JAKARTA (Waspada): Indonesia (BI) mengumumkan, tetap mempertahankan posisi bunga acuan atau BI rate di level 6 persen. Keputusan tersebut berdasarkan pertimbangan proyeksi ekonomi domestik dan global.
“Selain itu, kajian kondisi moneter dan sistem pembayaran, yang membuat Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 20 dan 21 Februari 2024, memutuskan untuk mempertahankan BI Rate sebesar enam persen,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers RDG Bulanan BI Januari 2024, Rabu (17/1/2024).
Perry menambahkan, sehingga suku bunga deposit facility tetap menjadi 5,25 persen dan suku bunga lending facility juga masih tetap sebesar 6,75 persen.
Perry memastikan keputusan tersebut diambil untuk penguatan stabilitas nilai tukar rupiah. Selain itu juga menjadi langkah untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam sasaran 2,5 plus minus satu persen.
Dia memastikan kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap difokuskan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
“Selain itu kebijakan makroprudensial longgar terus ditempuh untuk mendorong kredit pembiayaan perbankan kepada dunia usaha dan rumah tangga,” tutur Perry
Ekonom Center of Reform on Economic (CORE) Yusuf Rendy sebelumnya memproyeksikan RDG Bulanan BI Februari 2024 masih akan mempertahankan kebijakan suku bunga acuan pada level yang sama.
Menurutnya, untuk tahun ini memang fase ketidakpastian relatif sudah mulai menurun namun upaya untuk menurunkan suku bunga terutama di Amerika Serikat masih dilakukan. (J03)