MEDAN (Waspada): Anggota DPRD Kota Medan, Agus Setiawan, S.S., M.H menemukan karcis parkir atau kertas tanda retribusi parkir di beberapa lokasi yang diberikan Juru Parkir (Jukir) dicetak asal jadi, namun dengan nilai parkir yang sudah disesuaikan tarif baru sesuai Peraturan Daerah (Perda) Kota Medan nomor 1 tahun 2024 tentang pajak daerah dan retribusi daerah yang telah berlaku sejak 1 Februari 2025.
Di Jalan Wajir dan Jalan Brigjen Katamso, Jalan Asia, Agus Setiawan menemukan karcis parkir dengan logo Pemko Medan dan Dinas Perhubungan, untuk tarif Rp 5.000 kendaraan bermotor roda empat itu tertulis Perda Kota Medan nomor 2 Pasal 10 tahun 2024. Ada juga karcis parkir tertulis Perda nomor 2 Pasal 10 tahun 2014, dengan tarif Rp 2.000 namun ditimpa stempel dari Dinas Perhubungan dengan harga Rp. 5.000.
“Karcis parkir yang diberikan Jukir berbeda-beda, ada yang distempel Dinas Perhubungan dengan tarif baru, ada juga pakai Perda lama dan anehnya ada yang tertulis Perda no 2 Pasal 10 tahun 2024. Ini aneh, kalau memang sudah menggunakan tarif retribusi parkir yang baru, maka karcis nya harus seragam. Jangan membodohi masyarakat dengan nomor perda yang salah, tapi kalau minta tarifnya tidak mau rugi. Dinas Perhungan harus menerbitkan ini,” ucap Agus kepada wartawan saat Sidak di beberapa lokasi parkir tepi jalan umum, yakni Jalan Wajir, Brigjen Katamso, Jalan Asia, Jalan Semarang dan Jalan Ahmad Yani Medan, Senin (17/2).
Politisi PDI Perjuangan ini juga menemukan spanduk tarif parkir sesuai Perda No 1 Tahun 2024 yang banyak dipasang dihampir seluruh lokasi di Kota Medan, tidak ada menyatakan bahwa penyesuaian tarif baru tidak berlaku bagi kendaraan yang sudah berstiker atau telah membayar parkir berlangganan.
“Hanya di Jalan Ahmad Yani saya lihat spanduk tarif baru itu dituliskan kalau tarif tidak berlaku bagi kendaraan yang sudah berstiker. Syukur vendor nya jujur. Pemko janganlah benturkan Jukir dengan pemilik kendaraan, yang sudah bayar stiker berlangganan harusnya dibebaskan dari pengutipan biaya parkir. Karena ada juga Jukir yang bilang kalau stiker berlangganan itu tidak berlaku lagi, karena sekarang sudah ada kenaikan tarif baru,,” kata Agus.
Anggota Komisi 3 DPRD Kota Medan ini juga mempertanyakan janji Pemko Medan membayar honor Jukir sebesar Rp 2,5 juta perbulan. Karena dari pengakuan beberapa Jukir yang ditemuinya, ada yang dibayar Rp 1,9 juta dan hanya selama satu bulan saja pada Agustus 2024. Itupun kalau berhasil menjual 10 barcode parkir berlangganan selama sebulan. Ada yang dibayar Rp 1 juta perbulan selama dua bulan saja. Selebihnya tidak lagi dibayar dan tetap harus menyetor perharinya ke pengawas masing-masing vendor.
“Kasihan para Jukir ini. Diberi janji honor tapi sekarang malah mereka disuruh mencari uang setoran ke pengawasnya. Malah katanya uang setoran naik karena tarif pakir juga sudah naik,” kata Agus.
Ia juga meminta Dishub Medan menertibkan Jukir-jukir “nakal” yang tetap meminta uang parkir pada kendaraan yang sudah memiliki stiker berlangganan. “Jukir diwajibkan pakai tanda pengenal. Pemko bayar honor mereka jadi tidak ada lagi Jukir nakal yang merugikan pengendara. Karcis yang diberikan juga jangan asal-asalan, harus dikeluarkan resmi oleh Dishub yang diberikan ke vendor lalu disebarkan ke Jukir. Jangan pula ada stempel-stempel dan nomor Perda yang salah,” kata Agus.
Peraturan ini, lanjutnya juga jangan tumpang tindih. Kalau memang parkir berlangganan sudah tidak berlaku lagi, Pemko bisa kembalikan uangnya dengan waktu berjalan. “Padahal kalau parkir ini dikelolah dengan baik, akan menjadi potensi yang sangat besar bagi PAD Kota Medan. Jangan pula kutipan parkir lari ke oknum atau OKP, dan di lapangan Jukir dengan masyarakat dibenturkan,” tegas Agus. (h01)
Teks
Anggota DPRD Kota Medan, Agus Setiawan, S.S., M.H saat sidak disekitar Jalan Asia Medan terkait penerapan tarif parkir, Senin (17/2). Waspada/Yuni Naibaho
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.
