5.383 Siswa dan 458 Guru Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Kemendikdasmen Koordinasikan Sekolah Darurat

  • Bagikan
5.383 Siswa dan 458 Guru Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Kemendikdasmen Koordinasikan Sekolah Darurat

JAKARTA (Waspada): Sebanyak 5.383 siswa dan 458 guru dari 66 sekolah di Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), terdampak langsung oleh letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki yang terjadi pada 3 November 2024. Selain itu, sebanyak 17 dari 66 satuan pendidikan tersebut terlaporkan mengalami kerusakan pada gedung dan sarana pendidikan lainnya.

Untuk itu, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) tengah dan terus melakukan pendataan kerusakan sarana dan prasarana satuan pendidikan.

“Kemendikdasmen berkomitmen untuk memastikan anak-anak yang terdampak bencana tetap mendapatkan akses pendidikan, walaupun dalam situasi darurat. Kami berupaya menghadirkan pembelajaran yang aman melalui fasilitas darurat serta dukungan psikososial,” ujar Sekretaris Jenderal, Suharti di Jakarta, Rabu (13/11/2024).

Kemendikdasmen akan mengoordinasikan layanan pendidikan darurat di beberapa titik pengungsian bersama pemerintah daerah setempat. Sementara, saat ini sudah ada 11 satuan pendidikan di Kecamatan Titehena digunakan sebagai lokasi pengungsian bagi masyarakat terdampak.

Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Flores Timur telah menyelenggarakan pembelajaran darurat di 8 lokasi pengungsian secara bertahap mulai 9 November 2024.

Sementara ada tiga tenda dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Sosial yang saat ini digunakan untuk kelas darurat.

“Kami akan melakukan pendampinganpenyelenggaraan pendidikan dalam situasi darurat ini melalui Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi NTT, Balai Guru Penggerak Provinsi NTT, dan Seknas Satuan Pendidikan Aman Bencana,” lanjut Suharti.

Saat ini, bantuan untuk dukungan pendidikan yang telah disiapkan Kemendikdasmen meliputi  penambahan tenda ruang kelas darurat dan fasilitas belajar bagi siswa sebanyak 15 unit; paket perlengkapan belajar sebanyak 1.570 paket; paket masker dan family kit; buku bacaan non teks pelajaran sebanyak 3.464 eksemplar dan bantuan dana.

Untuk mengoptimalkan penanganan bencana ini, Kemendikdasmen juga berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk rehabilitasi sarana pendidikan yang rusak. Sejumlah organisasi mitra pun turut serta dalam menyediakan layanan dukungan psikososial, distribusi perlengkapan sekolah, dan mendukung upaya pendataan dan respon pendidikan dalam situasi darurat.

Kemendikdasmen akan memastikan keberlanjutan pendidikan bagi anak-anak terdampak bencana erupsi Gunung Lewotobi.

“Kami bekerja sama dengan pemerintah daerah, mitra organisasi kemanusiaan, dan pihak terkait untuk memberikan dukungan maksimal dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan mendukung pemulihan pascabencana,”pungkas Suharti.


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *