MEDAN (Waspada): Jamaah calon haji(Calhaj) Embarkasi Medan, yang masuk Asrama Haji,Sabtu(27/5) asal Tanjung Balai, atas nama Salbiah Saragih,84,terlihat bahagia setibanya di aula penerimaan jamaah. Meski tanpa pendamping, namun ia tampak semangat melaksanakan ibadah haji tahun ini.
Salbiah mengaku mendaftar haji tahun 2012 lalu, dan seharusnya berangkat tahun 2020, namun tidak bisa berangkat, karena situasi pandemi covid corona. Lalu, tahun 2022 lalu, seharusnya berangkat, karena pembatasan usia akibat dampak covid. Padahal, anak Salbiah ikut serta sebagai jamaah haji di tahun itu.
“Alhamdulillah tahun ini, saya bisa berangkat. Senanglah,Allah kabulkan doa-doa saya,”kata Salbiah dengan haru.
Saat ditanya bagaimana pembiayaan untuk berhaji ? Salbiah mengaku jika hal itu berkah memiliki 10 anak 40 cucu dan 30 cicit.
“Berkah sekali banyak anak,banyak rezeki ditambah cucu dan cicit. Anak saya yang membiayai dan memberi semangat agar saya berangkat tahun ini,”sebutnya.
Salbiah mengenang masa-masa sulit membesarkan 10 orang anaknya hingga dewasa.Keseharian saat usianya muda,hanya ibu rumah yang mengandalkan penghasilan suami dari bertani.
“Hidup kami tergolong ekonomi sulit. Namun dalam keseharian,harus tetap bahagia karena selalu bersyukur dengan riuh tawa anak-anak dalam berbagai moment. Ada yang ribut-ribut saat akan mandi, ada yang berkelakar saat akan makan. Maklum ya, makanan harus dibagi secara rata. Itu dulu saat anak-anak belum dewasa. Setelah berumah tangga dan punya anak, cucu-cuculah pelipur lara. Adapula cicit, lengkaplah kebahagiaan saya meski suami sudah tiada,”pungkasnya.
Saat ditanya bekal yang dia bawa ke Tanah Suci, Salbiah mengaku sudah sangat banyak.
“Saya rasa bekal sudah banyak, ilmu berhaji sudah dipelajari. Tapi saya tetap berdoa agar Allah permudah semua urusan perjalanan dan ibadah, karena kedatangan ke Tanah Suci memenuhi penggilan Allah SWT,” pungkasnya.(m22)
Waspada/Anum Saskia
Salbiah Saragih Calhaj asal Tanjung Balai.