MEDAN (Waspada): Sakit hati persaingan bisnis menjadi motif penembakan yang menewaskan mantan anggota DPRD Kabupaten Langkat Paino, 48.
Penjelasan itu disampaikan Kapolda Sumut Irjen Pol. Panca Putra Simanjuntak saat konferensi pers kasus tersebut di Mapoldasu, Senin (13/2).
“Penembakan korban disebabkan sakit hati didasari adanya persaingan bisnis antara otak pelaku LS Ginting alias Tosa dengan korban Paino,” sebut Kapoldasu.
Dikatakan, berdasarkan hasil penyidikan pelaku dan korban sama-sama punya usaha pengepul kelapa sawit yang diambil dari para petani.
Namun bisnis dijalankan tersangka mengalami penurunan omset, dan merasa itu disebabkan usaha milik korban. “Karena merasa usahanya semakin tidak baik, akhirnya melakukan pembunuhan dengan cara menembak korban,” jelasnya.
Kata Kapolda, eksekutor D Bangun, 38, warga Desa Timbang Jaya, Kec. Bahorok, Langkat melakukan penembakan dengan senjata api rakitan. Ia merupakan residivis kasus penganiayaan pada 2019.
Senjata api rakitan mirip jenis FN itu diterima eksekutor dari otak pelaku, dan memperoleh upah Rp10 juta untuk menghabisi korban.
Sementara otak pelaku mengaku mendapatkan senpi rakitan tersebut dari temannya yang sampai saat ini masih dalam penyelidikan.
Dijelaskan, dalam kasus penembakan mantan anggota DPRD Langkat 2014-2019 itu, tim gabungan Subdit III/Jatanras Dit Reskrimum Polda Sumut dan Polres Langkat meringkus lima tersangka dengan peran berbeda.
Mereka, LS Ginting alias Tosa, 26, warga Desa Besilam Bukit Lembasa, Kec. Wampu, Langkat, D Bangun warga Desa Timbang Jaya, Kec. Bahorok, Langkat,
P Sembiring, 43, warga Desa Gunung Tinggi, Kec. Sirapit, Langkat, MH alias Tio, 27, warga Kel. Perdamaian Kec. Stabat, Langkat dan SY alias Tato, 27, warga Kel. Bingai, Kec. Wampu, Langkat.
Peristiwa terjadi ketika korban, Paino warga Dusun VII Bukit Dinding, Desa Besilam Bukit Lembasa, Kec. Wampu, Langkat hendak pulang dari warung Amiran yang berjarak sekira 3 Km dari rumahnya pada 26 Januari 2023.
Namun sekira 900 meter beranjak, korban menaiki sepeda motor jenis trail ditemukan tewas oleh petugas jaga PT INK dalam kondisi telentang dan dada kanan terluka tembak. Korban kemudian dibawa ke RS Putri Bidadari Stabat, namun dinyatakan telah meninggal dunia. Selanjutnya jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk autopsi.(m10)
Kapolda Sumut Irjen Pol. Panca Putra Simanjuntak menjelaskan pengungkapan kasus penembakan mantan anggota DPRD Langkat, Senin (13/2). Waspada/Ist