Scroll Untuk Membaca

AcehInternasionalNusantara

107 Jemaah Wafat Di Tanah Suci

107 Jemaah Wafat Di Tanah Suci
RAWAT JAMAAH: Jemaah lansia menggunakan kursi roda ketika melakukan konsultasi dengan dokter di KKHI Makkah, Arab Saudi, Senin (19/6). Waspada/Muhammad Ishak

Laporan Haji: Muhammad Ishak

ARAB SAUDI (Waspada): Menjelang puncak haji yang akan dimulai 9 Dzulhijjah bertepatan dengan 27 Juni, jemaah haji wafat di tanah suci terus meningkat. Bahkan hingga kini jamaah wafat dari berbagai embarkasi di tanah air mencapai 107 jemaah.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

107 Jemaah Wafat Di Tanah Suci

IKLAN

Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama RI, Rabu (21/6) pukul 13:40 Waktu Arab Saudi (WAS) atau pukul 17:40 WIB, 107 jemaah yang wafat tersebut mayoritas usia 60-70.

Jemaah wafat dari Embarkasi Surabaya (SUB) mencapai 25 jemaah dan disusul Embarkasi Solo (SOC) serta Embarkasi Jakarta – Bekasi (JKS) masing-masing 17 jemaah. Sedangkan jemaah Embarkasi Kualanamu – Medan (KNO) berjumlah delapan jemaah dan Embarkasi Aceh (BTJ) sebanyak empat jemaah.

Dibandingkan dengan angka jemaah wafat dua tahun sebelumnya di hari ke-29 berlangsungnya operasional haji, jemaah yang wafat tahun 2023 lebih banyak. Tahun 2019 jumlah jemaah yang wafat di hari ke-29 berlangsung operasional haji sebanyak 61 jemaah dan tahun 2018 sebanyak 70 jemaah. Sedangkan jemaah yang wafat tahun 2022 di hari yang sama berlangsungnya operasional haji sebanyak 20 jemaah, namun kuota haji hanya 47 persen dari tahun ini.

“Kita screening, terpantau sekitar 50 jemaah yang risti dalam setiap kloter. Setelah dilakukan screening lagi untuk masuk ke dalam safari wukuf nantinya,” kata Kepala Pusat Kesehatan Haji, Liliek Marhendro Susilo, di Makkah, Arab Saudi.

Dilihat dari sehi jemaah, jumlah jemaah lansia dan resiko tinggi (risti) memang lebih banyak yakni 70-75 persen. Menjelang puncak haji, Liliek mengatakan berkoordinasi dengan petugas bimbingan ibadah (bimbad), sektor-sektor dan petugas-petugas dalam kloter untuk mengingatkan jemaah saat puncak haji tidak beraktivitas di luar hotel, sehingga dapat menekan angka kematian.

“Suhu cukup tinggi di Makkah dan perlu diwaspadai agar jemaah tidak sering terpapar sinar matahari,” kata Liliek, seraya meminta jemaah beristirahat dan beribadah di hotel.

Untuk mengantisipasi banyaknya jemaah yang sakit dan wafat, Liliek mengaku telah menyiapkan tenaga-tenaga kesehatan di sejumlah pos-pos di Armina (Arafah, Muzdalifah dan Mina).

Berdasarkan data Siskohat, jumlah jemaah haji yang dirawat mencapai 260 jemaah. Dari jumlah tersebut, 157 jemaah dirawat di KKHI Makkah, 103 jemaah dirawat di RSAS.

Dari data Penyelenggara Kesehatan Haji Kemenkes RI di Arab Saudi, tahun 2023 penyakit terbanyak yang diderita jemaah haji yakni pneumonia, demensia dan penyakit paru obstruktif (PPOK). Sedangkan yang dirawat di RSAS yakni penyakit infark Miokard akut, PPOK dan stroke.

Hingga saat ini, jumlah jemaah calhaj yang sudah berada di tanah suci sebanyak 194.536 jemaah dari 514 kelompok terbang (kloter). Dari keseluruhan jemaah yang telah tiba di gelombang pertama dan gelombang kedua, sebanyak 57.950 jemaah merupakan jemaah lansia. (b11)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE