Scroll Untuk Membaca

Medan

Tim PKM Unimed Luncurkan “KawalPadi” Di Desa Petumbukan

Tim PKM Unimed foto bersama Kelompok Tani di Deliserdang. Waspada/Ist
Tim PKM Unimed foto bersama Kelompok Tani di Deliserdang. Waspada/Ist

MEDAN (Waspada): Dalam upaya meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan pertanian, tim dosen dari Universitas Negeri Medan (Unimed) memperkenalkan inovasi teknologi terbaru mereka, Techno-pest control “KawalPadi” berbasis Internet of Things (IoT), kepada kelompok Tani Kenanga di Desa Petumbukan, Kecamatan Galang, Deli Serdang.

Dengan menggunakan teknologi IoT, “KawalPadi” dirancang untuk membantu petani memantau dan mengontrol hama padi secara real-time. Ketua tim PKM, Nurul Maulida Surbakti, M.Si., bersama anggota tim Sri Dewi, M.Kom., Dian Septiana, S.Pd., M.Sc., dan Fanny Ramadhani, M.Kom., memimpin peluncuran alat inovatif ini.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Tim PKM Unimed Luncurkan “KawalPadi” Di Desa Petumbukan

IKLAN

“Produk ini menghasilkan gelombang bunyi pada frekuensi 40 kHz dan cahaya dari lampu LED untuk membasmi hama wereng dan belalang dalam radius 6 meter hanya dalam waktu 4 jam. Energi yang digunakan berasal dari panel surya, sehingga ramah lingkungan,” ujar Riza Pahlawan, S.Kom., dalam sesi presentasinya pada acara yang digelar pada, 26 Juni 2024 –

Cara Kerja KawalPadi bekerja dengan menghasilkan gelombang bunyi ultrasonik yang tidak disukai oleh hama padi seperti wereng dan belalang. Gelombang bunyi pada frekuensi 40 kHz ini mampu mengganggu sistem saraf hama, menyebabkan mereka menjauhi area yang dilindungi oleh alat ini. Selain itu, cahaya dari lampu LED juga membantu dalam menarik dan mengganggu hama, membuat mereka lebih mudah terjebak dan terbunuh.

Energi untuk mengoperasikan alat ini sepenuhnya berasal dari panel surya, menjadikannya solusi yang berkelanjutan dan hemat energi. Selain itu, KawalPadi dilengkapi dengan aplikasi mobile yang memungkinkan petani untuk memantau kondisi cuaca, suhu, serta kelembapan tanah, sehingga memberikan kendali penuh kepada petani untuk mengelola ladang mereka.

Respons Positif dari Komunitas

Kegiatan yang berlangsung pada 24-25 Juni 2024 ini dihadiri oleh Kepala Desa Zulhilfan Saragih, S.Hi., kelompok tani Kenanga, perwakilan dari kelompok tani Kamboja, Babinsa, serta perangkat desa. Tujuh mahasiswa dan pendamping PKM juga turut serta dalam mendukung program ini.

Kepala Desa Zulhilfan Saragih, S.Hi., menyatakan, kami sangat berterima kasih atas upaya yang telah dilakukan oleh tim dosen PKM Unimed. Kami berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut demi kemajuan pertanian di desa kami.”

Ketua kelompok tani Kenanga, Pak Darwin Dongoran, menambahkan, “Dengan adanya alat ini, kami merasa sangat terbantu dalam mengatasi masalah hama tanpa harus menggunakan banyak pestisida. Ini sangat baik untuk kelangsungan pertanian dan kesehatan kami.

Penyerahan dan Pemasangan Alat

Tim dosen PKM Unimed menyerahkan satu unit alat pest control “KawalPadi” dan lima unit alat penangkap hama menggunakan lampu LED tipe Ultraviolet berbasis energi surya kepada kelompok tani Kenanga. Alat-alat ini diharapkan dapat membantu petani dalam mengendalikan hama secara lebih efektif dan ramah lingkungan.

Pada akhir kegiatan, dilakukan pemasangan alat di sawah yang disaksikan oleh ketua kelompok tani. Pemasangan ini bertujuan untuk memastikan alat berfungsi dengan baik dan petani memahami cara penggunaannya.

Harapan dan Masa Depan

Program pengabdian masyarakat ini dijadwalkan berlangsung dari April hingga Agustus 2024. Ketua tim PKM, Nurul Maulida Surbakti, M.Si., menekankan pentingnya pengurangan penggunaan pestisida kimia dan mengajak komunitas petani untuk beralih ke solusi yang lebih ramah lingkungan.

“Kami berharap inovasi ini tidak hanya membantu petani mengatasi masalah hama, tetapi juga dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam menerapkan teknologi ramah lingkungan untuk pertanian,” ungkap Nurul Maulida Surbakti, M.Si.(m19)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE