Suntik Vaksin Kosong, Dokter Gita Minta Maaf Dan Mengaku Khilaf

  • Bagikan

BELAWAN (Waspada): Pasca penyuntikan vaksin kosong kepada siswa sekolah dasar saat pelaksanaan vaksinasi anak usia 6-11 tahun di SD Swasta Wahidin Jl. KL.Yos Sudarso Kelurahan Martubung Kecamatan Medan Labuhan, tenaga kesehatan bernama Dokter Gita meminta maaf dan mengaku khilaf.

“Saya selaku dokter meminta maaf. Saya khilaf,” aku Dokter Gita saat menghadiri acara temu pers di Aula Polres Pelabuhan Belawan, Jumat (21/1).

Saat dihadirkan pada temu pers yang dihadiri Direktur Reskrimum Poldasu Kombes Tatan Dirsan Atmaja, Dokter Gita tak banyak berbicara. Dokter Gita mengaku melakukan penyuntikan vaksin kosong tersebut.

“Saya mohon maaf kepada pihak Polres Pelabuhan Belawan, seluruh masyarakat Medan dan Sumatera Utara khususnya. Juga mohon maaf kepada pihak Kepolisian Polres Pelabuhan Belawan, Polsek Medan Labuhan selaku pelaksana kegiatan vaksinasi.

Sementara itu, Dirreskrimum Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja mengatakan peristiwa itu terjadi saat vaksinasi di SD Dr Wahidin, Medan, pada 17 Januari 2022. Saat itu ada 500 anak yang dijadwalkan akan disuntik.

Tatan mengatakan pihaknya masih memproses kasus ini dan berkoordinasi dengan pihak Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Medan untuk menyelesaikan kasus ini.

“Kasus ini tetap berproses, kami menindaklanjuti dari video viral yang beredar,” jelas Tatan.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Sumatera Utara Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan, setelah beredarnya video itu Polda Sumatera Utara merespon cepat mendalami rekaman video yang viral serta memeriksa pihak-pihak terkait.

“Tim sedang melakukan pendalaman untuk memintai keterangan saksi,” katanya.

Hadi mengungkapkan, video itu direkam saat pelaksanaan vaksinasi anak usia 6-11 tahun di SD Wahidin, Kecamatan Medan Labuhan pada Senin (17/1) lalu.

Pelaksanaan vaksinasi anak itu digelar Polsek Medan Labuhan dan Polres Labuhan Belawan bekerja sama dengan RS Delima Martubung dengan peserta 500 anak.

Menurutnya, video itu direkam oleh salah satu orang tua K saat putrinya O,11, tengah divaksinasi. Setelah kembali ke rumah, orang tua korban memperlihatkan dan mengirimkan video kepada keluarganya dan pada Kamis (20/1) video tersebut viral di media sosial.

“Saat ini Polda Sumut tengah memeriksa vaksinator inisial G dan petugas aplus inisial W. Keduanya tenaga kesehatan di RS Delima Martubung dan terus mendalami kasusnya dengan meminta keterangan saksi ahli,” pungkasnya.

Pada temu pers tersebut, pihak Ditreskrimum Polda Sumut selain menghadirkan seorang suster dan Dokter Gita, pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Medan dan IDI Sumut, juga membawa sejumlah barang bukti, seperti sisa alat-alat medis yang digunakan oleh tenaga kesehatan saat melakukan vaksinasi di SD Swasta Wahidin di Jl. KL Yos Sudarso Kelurahan Martubung Kecamatan Medan Labuhan.

Hingga kini, petugas masih melakukan penyidikan kasus dugaan suntikan vaksin kosong tersebut sedangkan Dokter Gita dan seorang suster berinisial W statusnya masih sebagai saksi.(m27)

  • Bagikan