Scroll Untuk Membaca

Medan

Tepis Isu dan Keraguan, Prof Nurhayati Bangun Team Work Yang Kuat Majukan UIN Sumut

Tepis Isu dan Keraguan, Prof Nurhayati Bangun Team Work Yang Kuat Majukan UIN Sumut
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada) : Dalam sebuah lembaga atau organisasi, kemajuan bisa tercapai jika lembaga itu memiliki tim kerja yang kuat, solid dan kompak. Sebab, seorang pemimpin saja, tidak akan mampu bekerja sendirian memajukan organisasinya, tanpa sebuah team work.

Agaknya, itulah yang dilakukan Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN Sumut) Medan, Prof Dr Nurhayati MA. Membangun team work, tim kerja yang kuat untuk memajukan kampus Islam kebanggan masyarakat Sumatera Utara itu.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Tepis Isu dan Keraguan, Prof Nurhayati Bangun Team Work Yang Kuat Majukan UIN Sumut

IKLAN

Namun, langkah Prof Nurhayati dalam membangun team, menyiapkan orang-orang untuk membantunya dalam memajukan UIN Sumut bukan tanpa kritik. Bahkan isu tak sedap sempat dihembuskan pihak tertentu yang ingin mengganggu atau karena kepentingannya tak terakomodir sesuai keinginannya.

Memang, kondisi UIN Sumut sedang tidak baik-baik saja, sangat banyak kepentingan dan fiksi-fiksi di dalamnya. Apalagi setelah dua rektor sebelumnya tersandung masalah dan tak mulus dalam kepemimpinannya.

Karenanya, pasca dilantik sebagai Rektor UIN Sumut oleh Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas pada Selasa, 9 Mei 2023 lalu, sebagai rektor perempuan pertama dalam sejarah UINSU, telah banyak persoalan yang menantinya untuk segera diselesaikan.

Masalah yang ditinggalkan oleh pemimpin terdahulu harus diselesaikan oleh Prof Nurhayati selaku rektor yang baru, tak bisa diabaikan karena itu juga menyangkut citra dan nama baik UIN Sumut. Agar kepercayaan publik dan kebanggaan masyarakat akan kampus Islam terbesar di Sumut ini bisa pulih kembali.

Bukan pekerjaan yang gampang bila harus dihadapi Prof Nurhayati sendiri, karenanya ia perlu team yang kuat untuk membantunya, memulihkan citra dan nama baik UIN Sumut serta membawa universitas ini lebih maju lagi dan berkembang.

Sesuai harapan Gubernur Edy Rahmayadi, yang meminta Prof Nurhayati untuk melakukan konsolidasi besar-besaran ke dalam dan mendayagunakan semua potensi yang ada. Menghilangkan friksi-friksi dan menyatukannya menjadi sebuah kekuatan untuk membangun UIN Sumut yang lebih maju dan lebih baik kedepannya.

Gubernur juga meminta Prof Nurhayati untuk tidak ragu membenahi dan membangun UIN Sumut, karena UIN adalah milik umat dan milik masyarakat Sumut.

Hal itu disampaikan Gubernur Edy saat menerima kunjungan Prof Nurhayati pada 6 Juni 2023 lalu di rumah dinas gubernur, untuk melaporkan perkembangan lahan milik UIN Sumut di Desa Sena dan rencana pembangunan Kampus Kedokteran serta sejumlah fasilitas lainnya di lahan itu, sehingga Prof Nurhayati meminta dukungan Gubernur Edy sebagai Ketua Dewan Penyantun UIN Sumut.

Langkah Prof Nurhayati dalam penyusunan team worknya, mulai dari menetapkan para wakil rektor, dekan dan direktur pasca sarjana yang telah dilantik pada 14 Juni lalu. Kemudian menetapkan dan melantik para wakil dekan dan kepala lembaga dilingkungan UIN Sumut pada Kamis, 27 Juli 2023 kemarin, dan akan melantik ketua dan sekretaris program studi/jurusan pada Senin, 31 Juli besok, telah menunjukkan bahwa Prof Nurhayati sedang melakukan perubahan, berusaha menghilangkan fiksi-fiksi dan menyatukannya dalam sebuah team, untuk bisa membawa UIN Sumut menjadi lebih baik dan lebih maju.

Melalui penjaringan yang dilakukan, semua potensi disatukan dan semua kekuatan dirangkul, hingga ada keterwakilan dari semua fiksi dan kekuatan yang ada dalam tim yang dibangun. Sehingga hal ini telah menepis isu dan keraguan yang sempat berhembus menjadi keyakinan dan harapan UIN Sumut kedepan akan lebih maju.

Keyakinan UIN Sumut kedepan dapat lebih maju disampaikan oleh Dr H Hasrat Efendi Samosir MA, selaku Wakil Ketua PW Muhammadiyah Sumut yang membidangi 3 majelis/lembaga yakni majelis pemberdayaan masyarakat, lembaga hikmah – kebijakan publik dan lembaga pengembangan cabang ranting dan pembinaan masjid.

Dr Hasrat mengatakan, dalam memajukan UIN Sumut memang tak dapat dikerjakan hanya oleh rektor sendiri, tapi harus dikerjakan bersama-sama oleh tim yang kuat, sebuah team work.

“Jadi untuk memajukan UIN Sumut, tidak ada istilah superman atau superwoman, tapi yang ada adalah superteam. Dan kita patut apresiasi Ibu Rektor yang telah mengakomodir semua potensi dan semua kekuatan Ormas Islam yang ada di UIN Sumut. Ini menjadi bukti bahwa bu Rektor menerapkan prinsip kebersamaan dengan merangkul semua komponen dan potensi yang ada untuk memajukan UIN Sumut dalam mewujudkan Islamic Smart University,” ujar Dr Hasrat, saat dihubungi via telepon, Jumat (28/7).

Dilanjutkannya, sama seperti bangsa ini juga dibangun dengan kebersamaan. Dan menurutnya kolaborasi dan sinergitas adalah sebuah keniscayaan yang harus dilakukan untuk bisa mencapai kemajuan.

Dr Hasrat Samosir juga menyebutkan bahwa sesuai arahan bu Rektor Prof Nurhayati pada pelantikan pejabat di lingkungan UIN Sumut, beliau menekankan agar para pejabat yang dilantik agar meluruskan niat. Kerja adalah ibadah, karenanya harus maksimal berbuat memajukan UIN Sumut.

“Dalam menetapkan pejabat di lingkungan UIN Sumut, Bu Rektor juga menerapkan prinsip ketaatan dan patuh hukum sesuai prosedur yang ada. Maka alhamdulillah, penetapan wakil rektor dan pimpinan fakultas, semuanya clear dan clean. Saya sendiri kaget bisa dipilih sebagai pimpinan fakultas dan saya tidak pernah melakukan pendekatan atau memberikan sesuatu. Karena itu wajar Bu Rektor meminta semua pejabat untuk membuat fakta integritas dan capaian kerja yang harus dilaksanakan,” jelas Dr Hasrat yang dipercaya sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kelembagaan Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Sumut.

Hal yang hampir senada juga disampaikan Dr Nispul Khairi MA, yang kini ditempatkan untuk memimpin Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UIN Sumut. Dr Nispul mengatakan pada pengisian pejabat UIN Sumut yang dilakukan Prof Nurhayati semuanya murni berdasarkan penilaian dan kebutuhan penempatan. Sama sekali tidak ada permainan uang ataupun titipan-titipan.

“Harapan kita tentu UIN Sumut kedepan menjadi lebih maju dan berkembang. Saya sebagai Ketua LP2M UIN Sumut siap bekerjasama dengan seluruh civitas akademik untuk nemajukan UIN Sumut menjadi lebih unggul,” kata Nispul, Sabtu (29/7).

Wakil Rektor I Bidang Akademik Prof Dr Azhari Akmal Tarigan, MAg, pada Jumat minggu lalu telah menegaskan bahwa UIN Sumut Medan bertekad untuk bergerak dan maju. Dan untuk itu, memerlukan suasana dan iklim kampus yang kondusif. Sebab jika tidak, menurutnya UIN Sumut akan sulit bergerak bangkit, maju dan melangkah lebih baik.

Prof Akmal menepis semua isu miring yang sempat beredar tentang pengangkatan pejabat di lingkungan UIN Sumut. Sebab menurutnya, sejak Prof Nurhayati dilantik sebagai Rektor UIN Sumut, beliau telah menegaskan tidak ada istilah transaksional atau jual beli jabatan dalam kepemimpinannya. Penetapan pejabat adalah murni karena kualitas dan kinerja.

“Jadi dalam memilih dan menetapkan wakil rektor, para dekan dilakukan secara seobjektif mungkin. Tanpa ada transaksi apapun itu, kecuali komitmen kinerja.
Jika terjadi jual beli jabatan atau transaksional dalam mendapatkan jabatan, maka tidak mungkin pemimpin akan menagih kinerja yang maksimal dari bawahannya. Rektor tidak akan lakukan itu dan itu terlarang,” tegas Akmal. (hs)

Teks

Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN Sumut) Medan, Prof Dr Nurhayati MA

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE