MEDAN (Waspada): Peran Polda Sumut dan jajarannya sangat penting dalam terwujudnya Kamtibmas di Sumatera Utara. Pada sisi lain, situasi Kamtibmas yang kondusif adalah hal yang vital bagi berlangsung pembangunan di daerah.
Hal itu ditegaskan Dr Dedi Sahputra, MA dosen Fisipol Universitas Medan Area (UMA) di Medan, Sabtu (30/3). Dia menekankan konteks Kamtibmas yang kondusif di bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri adalah suatu hal yang memang perlu diantisipasi.
“Kenyataannya, jajaran Polri telah mengantisipasi dengan berbagai pendekatan agar suasana Lebaran tetap kondusif. Antisipasi telah dilakukan dari tingkat pusat sampai daerah,” ujarnya.
Dia memberi catatan bahwa di masa menjelang dan pasca Idul Fitri, setiap tahun akan diwarnai dengan suasana mudik secara massa umat Muslim yang akan pulang ke kampung halaman dan yang akan kembali bekerja di perantauan. “Tentu saja pergerakan orang dalam jumlah besar di waktu yang bersamaan akan menimbulkan kerawanan,” tandasnya.
Karena itu tindakan antisipasi berbagai kemungkinan yang dapat mengganggu kondisifitas menjadi penting. “Di sinilah pentingnya peran Polda Sumut dalam melakukan koordinasi dengan berbagai pihak agar hari besar umat Islam ini tetap berlangsung dalam suasana kondusif.
Rakor Lintas Sektoral
Sebelumnya diberitakan, Polda Sumut menggelar rapat koordinasi (rakor) lintas sektoral pengamanan Lebaran Idul Fitri 1445 H bertempat di Aula Tribata Mapoldasu, Kamis (28/3).
Rapat koordinasi yang dipimpin Kapolda Sumut Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi turut dihadiri Wakapolda Sumut Brigjen Pol Rony Samtana, Kodam I Bukit Barisan, Pemprov Sumut serta para Pejabat Utama Polda Sumut.
Kapolda Sumut, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, mengatakan pengamanan Idul Fitri 1445 H akan digelar Operasi Ketupat Toba 2024 selama 13 hari mulai 4-16 April 2024.
“Ini adalah operasi bersama TNI/Polri serta pemerintah daerah dalam memberikan rasa aman selama lebaran,” katanya bahwa rapat koordinasi lintas sektoral untuk menyamakan persepsi dan sinergitas dalam pelayanan dan pengamanan Operasi Ketupat Toba 2024.
“Sebanyak 12.092 personel gabungan TNI/Polri bersama pemerintah daerah disiapkan untuk pengamanan lebaran. Juga disiapkan 89 pos pam, 68 pos yan, 102 pos terpadu, 22 obyek terminal, 18 stasiun kereta api, 16 pelabuhan, 6 bandara 6, 190 pusat belanja, 2.670 masjid, dan 242 tempat wisata,” ungkap mantan Asops Kapolri tersebut.
Dalam rapat koordinasi lintas sektoral itu, Agung mempredikasi arus mudik lebaran pada 6-8 April 2024 dan arus balik 13-14 April 2024. Tentunya Polda Sumut dan jajaran siap mewujudkan mudik dan nyaman.
“Sebaiknya perjalanan mudik dilaksanakan lebih awal karena diprediksi terjadi peningkatan masyarakat yang mudik lebaran 2024,” harapnya seraya menegaskan seluruh personel untuk dapat mengatur arus lalu lintas selama mudik leberan dan posko yang nyaman sehingga bisa ditempati bersama.
“Saya harap personel pengamanan yang bertugas selama lebaran dapat memberikan respon cepat kepada masyarakat sehingga kehadiran Polri benar-benar dirasakan manfaatnya,” pungkasnya.
Operasi
Sebelumnya Direktorat Lalulintas Polda Sumut telah pula melaksanakan Ops Keselamatan Toba 2024 yang dimulai sejak 13 Maret hingga 26 Maret lalu. Hasilnya, Operasi kali ini berhasil menekan angka kecelakaan di wilayah Sumatera Utara.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengatakan, keberhasilan operasi kali ini tidak lepas dari kepatuhan masyarakat akan tertib berlalulintas.
“Jika masyarakat membudayakan tertib berlalulintas dan menjadi pelopor keselamatan tentu kita semua menjadi lebih nyaman dalam berkendara,” kata mantan wadirlantas Polda Kalteng ini.
Direktorat Lalulintas Polda Sumut mencatat 99 kasus kecelakaan lalulintas terjadi selama operasi, dari 99 kasus tersebut, sebanyak 20 orang dinyatakan meninggal dunia.
“Untuk jumlah laka lantas 99 kasus,” tambah Kombes Hadi, Kamis (28/3/24) pagi.
Hadi menyebut, angka tersebut jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan angka kecelakaan pada operasi yang sama tahun 2023 lalu yang mencapai 246 kasus selama Operasi.
Dituturkan Perwira Menengah Polri itu, pada tahun 2023 lalu Polda Sumut mencatat sebanyak 246 kasus selama Operasi. Dengan jumlah orang meninggal dunia sebanyak 65 orang dan luka berat sebanyak 72 orang.
“Tahun 2023 jumlah kecelakaan sebanyak 246 kasus, yang dinyatakan meninggal dunia sebanyak 65 orang, luka berat 72 orang dan luka ringan 304 orang,” ucap Mantan Kapolres Biak Papua Itu.
Sebelumnya, Kapolda Sumut Irjen Agung Setya Imam Efendi mengatakan, angka pelanggaran berlalulintas di Sumut terus mengalami kenaikan. Kata Agung, setidaknya sekitar 4,2% lonjakan itu terus terjadi setiap tahunnya.
Untuk itu, guna mengatasi lonjakan itu Polda Sumut menyelenggarakan operasi keselamatan Toba 2024. Operasi ini juga bertujuan untuk menjaga ketertiban berlalulintas selama bulan Ramadan dan menjelang idul Fitri.
Kata Kapolda, operasi ini bertujuan untuk meningkatkan disiplin masyarakat dalam berkendara. Menurunkan angka fatalitas korban kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas di wilayah Provinsi Sumatera Utara.(m05)