Razia Polrestabes Ke Barak Barak Tanjung Pamah, Bocor Dan Sia-sia

  • Bagikan
ANGGOTA DPRD Sumut Zainuddin Purba. Zainuddin yakin tol Binjai-Stabat bawa perubahan besar. Waspada/Ist

MEDAN (Waspada): Anggota DPRD Sumut H Zainuddin SH (foto) mengaku sedih, prihatin, kecewa sekaligus terdengar lucu  melihat kinerja personil Polrestabes Medan yang turun merazia tempat transaksi narkoba di Tanjung Pamah pinggiran Kota Binjai.

“Kenapa tidak, mereka seperti main petak umpet zaman anak anak dulu. Personil masih baris berbaris di kantor Polrestabes Medan mau merazia, para cukong dan bandar sudah bersih-bersih di lapangan, baik narkoba maupun alat alat judi mesinnya,dan begitu sampai aparat personil Polrestabes Medan di lapangan, barak barak terlihat tidak ada kegiatan sama sekali,” ujar Zainuddin dalam keterangan tertulisnya, Kamis (24/2).

Dia menambahkan, razia tersebut dilakukan hari Selasa (22/2) kemarin di Tanjung Pamah, Kec Kutalimbaru  Kab Deli Serdang, wilayah hukum Polrestabes Medan, sebagai pusat terbesar transaksi jual beli dan mengkomsumsi narkoba di Sumatera Utara.

“Kita minta Kapolrestabes yang baru KombesValentino Tatareda , mampu menutup kios-kiosnya yang permanen dan menangkap semua bandar dan pengelolanya,” sebut Zainuddin.

Karena, pasca razia kemarin, begitu petugas pulang, kembali aktifitas jual-beli dan mengkomsumsi narkoba berlangsung lagi.

“Kita kembali rindu zaman sebelum reformasi melihat keadaan saat ini,ketika peran TNI masih ada dalam hal penertiban hal hal yang mengganggu ketentraman masyarakat dan reformasi ini menurut saya, harus berhasil mengantarkan perubahan yang lebih baik, terutama bidang hukum yang berkeadilan dan visi menyelamatkan generasi muda kita,” paparnya.

Gara gara oknum yang tidak bertanggung jawab,  lanjutnya, institusi ini sangat negatif di mata masyarakat, khususnya Binjai, Langkat dan Deli Serdang,.

Menurutnya, masih banyak personil yang baik, bersih dan mempunyai integritas dalam hal pemberantasan narkoba, sehingga menurutnya, Kapolrestabes perlu mengevaluasi personil di Sat Narkoba tersebut, agar ke depannya, rencana dan kegiatan Kapolrestabes Medan teekait pemberantasan Narkoba, khususnya di pinggiran Binjai bisa berhasil.

“Dalam diskusi kami, saat ini oknum Polisi melakukan dua sisi dalam penangkapan dalam razia antik 2022. satu sisi kelihatan tindakan tegas terhadap para pemakai penjual dan pemakai narkoba, sebagai laporan tahunan, sisi lain para bandar aman aman saja dan hanya berhenti sementara atas permintaan oknum Polisi itu sendiri,” katanya.

Sehingga dampaknya, Sumatera Utara masih bertahan sebagai peringakat 1 pemakai narkoba terbanyak di Indonesia.

“Kami merasakan dan menyaksikan itu secara nyata,sehingga kedepan harapan kita semua, tegakkanlah hukum ini seadil adilnya, basmilah para cukong narkoba ini,sehingga mereka tidak berani lagi melakukan transaksi narkoba tersebut,” katanya.

Dampaknya sudah terasa kepada masyarakat sekitar, kasian masyarakat yang terdampak, mereka sudah selalu kecurian, baik ternak, barang berharga di rumah dan hasil pertanian mereka. “Mereka sudah tidak lagi merasakan kemerdekaan yang hakiki, perasaan mereka tertindas oleh keadaan ini,” pungkas Zainuddin. (cpb)

  • Bagikan