Shanti, Dokter Estetik Rambah Bisnis Fashion Muslim

  • Bagikan

MEDAN (Waspada):Shanti Chintya Dewi (foto), sosok yang dikenal sebagai dokter estetik di Jakarta, kini melebarkan bisnis ke dunia fashion muslim di Sumatera Utara dan kini sudah populer sebagai owner @cintya.boutique & Cintya Scarves.

Meski debutnya masih terbilang belia di Kota Medan, namun usaha yang dia kelola mulai dikenal masyarakat luas. Terlebih, kemampuannya dalam memasarkan produk secara online.

Sebelumnya di dunia estetik dengan tangan dinginnya, begitu pasien diberi tindakan tarik benang, filler, botox, hasilnya sangat memuaskan pasien.

Sehingga, pasien selalu berharap bisa mendapatkan tindakan dari dokter Shanti.

Sepertinya, di dunia bisnis fashion muslim ini hal serupa terjadi. Di mana konsumen mengaku senang dengan beragam motif scraf maupun busana muslim yang dia tawarkan.

“Di Jakarta, fokus untuk estetik. Tapi di Medan, saya mencoba merambah bisnis fashion muslim,” ungkapnya Senin (3/1) bersama pebisnis kuliner Wati Badar.

Dia mengakui, meski bisnis fashion muslimah terbilang baru, namun animo konsumen sudah ramai.

“Mulai usaha sekira tiga bulan. Tapi animo konsumen cukup tinggi,” katanya, sembari menyebutkan pemesanan bisa melalui WA: 0877-8851-8212.

Kata dia, dunia fashion memang tidak ada matinya.

Tertarik

Buktinya, saat dia memasarkan produk scarves yang dia disain sendiri, banyak teman sejawat yang tertarik.

“Awalnya saya pakai sendiri saat memberikan layanan perawatan kecantikan. Nah, pasiennya tanya kenapa scarves yang saya gunakan beda. Akhirnya saya akui ini adalah disain saya sendiri. Ternyata disukai dan dipesan,” ujarnya.

Maka, imbuh Shanti, inikan sebuah peluang, kenapa tidak dijadikan bisnis baru.

“Sejak banyak yang pesan, saya pun gemar mendisain dan membuat motif-motif berbeda,” sebutnya.

Lalu, bagaimana dengan harga? “Saya kira masih standar, sesuai dengan bahan dan motif. Ada yang seharga puluhan ribu sampai dua ratus ribuan lah,” ujarnya, sembari menyebutkan bahan dan kualitas terjamin dari Jakarta dan Bandung.

Bagaimana menjajaki pasar sehingga mulai populer hingga berbagai kota di Indonesia?

“Saya tercatat sebagai pengurus Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Medan Johor dan Forum Komunikasi Muslimah Indonesia (FKMI) Sumut. Di organisasi ini digiatkan promosi secara online. Nah, produk saya juga dipromosikan. Termasuk saat FKMI menggelar bazar di kegiatan UMKM pada Jumat lalu, produk saya banyak terjual dan pemesanan pun mulai banyak. Alhamdulillah, saat ini pemesanan mulai berdatangan,” sebutnya.

Sebagaimana diketahui, scarf berukuran kecil dengan aneka motif biasa dipakai dengan cara diikatkan di leher atau dijadikan bando di kepala. Gaya ini dikenal di era 50-an, dengan sebutan ala perempuan pin-up.

Sementara scarf berukuran lebih besar biasa digunakan sebagai penutup kepala yang kita sebut hijab segi empat.

Salah satu kelebihan scarf terletak pada fleksibilitasnya. Kita bebas berkreasi saat memakainya.(m22)

Waspada/ist
Shanti Chintya Dewi mengenakan scarf bermotif yang senada warna busana.


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *