MEDAN (Waspada): Efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas yang diemban baik oleh TNI maupun Polri akan meningkat jika sinergitas kedua institusi negara ini menguat.
“Ini adalah hal yang strategis yang tampaknya tetap dipelihara oleh pimpinan Polri dan TNI di Sumatera Utara,” ujar dosen Fisipol Universitas Medan Area (UMA) Dr Dedi Sahputra, MA di Medan, Selasa (25/6).
Dia menekankan, bahwa kedua institusi negara ini semakin kuat dan disegani manakala berbaur di tengah masyarakat dan bersama kepentingan rakyat. “Apalagi jika kepentingan rakyat yang menjadi prioritas. Dan itu yang menjadi fenomena yang terjadi di Sumatera Utara,” tuturnya.
Penilaiannya itu, sambungnya, berdasarkan berbagai kebijakan dan langkah-langkah yang dilakukan. “Tentu tidak ada yang sempurna. Namun sejauh ini keberadaan institusi Polri dan juga TNI menjadi bagian penting bagi masyarakat–yang terus ditingkatkan bagi kepentingan kehidupan berbangsa dan bernegara,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, Kapolda Sumut, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, menegaskan, TNI-Polri Komitmen bersama membangun kerjasama dalam mencegah penyelundupan barang-barang ilegal masuk ke Sumatera Utara.
“Polda Sumut bersama Kodam I Bukit Barisan berhasil mengungkap kasus penyelundupan barang ilegal dari Thailand dengan menyelamat kerugian negara sebesar Rp20 miliar,” katanya, Rabu (5/6).
Dalam mencegah penyelundupan itu, Agung menerangkan TNI-Polri memperketat pengamanan pelabuhan-pelabuhan tikus yang menjadi pintu masuk penyelundupan barang-barang ilegal di wilayah Sumatera Utara.
“Pencegahan penyelundupan barang ilegal ini Polda Sumut dan Kodam I Bukit Barisan dapat menyelamat perekonomian serta kerugian negara sebesar Rp20 miliar,” terangnya.
Untuk diketahui, Polda Sumut dan Kodam I Bukit Barisan berhasil menyita sejumlah sepeda motor gede (moge), antara lain, Honda Afrika Win 1.100 CC, Honda SP Pro 150 CC, BMW F 850 CC, Harley Davidson SPI 1.200 CC Triumph Bonneville 1.200 CC, Kawasaki Ninja Honda Trail 250 CC, Kawasaki (nomor rangka rusak dan hancur).
Kemudian tiga unit Vespa, dua unit Harley Davidson, empat motor Triumph, 31 kotak sparepart asal Thailand, lima kotak obat-obatan ayam asal Thailand, dua ekor anjing Pitbull warna belang (kuning pudar), 10 kotak sparepart, dan 63 ekor ayam siam, hasil tindak pidana penyelundupan.
Dalam kasus ini pihaknya mengamankan lima orang tersangka. Kelimanya masing-masing berinisial WRD, PND, PTP, SHDN dan AS. Sementara dua orang lain, yakni SB dan HN masih dalam proses pencarian (DPO) untuk diproses hukum.
“Barang-barang selundupan ini masuk dari Aceh, kemudian dibawa ke Medan untuk selanjutnya akan dibawa ke Jawa,” ujar Kapoldasu penyelundupan barang ilegal sudah 15 kali dilakukan para tersangka.
Agung menjelaskan, pengungkapan ini berawal pada Senin (20/5). Saat itu, sekira Pukul 10.30 WIB, personel Intel Kodam I/BB bersama personel Dit Reskrimsus Polda Sumut mengamankan dua unit mobil truk muatan di Jalan Besilam, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat.
Dari hasil pengembangan, petugas Dit Reskrimsus Polda Sumut ditemukan di pergudangan milik AS di kawasan Kualanamu, Deliserdang empat unit Moge dan 10 sparepart sepeda motor.
“Hasil penyidikan, sepeda motor dan suku cadang itu adalah barang bekas yang diimpor/dibeli dari luar negeri dengan melanggar aturan sesuai Permendagri Nomor 8 Tahun 2024 tentang perubahan ketiga atas peraturan Menteri Perdagangan Nomo 36 tahun 2023 tentang kebijakan dan pengaturan impor,” ungkap Agung.
Sementara itu Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi ketika dimintai ketrangan, Kamis (6/6/24) terkait Progres penyidikan mengatakan bahwa Polisi mengejar para pelaku lainnya yang diduga sebagai Sindikat.
“Polisi tidak berhenti di 5 tersangka, Penyidik terus bekerja memastikan pemodal yang mendatangkan barang-barang illegal tersebut,” pungkasnya.
Sinergitas
Sinergitas dan soliditas TNI dan Polri serta masyarakat harus senantiasa terjaga dalam rangka mengawal dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kerjasama TNI dan Polri serta masyarakat tidak hanya pada bidang keamanan, namun juga bidang-bidang yang lain maupun mengawal program pemerintah khususnya.
Tidak hanya itu, kekompakan juga harus terjalin dengan baik antara TNI dan Polri serta masyarakat sehingga dapat terciptanya situasi Kamtibmas yang kondusif.
Kerjasama itulah yang senantiasa harus dijaga sehingga terwujud masyarakat yang aman dan sejahtera.
Melalui kebersamaan yang sudah terbangun, sebuah wilayah akan tercipta rasa nyaman dan aman, sehingga masyarakatnya dapat menjalankan kegiatannya dengan penuh suka cita.
Sinergitas dan soliditas itu idealnya harus senantiasa terjaga dalam rangka mengawal dan mempertahankan NKRI secara nasional serta khususnya menjaga keamanan wilayah.
Sinergitas dan soliditas bukan hanya sekedar slogan dan wacana, tetapi lebih kepada melakukan tugas dengan penuh keikhlasan dan penuh kesadaran, merupakan nilai utama TNI maupun Polri serta peran masyarakat.
Setiap kegiatan yang dilaksanakan secara bersama merupakan hal positif dalam rangka menumbuhkembangkan semangat persaudaraan, kebersamaan serta kekompakan antara TNI, Polri dan masyarakat, yang selama ini senantiasa bersama-sama dan bahu-membahu menjalankan tugas sesuai fungsi, kewenangan dan tanggung jawabnya masing-masing.
Dengan terjalinnya keharmonisan hubungan antara TNI Dan Polri akan membawa dampak yang positif bagi masyarakat secara keseluruhan, dimana saat ini masyarakat semakin kritis terhadap setiap perkembangan yang terjadi.
TNI Polri adalah publik figur yang selalu dijadikan contoh oleh masyarakat lainnya, oleh karenanya, jaga tutur kata, kesantunan, dan sikap kebersamaan harus terus dijaga dan dipelihara.
Hubungan sinergitas TNI – Polri sungguh membanggakan meski esensi tugas kedua alat negara itu sangat berbeda karakter implementatifinya dalam konteks hubungan dengan masyarakat.
Seperti misalkan tugas TNI bergerak dalam wilayah mengamankan konsistensi atau eksistensi negara agar tetap kokoh berdiri dalam berbagai ancaman keamanan dan juga mengamankan negeri dari berbagai hambatan, tantangan, gangguan dan ancaman. Sedangkan Kepolisian tugas keamanannya berbeda, yakni keamanan dalam rangka melindungi masyarakat, menertibkan masyarakat supaya aman.(m05)
teks;
Kapolda Sumut Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi bersama jajaran TNI menjelaskan tindakan pencegahan penyelundupan barang ilegal masuk ke Sumatera Utara yang menyelamat kerugian negara sebesar Rp20 miliar. Waspada/ist.