MEDAN (Waspada): Menjelang Pilkada Serentak 2024, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Utara mengeluarkan tausiyah bertema “Pemilu Damai Beretika Wujudkan Masyarakat Adil Sejahtera”.
Dalam pesan moral ini, MUI Sumut mengajak umat Islam di seluruh provinsi untuk berpartisipasi aktif dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama, moralitas, dan etika dalam proses demokrasi, Minggu(24/11).
Dr. Ardiansyah, Wakil Ketua MUI Sumatera Utara, menegaskan bahwa pilkada merupakan momentum penting untuk memilih pemimpin yang mampu membawa kesejahteraan bagi masyarakat.
“Islam mengajarkan bahwa memilih pemimpin adalah tanggung jawab umat, sebagai bagian dari menjaga agama dan mengatur kehidupan berbangsa,” ungkapnya.
Dr. Ardiansyah juga menekankan bahwa Pilkada Serentak 2024 harus menjadi tonggak persatuan umat. “Kami berharap seluruh umat Islam dapat menjaga stabilitas keamanan, mendukung proses demokrasi, dan memastikan Sumatera Utara tetap menjadi provinsi yang harmonis dan sejahtera,” ujarnya.
MUI Sumut berharap, melalui taushiyah ini, seluruh elemen masyarakat dapat berkontribusi menciptakan suasana pemilu yang damai, adil, dan beretika demi terciptanya masa depan yang lebih baik bagi Sumatera Utara.
Dalam kegiatan ini diungkap juga beberapa point yang penting jadi pedoman masyarakat sekaitan pilkada, yakni,
- Kewajiban memilih Pemimpin
Islam menegaskan pentingnya memilih pemimpin yang beriman, bertakwa, jujur, amanah, aspiratif, dan memiliki kompetensi yang mumpuni. Pemimpin seperti ini diharapkan mampu menjaga nilai-nilai agama dan memberikan solusi terbaik untuk masyarakat. - Bijak dalam Penggunaan Media Sosial
MUI Sumut mengingatkan masyarakat untuk menggunakan media sosial dengan bertanggung jawab. Ujaran kebencian, hoaks, dan fitnah harus dihindari sesuai dengan Fatwa MUI Nomor 24 Tahun 2017 tentang Muamalah di Media Sosial. Media sosial harus menjadi sarana edukasi, bukan provokasi. - Menolak Politik Uang (Money Politics)
Politik uang atau risywah (suap) dinyatakan haram dalam Islam karena merusak moral masyarakat dan mencederai proses demokrasi. “Kita harus menolak segala bentuk praktik suap, karena pemimpin yang terpilih dengan cara tidak jujur sulit diharapkan membawa keberkahan,” kata Dr. Ardiansyah. - Menjaga Persatuan dan Ukhuwah Islamiyah
Dalam kontestasi politik, perbedaan pilihan merupakan hal yang wajar. MUI Sumut menyerukan agar masyarakat tetap menjaga persatuan dan kerukunan, mengedepankan dialog yang santun, serta tidak menjadikan perbedaan sebagai alasan untuk memecah belah. - Memilih Pemimpin Ideal
Masyarakat diajak untuk memilih pemimpin yang takut kepada Allah, berkeadilan, dan berkomitmen melayani semua lapisan masyarakat tanpa diskriminasi. Pemimpin seperti ini diharapkan mampu membawa kesejahteraan yang merata bagi Sumatera Utara.(m22)
Waspada/ist
Para pembicara menyampaikan paparan terkait Pemilu Damai Beretika Wujudkan Masyarakat Adil Sejahtera.