Scroll Untuk Membaca

SumutEkonomiNusantara

BULOG Menjawab Tantangan Perubahan Fungsi Dan Stabilisasi Pangan

Perum BULOG berkomitmen memberikan yang terbaik dalam memenuhi kewajiban kepada pemerintah dan rakyat Indonesia. (Waspada/Ist)
Perum BULOG berkomitmen memberikan yang terbaik dalam memenuhi kewajiban kepada pemerintah dan rakyat Indonesia. (Waspada/Ist)

P.SIDIMPUAN (Waspada): Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (BULOG) mengalami pergeseran fungsi, yakni dari pengatur dan operator pelaksana kebijakan distribusi pangan pemerintah, menjadi hanya sebagai operator pelaksana saja.

Pergeseran fungsi ini tentu mengalami tantangan tersendiri, apalagi di era yang menuntut banyak percepatan dalam prosesnya.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

BULOG Menjawab Tantangan Perubahan Fungsi Dan Stabilisasi Pangan

IKLAN

Demikian bunyi press release yang dikirimkan Perum Bulog yang diterima waspada.id di Padangsidimpuan, Sabtu (8/6/2024).

“Apakah stabilisasi pangan diperlukan bagi negara sebesar Indonesia ? Tantangan yang dihadapi semakin besar dan nyata, antara lain tantangan krisis iklim, ketidakpastian geopolitik global dan tantangan rantai pasok yang tidak hanya terjadi di Indonesia, bahkan di dunia.Tantangan ini yang harus dijawab bersama,” ucap Bayu Krisnamurthi, Direktur Utama Perum BULOG.

BULOG Menjawab Tantangan Perubahan Fungsi Dan Stabilisasi Pangan

Bayu menambahkan, stabilitas pangan menjadi sesuatu yang harus diperjuangkan bersama-sama, sehingga masyarakat Indonesia dapat mencapai suatu negara dengan kondisi ekonomi sesuai tujuan bersama.

Termasuk di antaranya terhindar dari ekonomi middle income trap melalui solusi yang ditawarkan, termasuk penguatan peran Perum BULOG, diversifikasi sumber pangan dan pemanfaatan teknologi.

Tantangan kondisi stabilitas pangan di Indonesia, katanya, belum ideal. Termasuk harga pangan yang masih fluktuatif dan ketergantungan pada impor bahan pangan yang menyisakan banyak pekerjaan rumah dalam hal stabilitas pangan.

Belum lagi dihadapkan dengan produksi beras yang semakin turun karena lahan sawah yang semakin sedikit dan tingginya harga faktor-faktor produksi, seperti pupuk. Dibutuhkan kerjasama semua stakeholder baik dari sisi produksi, distribusi dan konsumsi, agar ketahanan dan stabilitas pangan dapat tercapai.

Hal senada dikatakan Jusuf Kalla, mantan Wakil Presiden dan pernah menjadi Kepala BULOG. Katanya, stabilisasi kebutuhan pokok di Indonesia, termasuk beras sebagai pangan, sangatlah penting karena setiap orang pasti membutuhkan makan.

Tentunya dibutuhkan ketersediaan bahan dengan harga yang terjangkau bagi konsumen dan menguntungkan bagi petani. Mengurus pangan tidaklah mudah, dan ini yang menjasi alasan negara perlu hadir lewat Perum BULOG

BULOG Menjawab Tantangan Perubahan Fungsi Dan Stabilisasi Pangan

Relevansi peran Perum BULOG, mendapat perhatian khusus pada perjalanan 57 tahun usia perusahaan umum milik negara ini. Apalagi salah satu perannya yang paling dikenal adalah mendukung berbagai upaya strategis pemerintah.

Tentunya sabagai operator pelaksana kebijakan, BULOG harus mampu mengamankan penyediaan pangan dan stabilisasi harga pangan.

Perum BULOG bertanggung jawab atas pengelolaan cadangan beras nasional yang berfungsi sebagai buffer stock dalam menghadapi situasi darurat seperti bencana alam atau kelangkaan beras

Cadangan ini memungkinkan pemerintah merespon dengan cepat penyediaan beras bagi masyarakat yang terdampak. Sehingga tidak terjadi kelangkaan yang dapat memicu lonjakan harga.

“57 tahun Perum BULOG menjadi pemasok rantai pangan, terutama beras yang terpercaya,” tambah Tito Pranolo, pakar pangan Indonesia yang juga pernah menjadi bagian dari kepemimpinan Perum BULOG.

BULOG Menjawab Tantangan Perubahan Fungsi Dan Stabilisasi Pangan

Sementara dalam rangka menjawab tantangan perubahan fungsi dan stabilisasi pangan yang relevan dengan zaman, Perum BULOG terus berinvestasi dalam pengembangan sumber dayanya Termasuk infrastruktur, teknologi dan sumber daya manusia, sehingga tetap menjadi pemimpin rantai pasok pangan terpercaya.

Hal ini dicerminkan dengan transformasi yang tengah dijalankan oleh Perum BULOG. Terrmasuk di ataranya perubahan logo dan slogan baru Perum BULOG yaitu “Mengantarkan Kebaikan”.

Sonya Mamoriska Harahap, Direktur Transformasi dan Hubungan Kelembagaan Perum BULOG mengatakan, dengan terus beradaptasi dengan kemauan pasar dan ingin berkontribusi lebih pada masyarakat, Perum BULOG melakukan transformasi yang terwakilkan dalam empat visi

“Visi Perum BULOG ialah Kepercayaan, Kepemimpinan, Pelayanan Terbaik dan Kesejahteraan Masyarakat. Ini dilakukan karena kami selalu ingin mengantarkan kebaikan kepada semua pemegang kebijakan terkait,” ujar Sonya Harahap

BULOG Menjawab Tantangan Perubahan Fungsi Dan Stabilisasi Pangan

Ditambahkannya, transformasi Perum BULOG juga dilakukan pada sektor komersial dengan menunjukkan kemampuan adaptasi yang luar biasa. Antara lainnya peningkatan kualitas produk dan penambahan jalur distribusi.

Dengan transformasi yang terus dilakukan, Perum BULOG telah membuktikan diri sebagai lembaga yang mampu menghadapi tantangan zaman dan tetap relevan dalam menjalankan tugas untuk kesejahteraan rakyat Indonesia.

Sonya Harahap menjelaskan, pergantian logo Perum BULOG mencerminkan bahwa Perum ini sedang melakukan transformasi. Tidak hanya sekedar menjadi perusahaan distribusi pangan, tetapi juga berkomitmen memberikan yang terbaik.

“Utamanya dalam memenuhi kewajiban ke pemerintah dan pemegang kebijakan dengan produk berkualitas yang mengangkat kesejahteraan konsumen dan petani,” tutup Sonya.(a05)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE