MEDAN (Waspada): Ulama sufi asal Aceh sekaligus Pimpinan Majelis Pengkajian Tauhid Tawasuf Indonesia (MPTTI), Syekh Haji Amran Waly Al Kholidi kembali mengingatkan, agar kita dapat memahami ajaran hakikat yang ditujukan bagi penguatan nilai-nilai aqidah dan menghindari dari sifat kesyirikan, kemunafikan dan kefasikan.
Hal ini disampaikan Abuya Syekh Haji Amran Waly Al Kholidi dalam keterangannya menanggapi terbitnya fatwa MUI Pusat tentang pengertian mengembalikan dhamir ‘Huwa’ dalam kata ‘Qul’ kepada anta (insan), dan kata Muhammad itu untuk menerangkan hakikat sebagai rukun agama yang ketiga yaitu ihsan, bukan untuk membicarakan tentang aqidah (iman), beritikad bahwa Muhammad itu Allah.
“Kalau ada yang beritikad Muhammad itu Allah maka ini sesat bahkan kafir, sesuai dengan Fatwa MUI pusat dan MUI daerah lainnya, maka adapun Insan atau Muhammad itu Allah adalah menurut pemahaman Ihsan (hakikat) karena semua yang maujud (ada) termasuk Muhammad (insan) hakikat wujudnya adalah Allah,” ujar Abuya, Rabu (1/11).
Lebih jauh disampaikan Abuya, hal ini dapat dilihat dalam Kitab Tuhfatul Mursalah karangan Syeikh Arsalan Bin Ya’qub bin Abdillah Ad-dimsyaqi dan kitab lainnya seperti Jauharul Haqaiq karangan Syeikh Syamsuddin As-Sumatrani yaitu ulama-ulama sufi besar yang telah diakui dunia Islam dan lebih terkenal.
“Adapun kita dianjurkan harus dapat memahami syari’at untuk beramal, thariqat untuk Hudur hati dan hakikat untuk bermusyahadah agar kita terlepas dari kesyirikan, kemunafiqan dan kefasikan dalam kita berma’rifat Tauhid Hakikat, jika kita tidak dapat berma’rifat dengan Tauhid Hakikat maka terjadilah cinta dunia dan kesyirikan dalam bathin kita, maka Islam tidak bisa tumbuh di negara kita ini,” ujar Abuya.
Abuya juga berharap, MUI sebagai pengayom umat Islam, tempat para ulama bermusyawarah terkait pemahaman dan penafsiran dapat duduk secara bersama, menjernihkan pemikiran tanpa ada kepentingan lain, sehingga umat Islam semakin tercerahkan dan dapat memahami dan mengamalkan Islam yang kaffah.
“Hidup berkasih sayang dan saling membantu dalam kebaikan dan ketaqwaan,” demikian Abuya Amran Waly Al Kholidi yang pernah mendapatkan penghargaan sebagai tokoh inspiratif versi Harian Waspada tahun 2016 ini.(m29)
Waspada/Ist
Ulama sufi asal Aceh sekaligus Pimpinan MPTTI, Abuya Syekh Haji Amran Waly Al Kholidi.