Agar Indonesia Tak Jadi Pasar Bagi Orang Lain, Ketua Komisi VII Serukan Penataan Sistim Ekonomi

  • Bagikan
Agar Indonesia Tak Jadi Pasar Bagi Orang Lain, Ketua Komisi VII Serukan Penataan Sistim Ekonomi
Saleh Partaonan Daulay. (ist)

JAKARTA (Waspada): Ketua Komisi VII DPR RI Saleh Partaonan Daulay meyerukan penataan sistim dan membangun ekonomi berkeadilan yang memberdayakan semua rakyat.

“Indonesia tidak semestinya hanya fokus dalam menata sistem politik seiring dengan putusan MK terkait presidential threshold, sistem politik di Indonesia diyakini akan ditata dan dikontekstualisasi sesuai dengan kebutuhan dan dinamika terkini, tetapi Indonesia juga dituntut untuk menata dan membangun sistem ekonomi berkeadilan yang memberdayakan semua rakyat, ” katanya dalam keterangan tertulisnya yang diterima wasapad, Jumat (3/12/2025), di Jakarta.

Terkait pembangunan ekonomi ini, menurut wakil rakyat dari daerah pemilihan Sumut II ini, Presiden Prabowo Subianto diharapkan dapat memacu upaya pembangunan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan ekonomi kreatif. Perhatian dan penanganan khusus sangat diperlukan di bidang ini. Apalagi, kontestasi di bidang ekonomi ini semakin terasa. Baik nasional, regional, bahkan secara global .

“Teknologi digital membuat nilai kompetisi semakin ketat. Perkembangan e-commerce menyebabkan tidak ada lagi batas ruang dan waktu di dalam berdagang. Barang tidak perlu dibawa ke pasar. Cukup disusun dan ditumpuk di gudang. Para pembeli ditawari secara online. Sementara barangnya, diantar langsung ke alamatnya masing-masing”, urai Wakil Ketua Umum DPP PAN ini.

Bila dicermati secara sepintas, lanjut Saleh Daulay, barang-barang yang beredar di Indonesia kebanyakan bukanlah produk dalam negeri. Barang-barang dari negara lain merajai. Harga produknya pun sangat murah dan di bawah harga barang-barang dalam negeri.

“Kalau begini, Indonesia jelas akan jadi pasar bagi orang lain. Basis pengembangan ekonomi kerakyatan akan terkendala. Uang yang ada di masyarakat justru dikumpul dan diakumulasi oleh para pedagang asing”, tandasnya.

Dalam konteks ini, Presiden Prabowo diminta untuk meningkatkan daya saing produk UMKM dan ekonomi kreatif Indonesia. Saya melihat banyak potensi yang ada di anak-anak muda kita. Namun jujur saja, potensi mereka belum dibina dan diarahkan secara baik. Tidak jarang, mereka yang ahli dan berpotensi, justru bekerja dan dimanfaatkan orang lain.

Dia menekankan bahwa UMKM dan ekonomi kreatif itu penting. Mesti beririsan kuat, namun tetap berbeda. UMKM diharapkan dapat mengembangkan usaha kecil menengah yang ada selama ini, sementara ekonomi kreatif diharapkan dapat menemukan kreativitas dan inovasi baru bernilai tinggi.

” Ekonomi kreatif justru tidak mesti usaha kecil. Ada banyak kasus, justru ekonomi kreatif langsung melejit menjadi unit usaha besar melebihi ekapektasi sebelumnya. Pengembangan ekonomi kreatif tidak hanya dapat dilakukan di dalam negeri. Justru bidang ini akan lebih cepat berkembang jika ada bangunan kerjasama dengan negara lain. Dan dalam hal ini, pembinaan dan sentuhan pemerintah sangat diperlukan, tukas Saleh Partaonan Daulay. (j05)


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *