Suryani Paskah Minta Pemda Dorong Rumah Sakit Agar Kembali Aktifkan Fasilitas Perawatan Pasien Covid-19

  • Bagikan

MEDAN (Waspada): Ketua Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Demokrat Sumatra Utara (DPD KNPD Sumut), organisasi sayap Partai Demokrat, Suryani Paskah Naiborhu (foto), meminta pemerintah daerah (pemda) di Sumut dapat mendorong rumah sakit untuk  mengaktifkan kembali fasilitas perawatan khusus pasien COVID-19. Hal ini untuk mengantisipasi kemungkinan melonjaknya kembali kasus positif pasien COVID-19 di Sumut. 

“Untuk di kota Medan, dari informasi salah satu pasien COVID-19 yang dipindah dari RS Siloam Medan, rumah sakit yang ada untuk tangani COVID-19 saat ini tinggal dua tempat saja yang tersedia yakni RS Haji Adam Malik dan RSU Methodist Susana Wesley (Murni Teguh Grup),” jelas Suryani Paskah Naiborhu dalam keterangannya, Senin (24/1/2022).

Suryani Paskah Naiborhu mengatakan, diketahui bahwa pasien COVID-19 itu rentan dengan kondisi demam, pneumonia dan d.dimer tinggi (cepat terjadi pembekuan darah). Untuk itu jika setiap rumah sakit kembali mengaktifkan ruang untuk perawatan COVID-19, maka penanganan dapat cepat terlaksana.

Berdasarkan data dari pemerintah, secara nasional terjadi peningkatan kasus positif pasien penderitan COVID-19 dalam beberapa waktu terakhir.

Per hari Minggu (23/1/2022), jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 di Indonesia bertambah 2.925, sehingga total kasus aktif mencapai 18.891 kasus.

Di samping itu, variasi baru dari COVID-19, yakni varian Omicron juga semakin menyebar di tengah masyarakat dan sudah menelan korban jiwa.

Ada dua pasien penderita varian Omicron meninggal pada hari Sabtu (22/1/2022). 

Suryani Paskah Naiborhu mengingatkan bahwa dalam kurun waktu satu minggu terakhir terjadi peningkatan kasus positif COVID-19 dalam jumlah yang cukup tinggi. “Dimana rata-rata kasus positif secara nasional yang terjadi setiap harinya melewati 1.000 kasus positif. Bahkan pada hari Sabtu (22/1/2022), menembus angka 3.000 kasus positif pasien COVID-19 ,” ujarnya.

Terus meningkatnya kasus positif harian pasien COVID-19 tersebut harus diwaspadai oleh pemerintah, khususnya pemda di Sumut dan seluruh masyarakat.

Terlebih dalam beberapa waktu terakhir, pemerintah pusat juga telah melonggarkan aturan perjalanan, sehingga membuat mobilitas masyarakat terus meningkat, baik itu di dalam kota maupun luar kota. 

“Hal lain yang kita waspadai adalah peningkatan kasus positif pasien COVID-19 varian Omicron. Varian ini menyebar dengan cepat. Jika pada awal penyebaran varian ini dibawa oleh masyarakat yang pulang dari luar negeri, sekarang sudah terjadi transmisi lokal,” tuturnya. 

Melihat perkembangan yang terjadi, Suryani Paskah Naiborhu mendesak pemda di Sumut dapat melakukan langkah antisipasi dalam menghadapi kenaikan kasus positif pasien COVID-19. Di antaranya dengan mempersiapkan fasilitas perawatan untuk pasien COVID-19, baik di rumah sakit maupun pada tempat yang telah ditentukan. 

“Pada tahun lalu, saat kasus positif COVID-19 pada puncaknya, banyak rumah sakit, baik milik pemerintah maupun swasta yang menyediakan fasilitas perawatan khusus penyakit ini,” katanya.

Di samping itu, pemerintah juga menyediakan tempat khusus di luar rumah sakit, seperti pada gedung bekas Hotel Soechi Medan, Asrama Haji Medan dan lainnya. Namun seiring dengan meredanya kasus positif COVID-19 ini, tempat perawatan khusus tersebut sudah banyak yang ditutup. 

Dicegah

Suryani Paskah Naiborhu mengatakan bahwa adanya penambahan fasilitas perawatan khusus ini juga bertujuan agar penanganan pasien COVID-19 dapat dilakukan lebih baik jika dibandingkan dengan melakukan isolasi mandiri (isoman).

Sehingga dengan demikian, terjadinya kasus kematian akibat penyakit tersebut dapat dicegah atau diminimalisir.

Hal lain yang perlu dilakukan oleh pemerintah adalah dengan meningkatkan kembali praktik 3T yang meliputi  Tracing, Testing, Treatment.

Hal ini penting dilakukan untuk mengetahui tingkat penyebaran virus ini di masyarakat.

Di samping itu, pemerintah juga perlu kembali menggencarkan sosialisasi penerapan protokol kesehatan (prokes)yang meliputi memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi.

Masyarakat diminta untuk tidak mengendurkan penerapan prokes dalam kehidupan sehari-hari. 

“Kita belum bisa memprediksi kapan penyebaran virus COVID-19 ini mereda, begitu juga dengan tingkat fatalitas dari varian Omicron. Yang bisa kita lakukan adalah melakukan persiapan sebaik mungkin untuk menghadapinya. Jangan sampai terjadi lonjakan kasus positif di Sumut, tapi kita tidak siap,” ujarnya. (cpb)

Teks foto

Ketua Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Demokrat Sumatra Utara (DPD KNPD Sumut), organisasi sayap Partai Demokrat, Suryani Paskah Naiborhu. Waspada/ist


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Suryani Paskah Minta Pemda Dorong Rumah Sakit Agar Kembali Aktifkan Fasilitas Perawatan Pasien Covid-19

Suryani Paskah Minta Pemda Dorong Rumah Sakit Agar Kembali Aktifkan Fasilitas Perawatan Pasien Covid-19

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *