MEDAN (Waspada): Sebanyak 972 jamaah calon haji asal Sumatera Utara terpaksa tidak bisa atau gagal berangkat ke Tanah Suci Makkah, karena mengalami sakit.
Kepala Seksi Jamaah Disabilitas bagian dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Medan Tahun 1445 H / 2024 M, dr Nora Nasution mengatakan, sampai saat ini pihaknya mendata ada 972 jamaah calon haji gagal berangkat karena terdeteksi mengalami sakit.
Para jamaah calon haji itu tidak masuk kloter karena tidak lolos Istitha’ah.
Dikatakannya, penyakit yang paling banyak diderita jamaah calon haji yang gagal berangkat itu hipertensi, yang juga merupakan faktor risiko penyakit jantung, stroke dan disusul penyakit Diabetes Melitus.
“Untuk bisa berangkat itu, jamaah calon harus melalui tahapan pemeriksaan kesehatan yang cukup banyak. Ini tujuannya agar para jemaah yang sampai ke Tanah Suci bisa melaksanakan ibadahnya dengan baik,” ungkapnya.
Ada 4 pemeriksaan yang dilakukan yakni, medical check-up (MCU) ada yang basic dan advanced, pemeriksaan kognitif, pemeriksaan kesehatan mental dan ada juga kemandirian.
“Kalau ke-4 pemeriksaan lolos dan dinyatakan memenuhi syarat Istitha’ah baru boleh berangkat, dengan syarat ada pemeriksaan tambahan di Embarkasi yang menentukan laik atau tidak laik terbang,” tegasnya.
Nora menyebutkan bahwa semua penyakit akan diperiksa karena kalau tekanan darah ( TD) diatas 180 saja tidak akan bisa berangkat dan harus dilakukan evaluasi terlebih dahulu.
25 Kloter
Sementara itu, dari informasi yang diperoleh dari berbagai sumber bahwa
Kloter I Embarkasi Haji Medan berangkat pada 12 Mei 2024. Jemaah calon haji asal Sumatera Utara, yang merupakan Kloter 1 Embarkasi masuk Asrama Haji Medan pada Minggu 12 Mei dan berangkat Senin 13 Mei 2024.
Untuk pemberangkatan jamaah calon haji asal Sumatera Utara tahun ini terbagi sebanyak 25 kloter dengan total jamaah calon haji 8.624 orang, termasuk 296 kuota tambahan.
Data Kanwil Kemenag Sumut menyebutkan kuota haji reguler pada 2024 mencapai 8.624 orang terdiri dari 8.111 calon haji, 416 calon haji lansia dan 66 petugas haji, serta 31 orang dari pembimbing kelompok bimbingan ibadah haji dan umrah (KBIHU). (cbud)
Ilustrasi
