MEDAN (Waspada): Memperingati Tahun Baru Islam 1445 Hijriah, Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MD Kahmi) Kota Medan meluncurkan (launching) buku Islamophobia Anti Peradaban, Rabu (19/7) di Aula H Raja Inal Siregar Kantor Gubernur Sumatera Utara. Rangkaian acara juga digelar jalan sehat bersama Gubsu dan tausiah Muharram oleh Penceramah Dr Raden Muhammad Syafii.
Dikatakan Ketua MD Kahmi Kota Medan, Dr dr H Delyuzar M.Ked (PA)., Sp.PA (K), mengatakan, peluncuran buku Islamophobia musuh peradaban ini diharapkan agar pihak-pihak anti ajaran Islam itu memahami bahwa Agama Islam yang dihadirkan Allah SWT di muka bumi membawa tatanan kehidupan yang baik untuk dunia.
Sebab kondisi saat ini, masih banyak kesalahpahaman orang terhadap Islam, sehingga menimbulkan Islamophobia, yakni ketakutan terhadap aktivitas dan gerakan Islam, termasuk komunitas-komunitas Islam.
“Islam itu Rahmatan Lil Alamin. Tidak hajya orang Islam itu sendiri yang di luar Islam pun ikut terlindungi. Jadi melalui buku ini, kita ingin menunjukkan dalam mencerdaskan bangsa ini bahwa tidak ada yang perlu ditakutkan oleh ajaran Islam,” ujarnya.
Diungkapkan Delyuzar, Islamophobia itu sesuatu yang justru ditentang oleh PBB, sehingga setiap 15 Maret diperingati hari anti Islamophobia.
“Lembaga Internasional saja sudah begitu, kenapa kita masih juga merasa bahwa Islam itu radikal, berbahaya dan menakutkan. Mudah-mudahan melalui buku ini tidak hanya dibaca oleh kader Kahmi, tapi juga orang banyak agar memahi Islam secara utuh dan menghilangkan kecurigaan terhadap Islam,” paparnya, sembari mengucapkan terimakasihnya kepada seluruh penulis, Sekretaris PW. Persatuan Islam Sumut dan seluruh yang hadir diacara tersebut.
Sebelumnya dalam sambutannya, Ketua MW Kahmi Sumut, Rusdi Lubis mengajak seluruh masyarakat dengan mengantisipasi berkembangnya Islamophobia.
“Untuk itu mari bangun kesatuan dan persatuan. Kehadiran Kahmi menjadi mitra pemerintah dalam meningkatkan kualitas masyarakatnya, sehingga bermanfaat bagi bangsa,” ucapnya.
Dikesempatan yang sama, Mewakili Pimpinan Perguruan Tinggi Swasta di Medan, Ketua STIM Sukma Medan Dr Wardayani SE, MSi, menyambut baik peluncuran buku Islamophobia anti peradaban tersebut, karena harus ada intelektual-intelektual Islam yang harus memberikan pendapat dan penjelasan kepada mastarakat bahwa Islam itu bukan yang menakutkan.
Hadirnya Islam ke dunia membawa kedamaian dan dalam membawa peradaban lebih tertata dengan baik.
“Buku ini sangat tepat apalagi di-launching Tahun Baru Islam yang harus memunculkan pemikiran baru bahwa ajaran Islam itu harus dipahami dari dua pedomannya, yakni Al Qurandan Hadist Rasulullah SAW,” paparnya. (h01)
Teks
MD Kahmi Kota Medan bersama para penulis launching buku Islamophobia anti peradaban di Aula H Raja Inal Siregar Kantor Gubernur Sumatera Utara, Rabu (19/7). Waspada/Yuni Naibaho