap, jemaah haji ketika keluar hotel selalu menggunakan alat pelindung diri, seperti topi, sandal atau sepatu, masker dam payung. Diharap, jemaah juga selalu mengkonsumsi buah dan minum aor secukupnya. Walaupun tidak haus, tapi jemaah harus selalu minum,” sebut Subhan Cholid.
Fase kedatangan jemaah haji dari Madinah ke Makkah dimulai sejak 1 Juni. Hingga saat ini tercatat 22.932 jemaah haji Indonesia sudah berada di Makkah. “Mereka tergabung dalam 58 kelompok terbang (kloter) dari berbagai embarmask di tanah air,” katanya.
Fase kedatangan jemaah dari Madinah akan berlangsung hingga16 Juni. Untuk jemaah haji Indonesia gelombang kedua akan diberangkatkan dari tanah air, 8 Juni 2023.
“Mereka akan mendarat di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah dan selanjutnya akan dibawa ke Makkah Al-Mukarramah,” kata Subhan Cholid, seraya menambahkan, fase kedatangan jemaah haji gelombang kedua di Makkah akan berlangsung dari 8 – 22 Juni.
Adapun imbauan PPIH Arab Saudi untuk jemaah haji Indonesia selama di tanah suci antara lain tetap menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh, tidak memaksakan diri untuk melaksanakan ibadah sunnah, ziarah, dan kegiatan lain yang akan menguras tenaga serta pola dalam beribadah disesuaikan dengan kemampuan diri.
“Tujuan utama jemaah adalah menunaikan ibadah haji di tanah haram. Tapi karena cuaca pqnas maka perlu mengumpulkan energi untuk menghadapi puncak haji mulai dari Arafah, Muzdalifah dan Mina,” sebut Sunhan Cholid, seraya berharap, jemaah haji dalam menyesaikan ibadah haji nantinya agar berjalan lancar. (b11)
