MEDAN (Waspada):Para santri dan ulama di Kota Medan melaksanakan shalat gaib di Pondok Pesantren Al Kausar Jl. Pelajar Nomor 264 Medan Denai, Senin (13/6), untuk almarhum Emmeril Kahn Mumtadz yang wafat di Swiss.
Salat gaib berlangsung khusyuk diimami,H Amiruddin MS dan doa disampaikan Ketua Umum DP MUI Sumut, Dr., H. Maratua Simanjuntak, dihadiri sejumlah ulama, akademisi dan tokoh masyarakat yaitu Dr., H. Amhar Nasution, Rektor Universitas Amir Hamzah Prof., Dr., Tarmizi, S.H., M.Hum, Wakil Ketua Umum MUI Kota Medan KH. Zulfikar Hajar, Lc, qori internasional Dr., H Syafii, tokoh media H., Hermasyah dan pemuka agama lainnya.
Usai salat Ketua Umum MUI Sumut menyampaikan apresiasi tertinggi kepada Buya KH Ali Akbar Marbun yang menginisiasi salat gaib. “Salat ini menjadi salah satu bukti bahwa kita di Sumut merasa sangat kehilangan atas musibah yang menimpa Emmeril Kahn Mumtasz putra tercinta Ridwan Kamil,” ungkap ketua MUI.
Disampaikannya, meski peristiwa meninggalnya Emil di Swiss, namun Allah dengan Rahman dan Rahim Nya telah membuktikan kuasa-Nya, sehingga masih memberikan kesempatan kepada masyarakat Indonesia umumnya dan keluarga Gubernur Jawa Barat khususnya untuk melaksanakan fardu kifayah kepada jasad almarhum.
“Alhamdulillah kendati Emil diketahui hanyut di sungai cukup lama, tapi sungguh ajaib jasadnya ketika ditemukan ternyata masih utuh,” ungkap Maratua.
Ketua MUI mengungkapkan beberapa alasan mendasar masih utuhnya jasad Emil walau telah cukup lama berpulang, merupakan bukti dari segala kebaikan, ketaatan, kepatuhan pada kedua orang tua, amal jariah dan kesolehan almarhum semasa hidupnya sebagaimana yang selalu diajarkan kedua orang tuanya.
Maratua juga menyampaikan duka mendalam atas berpulangnya salah satu putra terbaik dan calon pemimpin bangsa di masa depan, sehingga meninggalnya Emil Bin Ridwan Kamil ini menghadirkan kesedihan cukup dalam yang dirasakan ulama, mahasiswa, masyarakat Indonesia dan dunia.
“Semoga Allah menempatkan almarhum Emil di tempat terbaik dan Allah memberikan kesabaran kepada segenap keluarga,” kata Maratua.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pernah bersilaturahmi ke Pondok Pesatren Al Kautsar Al Akbar beberapa waktu yang lalu.
Karena itu peristiwa yang menimpa Emmeril putra Ridwan Kamil membuat Buya KH. Ali Akbar Marbun merasa terpanggil untuk mengajak segenap ulama dan santri melaksanakan salat gaib.
Sementara Wakil Ketua Umum MUI Kota Medan, KH. Zulfikar Hajar menyampaikan doa dan harapannya kepada Allah bahwa almarhum Emmeril adalah anak Surga, karena meninggal dengan gelar syahid mengingat ketika itu sedang menuntut ilmu di negeri orang.
Menurut dia peristiwa ini menjadi pelajaran paling bersejarah kepada seluruh bangsa dan kita semuadiharapkan dapat memetik hikmah terbaik.(m22)
Waspada/ist
Suasana shalat gaib untuk almarhum Emmeril Kahn Mumtadz diimami shalat gaib berlangsung khusyuk diimami,H Amiruddin MS.