MEDAN (Waspada): Rektor Universitas Sumatera Utara (USU), Prof. Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si menyapa seluruh fakultas di USU guna melakukan penguatan Program Studi (Prodi) Menuju USU 500 Universitas Berkelas Dunia (UBD).
Kunjungan dimulai,Rabu (17/1) di Aula Suhadji Hadibroto FEB USU dan rampung pada Jumat, (19/1) di Aula Lantai 8, DLCB USU. Rektor menyapa merupakan upaya yang dilakukan rektor untuk mengajak dosen dan pimpinan prodi membahas mengenai rencana yang ingin dicapai USU dua tahun ke depan.
Prof. Dr. Muryanto Amin menyampaikan keinginannya untuk meletakkan kelembagaan menjadi sesuatu yang penting, karena hal tersebut dapat menentukan keberhasilan dari cita-cita yang ingin dicapai. ”Maka kalau kita tahu tentang lembaga itu, kita pasti bisa membuat atau mencapai apa yang kita inginkan di tengah-tengah keterbatasan,” tutur rektor.
World Class University (WCU) merupakan bentuk dari penguatan Prodi menuju USU 500 UBD. Rektor menyampaikan WCU bukan hanya sekadar dokumen resmi namun dapat mengubah pemikiran dan suasana akademik menjadi lebih baik.
”Kenapa WCU bukan hanya sekadar dokumen karena kita ingin mengubah aura atau pemikiran dan kemudian mengubah suasana akademik kita menjadi lebih baik, di tengah-tengah keterbatasan hari ini, di kita maupun di lembaga kita,” tegas rektor.
Prof Muryanto Amin membagikan tiga poin penting terkait rencana USU kedepannya, yaitu pendidikan, penelitian dan publikasi, serta pengabdian kepada masyarakat.
Pada poin pendidikan, Rektor menyampaikan, terkait Kurikulum OBE yang merupakan syarat untuk mendapatkan akreditasi internasional. Hingga saat ini sebanyak 66% program studi belum memiliki kurikulum OBE. Oleh karena itu rektor mengimbau kepada semua program studi agar mengubah kurikulumnya menjadi kurikulum OBE. Rektor juga menyampaikan akan akreditasi prodi internasional untuk seluruhnya dan merevisi SN Dikti sesuai kekuatan prodi dalam Peraturan Rektor.
Selanjutnya dalam poin penelitian dan publikasi, rektor menyampaikan nilai publikasi artikel internasional USU yaitu 0,8 artinya belum mencapai 1 dosen 1 artikel. Sebanyak 400 dosen belum memiliki artikel terindeks Scopus. Menanggapi hal tersebut, universitas memfasilitasi program penulisan artikel dan memberi reward kepada dosen yang memiliki produktivitas tulisan yang tinggi melalui program EQUITY dan program di LIPIHKI. Oleh karenanya, Rektor, berharap dalam waktu dua tahun, satu dosen harus memiliki 1 jurnal.
Prof Muryanto Amin juga menyampaikan dalam hal Pengabdian kepada Masyarakat (PkM), jumlah riset dosen USU masih sedikit yang sesuai dengan Prioritas Riset Nasional (PRN) dan USU masih kesulitan memanfaatkan HKI menjadi produk industri. Karenanya, Rektor mengatakan PkM harus diarahkan ke tema-tema khusus yang dibutuhkan oleh masyarakat berdasarkan tren bisnis dan industri.
Selain 3 hal tersebut, rektor juga menyampaikan isu penting lainnya di tahun 2024, yaitu Indikator Kinerja Utama, program digitalisasi, perbaikan infrastruktur prioritas, dan Pengembangan Kluster Keilmuan dan PUI.(m19)
Waspada/Ist
Rektor USU, Prof Muryanto Amin saat menyampaikan arahan dihadapan para dosen.