Scroll Untuk Membaca

EkonomiMedanNusantara

Usai PON, Kadin Sumut Dorong Pemda Gelar Event Berkala Libatkan Pengusaha

Usai PON, Kadin Sumut Dorong Pemda Gelar Event Berkala Libatkan Pengusaha

MEDAN, ( Waspada); Pasca pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XXI yang dilangsungkan di Sumut-Aceh, Kadin Sumatera Utara menyuarakan keinginan pengusaha di daerah ini agar pemerintah provinsi, pemkab/pemko lebih banyak menggelar event olahraga dan hiburan dengan melibatkan pengusaha.

Hal itu terungkap dalam pertemuan dengan Ketua Kadin Sumut Firsal Dida Mutyara, Koordinator WKU bidang peningkatan kualitas manusia, ristek dan inovasi Isfan F Fachruddin serta WKU Bidang Organisasi Lismardi Hendra di kantor Kadin Sumut, kemarin.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Usai PON, Kadin Sumut Dorong Pemda Gelar Event Berkala Libatkan Pengusaha

IKLAN

Firsal Dida Mutyara mengatakan Kadin sebagai organisasi pengusaha di daerah ini tentu mengapresiasi pelaksanaan PON yang sedang berlangsung. “Tentu saja sebenarnya harapan pengusaha di daerah ini terutama yang bernaung di bawah Kadin agar ada kolaborasi terintegrasi antara pelaksana dengan para pelaku bisnis.”

Menurut dia, dalam pelaksanaan event seperti itu tentu harus melibatkan banyak pelaku usaha. Sehingga ke depan, pasca pelaksanaan PON ini ketika ada event diharapkan memberi kesempatan kepada pengusaha terutama yang ada bernaung di bawah Kadin, kata dia.

Isfan Fachruddin menambahkan mereka tidak ingin mengulas tentang pelaksanaan PON saat ini. Tapi ke depan, jika ada event berskala besar, harapannya Kadin Sumut diajak berkolaborasi, kata dia.

Menurut dia, saat ini berbagai proyek pembangunan fisik sarana olahraga termasuk sport center sudah dirancang sedemikian rupa. “Kalau pekerjaannya tuntas akan ada beberapa lokasi dan gedung yang bisa dimanfaatkan,” kata Isfan.

Tapi ini bukan soal penyediaan gedung olahraga saja tapi juga akses ke sana termasuk jalan yang memadai, tuturnya. “Harusnya memang momentum ini merupakan bagian dari upaya menggerakkan pengusaha termasuk UMKM,” kata dia.

“Hanya saja mungkin cara pandangnya beda, sehingga ajang kali ini sebenarnya tidak menganggapnya sebagai ajang industri, tapi kalau kita tak melihatnya seperti itu tak bisa juga disalahkan,” tutur Isfan.

“Seharusnya memang semua akan bergerak simultan dengan ajang seperti ini, kita bisa lihat bagaimana misalnya Qatar menjadi tuan rumah piala dunia atau Francis tuan rumah olimpiade, semua pelaku bisnis dilibatkan dalam event besar itu,” kata dia. “Tapi itu sudah tidak bisa diubah. Yang penting bagaimana ke depan setelah bangunan itu semua siap bisa dimanfaatkan pelaku bisnis.”

Dia mengatakan dalam PON ini memang tidak ada kerjasama formal tapi dari Dinas Koperasi ada menghubungi secara informal untuk menyiapkan vendor yang bersedia. Kadin, kata Isfan, sudah menghubungi para vendor tersebut termasuk makanan kering.

Ketua Kadin Sumut Firsal Dida mengungkapkan Kadin ini sebenarnya dibentuk dengan UU oleh pemerintah. “Sehingga apapun event pemerintah selayaknya memang kita dukung penuh.”

Pemikirannya olahraga belum dianggap sebagai industri sehingga teknis pelaksanaan event biasa saja, tuturnya. “Maka teman-teman dari pengusaha tidak serta merta dapat mensupport secara penuh. Walaupun ada yang support penuh, mayoritas paling di keramaian seperti pasang spanduk.”

Dia mengatakan venue PON ke depan bisa dimanfaatkan untuk mendatangkan profit. “Syukur bisa dikerjasamakan dengan swasta. Jangan kejadian seperti yang lain-lain, dulu banyak kita punya venue. Pancing dulu banyak venue seperti sepeda dan lain-lain. Tapi akhirnya vakum,” tuturnya.

Menurut Firsal, jika ini dikaitkan dengan industri maka penyediaan merchandise serta dorongan pada UMKM bisa dihandle Kadin. “Kalau dilibatkan pedagang dan UKM kita kemudian dibuat sebagai official semua orang akan mengambil peran. Peluang itu harus terbuka kedepannya,” kata dia.

Di luar negeri semua cabang olahraga dipegang profesional sehingga ada partnership dan ofisial partner, katanya. “Misalnya butuh makanan berapa ribu pack kita punya UMKM. Sisi kendaraan operasional kita punya organda, punya bus pariwisata dan semua ada, “ jelasnya.

Dia khawatir stadion yang telah selesai dibangun kalau kejuaraan datangnya dari pemerintah saja tidak akan tersanggupi termasuk dalam biay apemeliharaan. “Tapi kalau ada konser musik, ada pertandingan persahabatan kan ada EO dan promotor sebaiknya melibatkan Kadin. Kuatirnya nanti mangkrak kalau tak dikelola profesional,” jelas Firsal.

Menurutnya, usaha mikro kecil menengah yang bisa dilibatkan sangat banyak. Termasuk tadi soal merchandise. Tapi kalau kondisinya seperti sekarang karena tidak ada sounding dan ya Kadin menunggu saja. Yang penting komitmen kita ada di kepanitiaan. Jika diminta ke depan kita selalu siap,” jelasnya.(M28)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE