Scroll Untuk Membaca

Medan

Sudah 2 Tahun Belum Rampung, Buruh Bangunan Gedung Islamic Center Banyak “Lari Malam”

Sudah 2 Tahun Belum Rampung, Buruh Bangunan Gedung Islamic Center Banyak "Lari Malam"

MEDAN (Waspada): Lambannya penyelesaian proyek pembangunan Gedung Islamic Center di Kelurahan Tangkahan Kecamatan Medan Labuhan Medan Labuhan, Kota Medan, yang telah menggunakan anggaran Rp 432 miliar, diduga karena menghadapi berbagai kendala.

Meski sudah 2 tahun proses pembangunannya, anggaran dari APBD Pemkot Medan sejak tahun 2022 hingga 2024 itu disebut tidak cukup untuk melakukan pembangunan, sehingga hingga kini proyek yang berada di atas areal seluas 22 hektar itu belum rampung.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Sudah 2 Tahun Belum Rampung, Buruh Bangunan Gedung Islamic Center Banyak "Lari Malam"

IKLAN

Selain kendala pendanaan, ternyata banyak juga buruh bangunan proyek tersebut yang diduga kabur secara diam-diam alias ‘lari malam’.

Pasalnya, para buruh bangunan yang mayoritas didatangkan dari Pulau Jawa itu diduga tidak mendapatkan gaji yang mencukupi untuk kebutuhan hidup selama bekerja apalagi untuk keperluan keluarganya di kampung halamannya dan uang lembur sebagaimana yang mereka harapkan tidak sesuai yang diimpikan.

Akibatnya, banyak buruh yang diam-diam balik lagi ke kampung halamannya di Pulau Jawa.

Mirisnya, kepergian para buruh secara diam-diam itu ternyata meninggalkan piutang kepada pemilik warung di sekitar lokasi proyek pembangunan gedung Islamic Center.

Seorang ibu pemilik warung menuturkan, saat awal datang ke warung, beberapa buruh memesan makanan, minuman dan rokok. Usai menikmati makanan yang disajikan, mereka membayarnya kontan.

“Alhamdullilah, setelah makan beberapa hari, mereka langsung membayarnya,” ujar Ibu Lia, pemilik warung kepada waspada.id, Kamis (27/6).

Hari-hari berikutnya, tambah Ibu Lia, mereka mulai membayar separuh, bahkan ada yang belum bayar dan berdalih besok akan dibayar setelah menerima gaji.

“Karena dijanjikan akan dibayar, saya setujui aja. Apalagi mereka semuanya pekerja dari Pulau Jawa,” tutur Ibu Lia.

Dijelaskan Ibu Lia, para buruh datang ke warungnya untuk makan karena jadwal makan di lokasi proyek masih lama sehingga mereka sempat kelaparan.

“Karena lapar, mereka datang ke warung untuk makan indomie dan minum teh manis dingin atau teh manis panas. Lagi-lagi, mereka hutang lagi,” sebut Ibu Lia yang juga merasa iba karena buruh bangunan yang sedang mengerjakan proyek yang tergolong multi years itu tidak memiliki uang.

Belakangan, tambah Ibu Lia, buruh-buruh yang tidak membayar hutangnya itu ternyata sudah tidak bekerja lagi dan telah kembali ke Pulau Jawa.

“Saya ikhlaskan sajalah kalau mereka tidak melunasi utangnya, apalagi mereka tidak memiliki kerabat keluarga di Kota Medan ini,” imbuhnya.
Ibu Lia juga menambahkan, ada juga buruh yang balik ke kampung halamannya dengan meminta ongkos pulang.

“Saya berikan uang ‘jajan’ seadanya buat keperluan selama dalam perjalanan pulang,” tutur Ibu Lia.

Selain itu, tambah Ibu Lia, banyak buruh yang mengeluh dan curhat kepada dirinya terkait soal gaji dan uang lembur. Saat Hari Raya Idul Adha 1445 H kemarin, mereka disuruh bekerja namun tidak diberi uang lembur.

“Kami punya anak istri di kampung namun penghasilan kami di sini sangat minim,” ujar Ibu Lia menirukan ucapan dari beberapa buruh.
Pantauan waspada.id, Kamis (27/6), sejumlah buruh terlihat bekerja di lokasi proyek pembangunan gedung Islamic Center namun wartawan tidak boleh masuk ke dalam proyek pembangunan.

Seorang sekuriti yang berjaha di pintu masuk melarang wartawan yang hendak masuk dan melihat kondisi pembangunan proyek tersebut.

“Tidak boleh masuk ke dalam lokasi proyek,” jawab seorang sekuriti saat wartawan waspada.id meminta izin untuk masuk ke lokasi proyek pembangunan gedung Islamic Center tersebut.

Dana APBD

Sebelumnya, saat meninjau lokasi proyek pembangunan Gedung Islamic Center, Rabu (26/6), Wali Kota Medan Bobby Nasution menyebutkan pihaknya masih membangun bangunan masjid menggunakan dana APBD.

“Islamic Center ini luas lahannya 22 hektare, yang kita bangun menggunakan APBD itu masjidnya, memang secara perencanaannya kita buat banyak, ada di situ masjid, ada bangunan rumah sakit, untuk kegiatan ekonomi hotel pun ada. Ini akan kita buka peluang bukan hanya pakai APBD, kalau pakai APBD kita hitung bisa sampai Rp 1 triliun lebih bahkan hampir Rp 2 triliun, kan nggak mungkin pakai APBD semua,” kata Bobby.

Oleh sebab itu, tambah Bobby, pemerintah membuka peluang sebesar-besarnya kerjasama.

“Lahannya tetap punya Pemko, bangunannya nanti hotel, rumah sakit, bangun kegiatan ekonomi, swalayan dan segala macam kita persilahkan, itu bukan konsep baru ya, tapi memang konsep itu yang kita terapkan,” ujar Bobby.(m27)

Waspada/Andi Aria Tirtayasa

Proyek pembangunan gedung Islamic Center yang belum rampung meski sudah 2 tahun proses pembangunannya dilaksanakan.

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE