MEDAN (Waspada): Asosiasi Sawitku Masa Depanku (SAMADE) bersama Rumah Tamadun menggandeng Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) untuk mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Sumatera menembus pasar internasional melalui pelatihan ekspor produk berbasis kelapa sawit.
Didukung oleh Rumah BUMN Medan, Bank Mandiri, serta Bea Cukai Medan, kegiatan ini diselenggarakan pada Rabu (30/4) dan difokuskan pada praktik regulasi serta prosedur ekspor bagi pelaku UMKM.
Para peserta mendapatkan pelatihan langsung mulai dari pembuatan akun sistem kepabeanan, penyusunan dokumen ekspor seperti certificate of origin dan Letter of Credit (LC), hingga praktik transparansi label produk.
Acara ini dihadiri, Wali Kota Medan diwakili Sekretaris Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan, Erwin Saleh, S.STP, M.Α.Ρ. Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan yang diwakili Staff Senior Usaha Menengah dan Koperasi, Ira Usdian dan Feri Taryana dan Direktorat Jendral Pembendaharaan (DJPb).
Hadir pula, Regional CEO Bank Mandiri Region I Sumatera, I Gede Raka Arimbawa. Micro Banking Head Region I Sumatera, Agung Susilo. Kepala Kantor Bea Cukai Medan, Wawan Dharmawan. CEO Rumah BUMN Medan, Helgian Pranata. CEO Rumah Tamadun, Hendra Dermawan
Ketua Umum Asosiasi SAMADE, Tolen Ketaren.
CEO Rumah Tamadun, Hendra Dermawan, menyampaikan bahwa pelatihan ini menjadi langkah konkret dalam mempersiapkan UMKM menghadapi proses ekspor secara administratif dan legal.
“Ini bukan sekadar teori. Kami ingin UMKM bisa langsung praktik, mulai dari pembuatan akun ekspor hingga mengakses peluang pasar global,” ujarnya.
Lanjutnya, terlebih Sumatera Utara sebagai salah satu provinsi penghasil sawit terbesar di Indonesia. Potensi ini menjadi peluang untuk pertumbuhan ekonomi melalui produk-produk turunan sawit.
Kata dia, kegiatan ini sebagai yang pertama membuka praktik pembuatan akun ekspor secara langsung kepada pelaku UMKM. Hal ini dianggap sebagai momentum penting di tengah efisiensi anggaran dan terbatasnya pelatihan teknis sejenis di daerah.
Dalam kegiatan ini, peserta juga diajak aktif mengikuti kompetisi video pendek (reels) bertema pertumbuhan industri sawit berkelanjutan. Tiga peserta terbaik akan mendapatkan penghargaan sebagai bentuk apresiasi terhadap gagasan inovatif mereka.
Tak hanya pelatihan, kegiatan ini turut dirangkai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) sebagai wujud komitmen berkelanjutan. Rumah BUMN Medan juga menyatakan kesiapannya untuk mendampingi UMKM secara jangka panjang, termasuk dalam hal legalitas usaha, pengelolaan keuangan, inovasi produk, dan akses edukasi.
“Kami tidak hanya hadir satu kali, tetapi siap mendampingi pelaku UMKM dari hulu ke hilir,” tegasnya.
Dengan adanya dukungan penuh dari BPDP dan sinergi lintas sektor, kegiatan ini diharapkan menjadi pijakan awal menuju ekspor perdana produk UMKM berbasis sawit pada Desember 2025.
Sementara CEO Rumah BUMN Medan, Helgian Pranata, menyampaikan pentingnya pelatihan ini tidak hanya dari sisi teknis, tetapi juga emosional dan strategis untuk masa depan UMKM.
“Sumatera Utara memiliki potensi luar biasa — dari hasil bumi seperti kelapa sawit, kopi, hingga karet. Namun, potensi ini tidak cukup tanpa pemahaman, penguatan sistem, dan pendampingan berkelanjutan,” ujarnya.
Kegiatan ini memberikan pelatihan praktik langsung, termasuk pembuatan akun sistem kepabeanan untuk ekspor. Dengan pendampingan dari tim Bea Cukai Medan, pelaku UMKM diharapkan bisa segera memiliki akses resmi untuk mengekspor produk mereka.
Lebih lanjut ia menjelaskan, Rumah BUMN membuka peluang pembinaan jangka panjang bagi para pelaku UMKM.
“Kami tidak hanya memberikan pelatihan satu kali, tetapi siap menemani perjalanan bisnis para pelaku UMKM, mulai dari legalitas, pengelolaan keuangan, pengembangan inovasi, hingga akses pendidikan dan informasi,” tambahnya.
Kepala Kantor Bea Cukai Medan, Wawan Dharmawan dalam sambutannya menyebutkan dalam pelaksanaann ekspor ini ada perizinan, regulasi dan prosedur yang harus dilengkapi.
Dengan kegiatan ini kita tidak hanya membahas teori namun akses dan juga praktek langsungnya. Salah satu hal pentingnya pembuatan akun kepabeanan secara langsung.
“Fasilitas ini dibantu, tim dari Bea Cukai, agar memiliki akses bisa ekspor,” ujarnya.
Sementara Walikota Medan, mendukung sepenuhnya kegiatan yang digelar serta mengajak agar UMKM melihat peluang pasar.
Acara sekaligus pemberian plakat oleh SAMADE kepada Wali Kota Medan, BPDP, DJPb Sumut Bea Cukai Medan dan Rumah BUMN Medan.(m22)