Scroll Untuk Membaca

Medan

Ulama Diharapkan Jelaskan Tentang Kepemimpinan Kepada Umat

Ulama Diharapkan Jelaskan Tentang Kepemimpinan Kepada Umat

MEDAN (Waspada): Bakal calon Gubsu Edy Rahmayadi menyampaikan harapannya kepada para ulama dan ustadz serta ustadzah. Tidak saja untuk mendoakannya, tapi berperan aktif, menjelaskan kepada umat tentang kepemimpinan dalam Islam. Karena dukungan umat Islam pada kontestasi Pilgubsu sangat diharapkan, dan menjadi penentu kemenangannya kelak.

Gubsu periode 2018 – 2023 Edy Rahmayadi, menyampaikan harapannya itu di Rumah Pemenangan, Jalan Jenderal Sudirman, Kamis (16/9). Yakni, pada acara silaturahmi bersama para ulama, ustadz serta ustadzah, sekaligus acara buka puasa sunah hari Kamis bersama. Hampir 100 orang ulama, ustadz dan ustadzah dari berbagai organiasi dan dari sejumlah kabupaten/kota hadir di sana.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Ulama Diharapkan Jelaskan Tentang Kepemimpinan Kepada Umat

IKLAN

Kegiatan hari itu diisi dengan dialog dan diskusi santai, namun dengan makna yang sangat mendalam. Bukan saja mendengarkan paparan dari Edy Rahmayadi, yang kembali maju sebagai Gubsu untuk peride keduanya, tapi juga di isi dengan pertanyaan, tanggapan dan masukan dari para ulama.

Pada pertemuan itu, Edy Rahmayadi, sepintas menjelaskan tentang tujuannya untuk kembali maju sebagai Gubsu. Yang pertama adalah untuk melanjutkan program kerja, yang diakuinya belum sempurna dilakukannya di periode pertama. Penyebabnya, karena dikepemimpinannya, dia dibebani utang Rp1,6 triliun kepada kabupaten/kota, dan pandemi Covid-19, yang menyedot banyak anggaran.

Adapun program kerja yang akan dilanjutkannya di periode kedua kelak, adalah di bidang pendidikan, bidang kesehatan, infrastruktur, bidang ekonomi (pertanian, perkebunan dan perikanan), serta dibidang pariwisata. “Ini bukan program baru. Tapi, saya akan melanjutkan program ini, bila Insha Allah saya terpilih kembali,” katanya.

Alasan selanjutnya, yang membuat Edy Rahmayadi kembali menetapkan hati untuk maju sebagai calon Gubsu adalah karena persoalan kepemimpinan. Dijelaskannya bahwa Sumut membutuhkan pemimpin yang mampu menjawab persoalan yang komplek di daerah ini. Karena masyarakat Sumut terdiri dari multi etnis dan agama, maka persoalan yang muncul juga beragam. Juga karena lima sektor yang disebutkannya di atas, masih belum selesai di Sumut. “Jadi, ini persoalan kepemimpinan,” ujarnya.

Sekarang, menurut Edy Rahmayadi, dia sudah memutuskan untuk maju sebagai calon Gubsu. Karenanya dia berharap, ke depan, diskusi yang terjadi di masyarakat tidak lagi di seputar mengapa dia maju, tapi bagaimana cara untuk memenangkan Edy Rahmayadi, dengan menaati aturan yang ada.

Disampaikan Edy Rahmayadi, untuk memenangkan kontestasi Pilgubsu, peran ulama, ustadz dan ustadzah sangat penting. Karena merekalah yang memiliki jamaah dan turun langsung ke masyarakat. “Sekarang saya sudah maju. Tapi perjuangan masih sangat berat, karena sistem demokrasi kita one man one vote (satu orang satu suara). Yang banyak dapat suara yang menang. Karenanya, saya mohon dukungan dan doanya,” sebutnya.

Apa yang diharapkan dari para ustadz dan ustadzah ? Kata Edy Rahmayadi, dia berharap mereka menjelaskan tentang kondisi politik saat ini ke masyarakat. Yakni mengajarkan kepada umat tentang kepemimpinan sesuai ajaran Islam, yakni Shidiq (jujur), Amanah (dapat dipercaya), Tabligh (menyampaikan) dan Fathonah (cerdas).

Selain itu, Edy Rahmayadi, juga berharap agar para ustadz dan ustadzah menyampaikan kepada umat tentang etika politik. “Artinya, politik, jangan sekadar hanya didasari pada popularitas dan elektabitas saja,” katanya.

Tanpa juga menyebut namanya, kata Edy Rahmayadi, masyarakat pasti sudah mengetahui siapa yang menjadi rifalnya di Pilgubsu 2024. Karena, calon Gubsu dan Wagubsu hanya dua pasang saja.

Menurut Edy Rahmayadi, dibutuhkan perjuangan untuk memenangkan kontestasi Pilgubsu. Karena saingannya, dari awal sudah merancang untuk menang. Hal itu dibuktikan, mereka hampir ‘mengambil’ seluruh partai politik, hingga menyisakan dua saja, yakni PDIP dan Partai Hanura. “Saya sudah katakan maju. Saya juga sudah Shalat Istikharah, dan sekarang terserah Allah. Tapi dengan bisanya saya maju, karena ada partai yang mendukung, jadi semangat lagi saya,” sebutnya.

Tidak Khawatir

Pada acara itu, Edy Rahmayadi, juga mengaku tidak khawatir dengan kabar yang beredar, kalau rivalnya juga akan memberangkatkan 400 ustadz berangkat umrah. Itu dilakukan sebagai upaya ‘mengikat’ mereka untuk mendukungnya menjadi Gubsu. “Saya katakan, saya tidak mau bersaing dengan cara begitu. Kalaupun ada uang saya, lebih baik saya berangkatkan anak yatim,” ujarnya.

Disampaikan Edy Rahmayadi, bahwa dukungan umat Islam kepadanya pada kontestasi Pilgubsu, mutlak diperlukan. Bahkan, menurutnya, karena dukungan umat Islam-lah, dia dapat menjadi Gubsu pada Pilgubsu tahun 2018 lalu.

Katanya, di Pilgubsu 2018, jumlah pimilih umat Islam sekitar 6 juta orang. Dari jumlah itu, yang memilih Edy Rahmayadi 4 juta orang. Dari 4 juta itu, sekitar 2,4 juta adalah perempuan. “Jadi ibu-ibu yang lebih banyak memilih saja,” sebutnya.

Edy Rahmayadi, juga mengaku terharu atas dukungan yang diberikan kaum perempuan kepadanya di Pilgubsu 2018. Kata Edy, waktu itu, kaum perempuan tidak lagi pulang ke rumah setelah selesai Shalat Subuh. Mereka Shalat Subuh, dengan membawa bontot (makanan). Dan usai shalat, mereka langsung ke Tempat Pemungutan Suara (TPS). “Luar biasa sekali, dukungan ibu-ibu kepada saya waktu itu. Saya sangat berterimakasih,” ujarnya.

Acara silaturahmi dengan para ulama, ustadz dan ustadzah hari itu, diakhir dengan acara berbuka puasa bersama, Shalat Maghrib berjamaah, dan makam malam bersama. (m07)

Waspada/Ist
Bakal calon Gubsu Edy Rahmayadi, menyambut tamunya di Rumah Pemenangan, dalam acara silaturahmi berama para ulama, ustadz dan ustadzah.

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE