MEDAN (Waspada): USAID Indonesia Urban Resilient Water, Sanitation, and Hygiene (IUWASH Tangguh), mendorong Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dapat mewujudkan sanitasi dan akses air minum aman. Sebab sampai saat ini masih banyak yang harus dibenahi untuk menuju target aman.
“Program ini sudah dilakukan mulai Oktober 2022 sampai dengan Juni 2023 ini dimana akses air minum dan sanitasi di Sumut itu masih banyak yang harus dibenahi karena akses air minum dan sanitasi ditargetkan adalah akses aman. Sanitasi dan air minum aman ini memiliki aturan yang cukup ketat khususnya air minum yang memiliki kriteria yang disebut keberlanjutan, serta bebas zat berbahaya, sudah melalui pengolahan yang sesuai dengan standar kesehatan,” ujar Regional Manager USAID IUWASH Tangguh di Sumatera Utara, Zulfa Ermiza.
Dia mengatakan hal itu pada giat Lokakarya pemaparan evaluasi rencana kerja tahunan (RKT) tahun proyek ke-2 terkait percepatan pencapaian akses air minum dan sanitasi aman serta terkendalinya pengelolaan persampahan yang berlangsung di Hotel Santika Dyandra Kota Medan beberapa waktu lalu.
Zulfa juga mengatakan untuk mencapai target sanitasi aman ia terus mendorong masyarakat memiliki tangki septik yang aman. Pemerintah Kota atau kabupaten yang memiliki lembaga pengelola air limbah melakukan penyedotan berkala pada tangki septik nya dan mengolah lumpur tinjanya di Istalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Pada Lokakarya yang dihadiri 5 Kabupaten/Kota yakni Pemko Medan, Binjai, Pematangsiantar, Simalungun, dan Deliserdang itu dibuka secara resmi oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan (Bappelitbang) Provinsi Sumut, Hasmirizal Lubis.
Dalam sambutannya, Hasmirizal mengatakan acara ini bertujuan untuk memaparkan pencapaian, tantangan dan hambatan dalam pelaksanaan RKT terkait pelayanan akses air minum dan sanitasi di provinsi Sumut khususnya di 5 kabupaten/kota antara lain Pemerintah Kota (Pemkot) Medan, Pemkot Binjai, Pemkot Siantar, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deli Serdang, serta Pemkab Simalungun. Ia mengatakan RKT ini akan menjadi pedoman dan landasan pelaksanaan program dan kegiatan kerjasama antara USAID IUWASH Tangguh dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Sementara itu, diketahui pada paparan masing-masing kabupaten Kota bahwa untuk kota Medan capaian jaringan air limbah yakni 97,340 SR, capaian perpipaan air minum 1.326.067 SR,
Di kota Medan, mnimnya alokasi anggaran untuk promosi kesehatan, uji kualitas air, peningkatan kapasitas sanitarian atau masih dijumpai sanitarian yang tidak memiliki latar belakang kesling, serta data terpilah di setiap OPD belum tersedia masih menjadi tantangan untuk menuju sanitasi aman dan akses air minum aman.
Begitu juga dengan Kota Binjai juga masih terdapat sejumlah tantangan dimana pencapaian akses air layak minum itu baru 30 persen. (red)