Turunkan Angka Stunting BKKBN Sumut Kerjasama Dengan PT Dan Mitra Kerja

  • Bagikan

MEDAN (Waspada): Langkah besar dalam upaya penurunan percepatan stunting, Perwakilan BKKBN Sumut melakukan kesepakatan dengan mitra kerja dan 33 Pergurunan Tinggi (PT) di Sumut dengan menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dalam rangka Program percepatan Penurunan Stunting  di Provinsi Sumatera Utara. Penandatanganan MoU digelar di Emerald Hotel Medan, Senin (17/1) dibuka oleh Plt Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara, Dra. Rabiatun Adawiyah, MPHR.

Penandatangan MoU merupakan momentum bagi BKKBN Sumut untuk mensinergikan dan kolaborasi program-program kerja BKKBN Sumut dengan Perguruan tinggi dan mitra kerja Khususnya Program Percepatan penurunan Stunting.

“Kalau selama ini mungkin mendengar stunting ini adalah kerja utama mitra kesehatan, tetapi sejak tahun 2021 yang lalu BKKBN menerima mandat menjadi koordinator percepatan penurunan stunting di Indonesia. Jadi di Provinsi Sumatera Utara, kita meneruskan apa yang sudah diamanatkan presiden kepada BKKBN pusat dan ini sangat kuat karena sudah terbit perpresnya” ucap Rabiatun.

Kata dia, diketahui bahwa tahun 2021, Peraturan Presiden (Perpres) no 72 terkait Percepatan Penurunan Stunting di Indoensia telah terbit dan hal tersebut menguatkan Langkah BKKBN untuk terus maju melawan Stunting

Dijelaskan, bahwa penantanganan naskah MoU ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan forum rektor Indoensia untuk mengambil bagian dalam menurunkan stunting di Indonesia.

BKKBN tidak dapat bekerja sendiri dalam  menghadapi stunting, gizi buruk serta kurang gizi sehingga membutuhkan dukungan dari berbagai lintas sektor, termasuk perguruan tinggi baik swasta maupun negeri serta mitra kerja terkait.

Mengingat angka stunting Indonesia masih tergolong tinggi diangka 24% di tahun 2021, eskipun sudah mengalami penurunan 3% dari tahun 2019.

Terus Bekerja

Menurutnya, penurunan angka stunting juga dialami oleh Sumatera Utara, pada tahun 2019 angka stunting di Sumut mencapai 29% dan mengalami penurunan di tahun 2021 di angka 25%.

Penurunan yang terjadi semakin membuat BKKBN Sumut terus bekerja dan berkolaborasi dengan mitra kerja dan menargetkan angka stunting turun di angka 11% tahun 2024, dibawah angka 14% yang menjadi target yang nasional.

Penandatangan MoU ini mendapatkan feedback yang baik dari seluruh Perguruan Tinggi di Sumatera Utara.

Menurut Rektor UMSU, Prof. Dr. Agussani,MAP, Perguruan Tinggi di Sumut baik swasta maupun negeri sepakat bekerjasama untuk menurunkan angka stunting karena hal tersebut menjadi salah satu faktor untuk menciptakan generasi muda tepatnya gerenasi emas pada tahun 2045 yang akan memimpin negara Indoensia.

Jika target yang diberikan Presiden Joko Widodo 14% pada tahun 2024 dan Sumut sekarang berada di angka 25%, dengan adanya kolaborasi yang terjadi saat ini, angka stunting yang telah ditargetkan akan sangat memungkinkan dicapai.

“Kami yang hadir disini bukan main-main, kami seluruh rektor yang hadir dalam kegiatan ini, ini adalah kekuatan besar. Kami yakin program ini akan berhasil dengan catatan kolaborasi ini berlanjut tidak hanya diatas kertas tetapi di impementasikan di lapangan” tutup Agussani

Hadir dalam kegiatan,Kaknwil Kementrian Agama Provinsu, Drs. H. Abdul Amri Siregar, M.Ag, Perwakilan dari PT. Pegadaian Persero, Dwi Hadi Atmaka, Rektor UMSU, Prof. Dr. Agussani, M.Ap , Rektor UMA, Prof. Dr. Dadan Ramdan, M.Eng, MSc , Rektor Panca Budi, Dr.H. Muhammad Isa Indrawan, SE, MM, Rektor Poltekes Kementrian Kesehatan Medan, Dra Ida Nurhayati, M.Kes dan Rektor Universitas Sari Mutiara, Dr. Ivan Elisabeth Purba, M.Kes serta perwakilan dari 20 Universitas Negeri dan Swasta di Sumut. (m22)

  • Bagikan