MEDAN (Waspada): Kamar Dagang dan Indsutri (Kadin) Sumatera Utara (Sumut) mempertanyakan keberadaan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara maupun yang ada di kabupaten kota yang terkesan diam soal kelangkaan minyak goreng (migor) di pasaran.
‘’Dimana perananan Disperindag terhadap minyak goreng yang langka dan mahal saat ini. Kenapa diam aja. Harusnya mereka tahu mencari jalan keluarnya. Inikan peranan Disperindag bidang perdagangan dalam dan luar negeri. Tetapi mampu nggak mereka menjalankan fungsinya,’’ ucap Ketua Umum Kadin Sumut, Khairul Mahalli kepada Waspada, Jumat (18/3) malam.
Khairul yang juga Ketua Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) tersebut menyebutkan, jika mereka tidak sanggup silahkan mundur dan beri kesempatan swasta yang menghendelnya. ‘’Saya yakin jika swasta dikasi peranan, Insya Allah tiga bulan bisa kita tuntaskan itu,’’ tandasnya.
Khairul juga mengaku tidak habis pikir Menteri Perdagangan pun menyerah menghadapi mafia migor tersebut. ‘’Kalau mau jabatan itu ada resiko, mana ada jabatan tanpa resiko. Justru karena itu kita maunya Sumatera Utara ini mesti ada perubahan yang signifikan. Kalau tidak begini saja terus menerus. Nggak jelaskan,’’ cetus Khairul Mahalli.(m29)
Waspada/Ist
Ketum Kadin Sumut juga Ketua GPEI, Khairul Mahalli.