MEDAN (Waspada): Pelaksanaan vaksinasi bagi siswa Sekolah Dasar(SD) di Perguruan Eria Jl.SM Raja Medan, Kamis(20/1) dengan Faskes Puskesmas Telada, berlangsung sejak pagi hari pukul 08 WIB.
Para siswa ditemani orang tuanya, justru telah hadir pukul 07 WIB, untuk mengikuti kegiatan vaksin.
“Semangat sekali siswa untuk ikut vaksin.Apalagi orang tua turut mendampingi.Saya lihat tidak ada siswa yang menangis bahkan saat pemeriksaan kesehatan pada tahab awal, para siswa tampak tenang,” kata Pemantau Pelaksanaan Vaksin untuk Sekolah Dasar(SD) dari Dinas Pendidikan Kota Medan, Imelda Wati Hasibuan, ST.
Menurutnya, pelaksanaan vaksin untuk siswa SD hingga kini sudah lebih 21 sekolah.
“Semua kegiatan berlangsung lancar,” sebutnya.
Wakil Kordinator Perguruan Eria,Drs.H.Rukzaidan,menyebutkan kegiatan vaksin bagi siswa bagian dari ikhtiar untuk melancarkan proses pembelajaran tatap muka. “Kegiatan vaksin para siswa, juga sudah sesuai prosedur termasuk orang tua yang menjadi pendamping siswa,” ungkapnya.
Sebelumnya tim medis dari Puskesmas Teladan dr.Yunita Sari Harahap, menyebutkan, untuk kesehatan siswa tidak ada masalah.
“Ini vaksin pertama dan vaksin kedua nantinya 27 hari akan vaksin kedua. Jika ada keluhan di kartu vaksin ada nomor kontak yang bisa dihubungi sehingga segala keluhan yang muncul bisa disampaikan. Jika masalah serius bisa ke Puskesmas lain,” katanya.
Dia juga menyebutkan sebelum siswa mengikuti vaksin, dilakukan pemeriksaan kesehatan dan memastikan tidak dalam keadaan sakit dan tidak ada penyakit bawaan.
Tekanan darah dan temperatur tubuh termasuk apakah anak menderita kelainan jantung.
“Jadi, prosesnya tidak langsung suntik vaksin tapi diperiksa lebih dulu kesehatannya,” katanya.
Sebagaimana diketahui, Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) mengatakan, alasan anak usia 6-11 tahun perlu divaksinasi adalah karena mereka dapat tertular dan juga menularkan Covid-19 ke orang sekitar.
Piprim menyebutkan, proporsi kasus anak terinfeksi Covid-19 berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 per 1 November 2021 yaitu 13 persen.
Menurut dia, data itu menunjukkan pentingnya mengontrol penularan dan transmisi Covid-19 pada anak di Indonesia, salah satunya melalui vaksinasi.
“Selain itu, sejumlah laporan dari hasil pembelajaran tatap muka dari beberapa negara dunia yang menyatakan adanya peningkatan kasus rawat inap pasien anak dengan Covid-19,” kata Piprim.(m22)
Waspada/Anum Saskia
Pemantau Pelaksanaan Vaksin untuk Sekolah Dasar(SD) dari Dinas Pendidikan Kota Medan, Imelda Wati Hasibuan,ST bersam guru di Perguruan Eria meninjau pemeriksaan kesehatan siswa sebelum divaksin.