Scroll Untuk Membaca

Medan

Wajar Masyarakat Tolak Kunjungan Jokowi Ke Sumut

Wajar Masyarakat Tolak Kunjungan Jokowi Ke Sumut

MEDAN (Waspada): Banyaknya elemen masyarakat yang menolak kunjungan Presiden Jokowi ke Sumut dinilai wajar. Sebab, hal itu akan menimbulkan asumsi di masyarakat kalau Jokowi, juga akan cawe – cawe di Pilgubsu. Karena, menantunya Bobby Nasution, menjadi salah satu calon Gubsu di kontestasi Pilgubsu tahun ini.

Pernyataan itu disampaikan Ketua Kombatan Sumut Bersih (KSB) Abyadi Siregar (foto), Selasa (15/10). Mantan Ketua Ombudsmen RI Perwakilan Sumut itu menanggapi kunjungan Presiden Jokowi ke Sumut pada 15 – 16 Oktober 2024. Agenda Jokowi, diantaranya meresmikan Stadion Utama Sumut, dan meresmikan
Bendungan Lau Simeme.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Wajar Masyarakat Tolak Kunjungan Jokowi Ke Sumut

IKLAN

Abyadi Siregar mengaku, melihat kegelisahan masyarakat terhadap kunjungan Presiden Jokowi sekarang ini, karena bertepatan dengan waktu kampanye Pilgubsu. Karena, menantu Presiden, yakni Bobby Nasition, ikut sebagai kontestasi Pilgubsu.

“Makanya tidak heran bila ada elemen-elemen masyarakat yang menolak kunjungan Jokowi. Saya kira, kita memaklumi bagaimana keresahan masyarakat ini atas kunjungan Jokowi kali ini,” kata Abyadi.

Disampaikan Abyadi, dia juga setuju kalau kunjungan Jokowi ini dinilai sebagai upaya ikut serta melakukan sesuatu (cawe – cawe), untuk suksesi Bobby Nasution di Pilgubsu. Karena, masyarakat telah merasa was-was dengan adanya ‘tangan terlihat’, untuk memenangkan Bobby. “Sekarang, muncul pula Jokowi, sehingga semakin membuat masyarakat yakin bahwa Jokowi melakukan cawe – cawe,” ujarnya.

Harus diakui, kata Abyadi, kekhawatiran masyarakat terhadap Jokowi melakukan cawe – cawe di Pilgubsu sangat wajar. Karena di masyarakat, sangat terlihat upaya banyak pihak untuk bisa memenangkan Bobby Nasution. “Makanya, saya kira, kita memaklumi bagaimana keresahan masyarakat ini atas kunjungan Jokowi kali ini,” sebutnya.

Menurut Abyadi, meskipun masa jabatan Jokowi akan berakhir pada 20 Okterber 2024, namun masih ada keyakinan yang tinggi dimasyarakat, bahwa instrumen negara, mulai dari penyelenggara pemilu, KPU, Bawaslu, Penjabat (Pj) kepala daerah, Polisi, Jaksa masih bisa dipengaruhi oleh Jokowi.

Sekarang ini, kata Abyadi, masyarakat masih mengkhawatirkan Pilgubsu ini tidak berbeda dengan Pilpres lalu, dimana instrumen negara tidak netral. “Jadi sangat wajar saja masyarakat mengkhawatirkan kedatangan Jokowi kemari, akan mewarnai proses politik yang akan datang,” ujar Abyadi.

Abyadi menyebutkan, Jokowi masih terus berusaha mempertahankan kekuasaannya, walaupun memang tidak berkuasa secara langsung. Sehingga kekuatannya masih terus diperhitungkan di kancah politik nasional. Apalagi Sumut termasuk daerah yang besar di Indonesia. “Jadi sangat wajar bila Sumut ini jadi perhatian,” sebutnya.

Kemudian, kata Abyadi, dia memperkirakan Jokowi akan berupaya mempertahankan kekuasaannya, walaupun secara langsung bukan dia yang berkuasa. “Tentu dengan dinastinya, dia akan berusaha mempertahankan menantunya ini untuk terpilih jadi gubernur, sehingga power-nya masih terasa,” tambah Abyadi. (m07)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE