Scroll Untuk Membaca

Nusantara

BKKBN Dorong Kampanye Stunting Seperti Kampanye Pilpres

Kecil Besar
14px

BKKBN Dorong Kampanye Stunting Seperti Kampanye Pilpres

Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), DR. Drs. Wahidin. M.Kes, memberi sambutan pada acara Final Ajang Kawula Muda (Ajang Kespro Kawula Muda (AKUKAMU) 2024 dan Apresiasi Bidan Edukasi dan Pelayanan KBPP (ASIK KBPP-BIDAN) di Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (25/6/2026). Waspada/Hasriwal AS

SEMARANG (Waspada) : Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), DR. Drs. Wahidin. M.Kes, menekankan pentingnya menumbuhkan pola model menggali bakat kreatifitas dunia remaja dan menciptakan edukator menjadi duta di kalangan remaja atau Generasi Berencana (GenRe) berperan menekan angka kelahiran hingga pertumbuhan penduduk seimbang.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

BKKBN Dorong Kampanye Stunting Seperti Kampanye Pilpres

IKLAN

“Pentingnya ekspansi remaja untuk menjadi kreator berbasis sekolah dan di lingkungan remaja atau masyarakat. Sebagai penyuluh sebagai duta memiliki basis remaja menekan perkawinan dini,” kata Wahidin pada acara Final Ajang Kawula Muda (Ajang Kespro Kawula Muda (AKUKAMU) 2024 dan Apresiasi Bidan Edukasi dan Pelayanan KBPP (ASIK KBPP-BIDAN) di Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (25/6/2026).

Mengenai pertumbuhan penduduk lanjut Wahidin, berharap dapat menekan angka perkawinan dini (muda) atau sebaliknya tidak juga menikah di usia tua atau menikah fun menunda kehamilan atau menunda memiliki anak.

“Kedua hal itu tentu sama sama sama memiliki resiko dan tentu tidak kita inginkan,” ungkapnya.

Dikatakannya, perkawinan dini atau kawin muda memiliki resiko pada remaja dibawah 21 tahun, di mana pertumbuhan penduduk juga tidak dapat terbendungkan.

“Pertumbuhan penduduk jadi tidak seimbang sehingga sulit juga bagi pemerintah untuk mengimbangi pertumbuhan ekonomi nasional,” terang Wahidin.

Sebaliknya, kawin usia tua atau perkawinan fun menjadikan produksi menurun dan minus kelahiran anak.

Ia mencontohkan, seperti Korea di bawah angka 1 kelahiran dibanding angka kematian. “Tapi di Indonesia belum banyak ditemukan menikah untuk fun. Jadi perkawinan ideal dari BKKBN adalah usia 21 tahun untuk wanita dan 25 tahun untuk laki-laki. Pernikahan puncak usia 32 tahun, meski toleran 35 tahun, juga diharapkan mengatur jarak kehamilan pada ibu dan rambu rambu maksimal jarak tiga tahun dan cukup 2 anak. BKKBN gencar mengkampanyekan 4T (Terlalu Muda, Terlalu Tua, Terlalu Dekat, Terlalu Banyak),” ucapnya

Perkuat GenRe

Untuk menjaga keseimbangan pertumbuhan penduduk Indonesia BKKBN terus menggenjot dan memperkuat GenRe melalui bimbingan dan penyuluhan.

Sehingga kesehatan reproduksi bisa terjaga, dalah kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang utuh bukan hanya bebas dari penyakit atau kecatatan, dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya.

“Program Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) secara terpusat pusat, konseling era zaman medsos, lomba film pendek, berperan penting untuk menjaga reproduksi kesehatan termasuk menurunkan stunting secara nasional,” kata Tenaga Ahli Kesehatan BKKBN, Dr.dr. Riyo Kristian U, MH.Kes, AIFO-KC.STP, CH, CMH, CHt, C.STMI, CPS, CPPS, yang hadir memberikan sambutan pada acara Final Ajang Kawula Muda (Ajang Kespro Kawula Muda (AKUKAMU) 2024 dan Apresiasi Bidan Edukasi dan Pelayanan KBPP (ASIK KBPP-BIDAN).

Untuk menurunkan stunting diperlukan kampanye secara simultan dan pemberian reward mulai dari Pos Yandu mendapatkan konseling hingga daerah daerah berhasil menurunkan stunting.

“Kita dorong pemerintah untuk kampanye stunting seperti Pilpres (Pemilihan Presiden). Strategi kampanye memberikan reward, role model dari kampung bebas stunting hingga tingkat provinsi dan akan menjadi Indonesa bebas stunting,” cetus dokter Riyo.

Sementara, Direktur Bina Kesehatan Reproduksi BKKBN, Marianus Mau Kuru, SE, MPH, mengatakan pihaknya turut melakukan penyuluhan dan mengedukasi GenRe Disabilitas.

“Memberdayakan disabilitas dalam kampanye kesehatan reproduksi.
Menggugah semua bahwa disabilitas juga bisa,” kata Marianus.

Pemberdayaan disabilitas kata Marianus, harus menjadi perhatian bersama.

“Hari Keluarga Nasional tahun ini pemerintah memberdayakan GenRe Disabilitas dengan memberikan perhatian khusus pula untuk turut menurunkan stunting,” tuturnya.

CSR Leader PT United Tractors Member of ASTRA, Dimas Aryo Wicaksono, mengatakan pihaknya turut memberi perhatian dan peduli generasi muda sebagai aset produktif di masa akan datang.

“Ini kolaborasi tahun ketiga ASTRA turut pedul GenRe. Tidak bisa pemerintah jalan sendiri, perlu swasta. Kami juga butuh sumber daya (SDM) berkuliatas,” kata Dimas.

Menurutnya, GenRe adalah aset suatu bangsa yang maju dengan SDM unggul semua sektor.

“Tak bisa dipungkiri, kami perlu SDM. Program ini penting termasuk industri untuk SDM Emas bukan SDM cemas,” pungkas Dimas.

Ajang Kawula Muda menggali bakat dan kreativitas remaja dikiuti 34 provinsi Generasi Berencana (GenRe) dan GenRe Disabilitas dari 34 provinsi dalam rangkaian Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang direncanakan akan dihadiri Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin dipusatkan di Lapangan Pancasila Simpang Lima, Kota Semarang, Sabtu (29/6/2024).

Kegiatan “Akukamu dan Asik KBPP-Bidan 2024” diikuti oleh 120 orang peserta dari 34 provinsi dan 9 nominasi Asik KBPP dari 34 Provinsi, didukung PT Astra Internasional Tbk dan PT. United Tractor.

Tujuan dari pertemuan ini untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku remaja akan pentingnya Kesehatan Reproduksi Remaja dan meningkatkan capaian Pelayanan KB Pasca Persalinan dalam upaya pencegahan dan percepatan penurunan stunting. (j01))

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE