8MEDAN (Waspada) : Aksi tawuran yang melibatkan dua kelompok remaja meresahkan warga Jalan Perjuangan, Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Medan Tembung.
Tak tanggung-tanggung, dalam aksinya tawuran remaja belasan tahun ini menggunakan batu, senjata tajam hingga bom molotov. Peristiwa terakhir yang terjadi di pagi-pagi buta itu berlangsung, Jumat (24/5) dini hari. Warga tidak berani bereaksi karena para pelaku tawuran tersebut kerap meneror warga dan tidak segan-segan bertindak anarkis.
Tawuran dua kelompok remaja ini kerap terjadi di perlintasan Jalan Perjuangan dan Jalan Taut khususnya di lingkungan II hingga merangsek ke gang-gang sempit di kawasan itu yang dipadati perumahan warga. Hingga kini tidak jelas motif aksi tawuran yang sudah berlangsung sejak tiga bulan terakhir itu.
Tak hanya itu, bahkan dua kelompok remaja ini juga menyerang rumah-rumah warga menggunakan busur panah, batu dan pecahan kaca. Bahkan video saling serang kelompok remaja tersebut terekam di kamera pengawas (cctv) milik warga.
Aksi mereka yang terjadi hampir setiap malam hingga dini hari ini membuat warga takut. Mereka berharap ada perhatian khusus dari pemerintah setempat dan kepolisian untuk mencegah aksi ini. Pasalnya para pelaku dilengkapi dengan senjata tajam berukuran besar, sehingga warga khawatir menjadi korban salah sasaran.
Salah seorang saksi mata menceritakan detik-detik aksi tawuran yang terjadi dini hari menjelang shubuh itu. Ibu rumah tangga yang tinggal di dekat lokasi tawuran itu mengaku kaget dengan keributan yang memecah keheningan malam di depan rumahnya.
Menurutnya, aksi tawuran tersebut melibatkan dua kelompok (genk). Sebelum melakukan aksinya, biasanya dua kelompok genk kerap berkumpul di depan rumah-rumah penduduk saat tengah malam.
Info yang beredar di media sosial dan juga pesan berantai di jejaring grup WhatsApp warga setempat, satu kelompok berkumpul di depan sebuah kafe di Jalan Perjuangan, sementara satu kelompok lain berkumpul di pinggir jalan dekat sebuah masjid di Jalan Taut. Diduga, sebelum beraksi, dua kelompok genk ini menyusut siasat dan mempersiapkan persenjataan sebelum melakukan aksi saling serang.
Tina, warga yang bermukim di Jalan Taut, sempat mendengar keributan dan suara lemparan batu yang menimpa rumahnya. Dia dan anggota keluarganya hanya bisa mengintip dari balik jendela rumah aksi-aksi tawuran tersebut. Padahal, kata dia, warga sudah terlelap tidur, namun dikagetkan dengan huru hara dari luar rumah yang bersumber dari perang antar genk itu.
Fitriani Siregar, Kepala Lingkungan II, Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Medan Tembung menjelaskan pihaknya bersama Kepling Lingkungan I dan beberapa warga sempat mencoba membubarkan aksi tawuran tersebut. Pihaknya bahkan mengamankan dua orang dari pelaku tawuran tersebut. “Sudah kami serahkan ke polisi,” kata Fitriani.
Menurutnya, aksi tawuran tersebut sudah berlangsung dalam tiga bulan terakhir. Diakuinya, warga tidak berani keluar rumah untuk mengamankan aksi tawuran itu karena para pelaku datang sambil menenteng senjata tajam. “Bahkan mereka meneror warga dengan tindakan-tindakan anarkis, melempari rumah warga,” ujar dia. (m16)