MEDAN (Waspada): Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Pertanian USU Lakukan Pengabdian Masyarakat Guna Meningkatkan Nilai Ekonomis Cabai Merah di Desa Pulau Gambar Kec. Serbajadi, Kabupaten Serdang Berdagai
Dalam rangka mendukung UMKM di Indonesia khususnya di Provinsi Sumatera Utara, staf pengajar Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Pertanian (FP) USU melalui program Kemitraan Mono Tahun Reguler melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan langsung turun tangan mendampingi poktan Berkah Tani melalui pemanfaatan teknologi pascapanen dalam pembuatan saus guna meningkatkan nilai ekonomis dan mempertahankan masa simpan cabai saat musim panen di Desa Pulau Gambar, Kec. Serbajadi. Dalam kegiatan ini 3 mahasiswi TPB-FP USU juga dilibatkan.
Selain itu, perwakilan dari Dinas Pertanian Kab. Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara dan Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikuktura (KPTPH) Provinsi Sumatera Utara turut hadir dalam kegiatan ini.
Awalnya, Bapak Adi Syahputra selaku ketua poktan Berkah Tani menyampaikan kepada tim pemas TPB USU, saat panen raya kami kewalahan karena produksi tinggi namun harga rendah, dan petani jadi sedikit untungnya. Kalau mau disimpan juga tidak bisa, jadi kami selaku petani terpaksa menjual sebelum produk busuk.
Setelah diskusi dengan tim pemas dan poktan berkah tani, selanjutnya disimpulkan bahwa hal ini dapat diatasi melalui pengolahan hasil pertanian, salah satunya menjadi saus sambal yang pasarnya cukup luas.
Kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis dilaksanakan pada hari Sabtu, 09 September 2023. Kegiatan dilakukan dengan memberikan sosialisasi tentang pemanenan hasil pertanian yang tepat, khususnya cabai merah, bagaimana kriterianya dan pengolahan cabai merah yang baik agar saat musim panen dan harga turun, poktan berkah tani tetap memperoleh profit dengan melakukan pengolahan cabai merah menjadi saus sambal. Selain itu, pada kegiatan ini juga dilakukan bimbingan teknis penggunaan alsintan yang dihibahkan yaitu mesin penggiling, mesin pengaduk saus dan mesin pengemas (filler) saus guna meningkatkan nilai ekonomis cabe.
Riswanti Sigalingging, S.T.P., M.Si., PH.D selaku ketua tim pengabdian masyarakat menegaskan melalui sosialisasinya untuk meningkatkan nilai ekonomis produk pertanian kita harus melakukan penanganan pascapanen yang tepat, dengan adanya pengolahan selain harga meningkat masa simpan produk yang menjadi masalah di bidang pertanian (sifat mudah rusak) bisa diatasi.
Selain itu, tim pengabdian masyarakat Putri Chandra Ayu, STP., M.Si juga menambahi untuk memperoleh produk dengan kualitas yang baik, kita harus menggunakan bahan yang sudah matang, pada sampel saus yang dibuat semua bahan matang sedangkan saat kegiatan ini tadi ada beberapa produk yang masih berwarna hijau, hal inilah menjadi salah satu alasan mengapa rasanya berbeda.
Selanjutnya, poktan Berkah Tani didampingi mahasiswa Prodi Teknik Pertanian dan Biosistem FP USU melakukan pengisian formulir penerimaan produk terkait rasa, aroma, tekstur dan warna hasil produk, selanjutnya melakukan pengisian saus kedalam kemasan botol yang disediakan tim pemas menggunakan mesin filler.
“Kita harus memastikan botol yang digunakan sudah steril dan jangan ada air yang tersisa agar produk tidak rusak, dengan mesin filler ini saus akan dengan mudah masuk ke dalam botol dan lebih steril, ujar Sulastri Panggabean, STP., M.Si selaku anggota tim pemas.
Selanjutnya, Dr. Taufik Rizaldi, STP, MP juga menegaskan untuk meningkatkan daya tarik dan memberikan informasi kepada konsumen terkait kandungan didalam produk, tim pemas juga sudah membuatkan desain label yang akan ditempel ke kemasan saus. Untuk kedepannya, bisa dilanjutkan dengan pendampingan mendapatkan sertifikat halal dan PIRT supaya produk saus bisa menembus pasar yang lebih luas.
Poktan berkah tani melalui ketua poktan juga mengucapkan terimakasih kepada LPPM USU telah mendanai kegiatan ini dan tentunya sangat bermanfaat kepada masyarakat dan tim pemas telah memberikan pelatihan dan sosialisasi yang sangat baik. Sekarang di Desa Pulau Gambar sudah bisa dimulai usaha UMKM saus sambal dengan bahan segar dan yang paling penting jika panen raya petani tidak akan kewalahan lagi karena harga rendah.
Hal ini ditanggapi dengan sangat antusias oleh masyarakat Desa Pulau Gambar dengan menggunakan teknologi ini, kita nanti bisa lebih percaya diri dalam melakukan pengolahan cabai dan tomat, memperkenalkan saus dan memasuki pasar diawali di Serdang Bedagai dulu, provinsi bahkan Indonesia menuju dunia.(cbud)