MEDAN (Waspada): Zainal Arifin Muhammad Syah ditabalkan sebagai Sultan Kualuh-Leidong bergelar Seri Paduka Baginda yang Dipertuan Sultan Kualuh-Leidong di Convention Hall Le Polonia Hotel Medan, Rabu (11/9).
Kegiatan ditandai pembacaan Warkah Angkat Diraja Kesultanan Kualuh-Leidong dilanjutkan pembacaan Watikah Istiadat Anugrah Orang Besar bergelar di Majelis Kerapatan Adat Kesultanan Kualuh-Leidong.
Menurut Sultan Kualuh-Leidong, ke depan kesultanan ini diharap mampu mengembalikan sejarah adat istiadat dan budaya yang pernah ada di Kesultanan Sumatera Timur.
“Selain itu, tentu juga harus bisa bekerja sama atau bersinergi dengan pemerintah, kampus-kampus dan pihak lain untuk mengembangkan kebudayaan,” ujar Sultan Kualuh Leidong singkat.
Sebelumnya, Ketua Panitia Kegiatan Tengku Abdillah Syah menyampaikan, penabalan bertujuan membangkitkan kesultanan yang sempat ‘hilang’ atau terputus. Karena itu, dengan penabalan ini, diharap mampu membangkitkan kembali kebudayaan Melayu, khususnya di Kualuh-Leidong.
Dengan demikian, sambungnya, di masa-masa mendatang, citra Melayu semakin dikenal di Indonesia, khususnya Sumatera Utara (Sumut). Di kesempatan itu, dia berharap pemerintah pusat dan daerah mendukung kegiatan yang dilaksanakan Kesultanan Kualuh-Leidong. “Semoga kebudayaan Melayu semakin maju untuk mewarnai budaya Indonesia secara keseluruhan,” tuturnya.
Sedangkan tokoh masyarakat yang juga Konsul Jenderal (Konjen) Kehormatan Turki, Dr Rahmat Shah mengapresiasi kegiatan ini. Semoga penabalan gelar membawa keberkahan, baik pribadi dan keluarga.
“Kesultanan Kualuh salah satu kesultanan Melayu yang budayanya harus terus dipertahankan demi kelestariannya. Karena itu, siapa saja yang telah diberikan gelar oleh Kesultanan Kualuh, diminta saling membantu dan peduli untuk tetap menjaga dan melestarikan budayanya,” pesan Rahmat Shah.
Oleh sebab itu, sambungnya, mari tingkatkan partisipasi dan kontribusi kepada masyarakat bangsa dan negara, khususnya kepada kesultanan yang hari ini dianugerahi gelar istimewa.
Di kesempatan itu, Sultan Kualuh-Leidong juga menganugerahkan Kurnia Anugrah Orang Besar Bergelar dan Kurnia Gelar Kehormatan di Majelis Kerapatan Adat Kesultanan Kualuh-Leidong kepada 30 orang penerima.
Acara diawali pembacaan ayat suci Alquran, pembacaan kata aluan (pembukaan) istiadat pertabalan, pembacaan watikah pengangkatan diraja, pengantaran Alquran, pengantaran jurong atau tepak sirih warisan peninggalan Sultan Abdul Djalil sebagai Sultan Asahan pertama, penyerahan pedang Diraja dan lainnya. Ditutup foto bersama antara Sultan Kualuh-Leidong didampingi permaisuri, Dr Rahmat Shah, para sultan, raja dan pembesar adat.
Turut menyampaikan sambutan, Seri Paduka Sultan Asahan XIII Sultan Muhammad Iqbal Alvinanda Abdul Djalil Rahmadsyah yang berharap Kesultanan Asahan dan Kualuh-Leidong dapat bekerja sama, khususnya dalam bidang adat dan budaya.(m27)
Waspada/Andi Aria Tirtayasa
Zainal Arifin Muhammad Syah bergelar Sultan Kualuh Leidong bergelar Seri Paduka Baginda didampingi permaisuri foto bersama dengan Dr Rahmat Shah, para sultan, raja dan pembesar adat.