MEDAN (Waspada): Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makaman (BBPOM) di Medan, Drs. Martin Suhendri Apt.M.Farm mengklaim bahwa takjil dan makanan pangan yang diperjualbelikan di bulan Ramadhan ini aman dari bahan-bahan berbahaya seperti borax, formalin, dan juga zat pewarna lainnya.
Ini disebutkannya usai melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah tempat penjualan takjil misalnya di Jalan Amaliun Medan, Kamis (7/3).
Ia juga mengatakan inspeksi mendadak pada program intensifikasi pangan BBPOM ini, ia juga turun langsung bersama dengan Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan ke sejumlah supermarket- supermarket memeriksa bahan pangan yang dijual melanggar aturan seperti produk ilegal, kadaluwarsa dan kemasan rusak atau penyot.
Namun disampaikannya, hasil pemeriksaan mereka ke beberapa tempat itu justru masih terbilang aman belum ada temuan yang berarti.
“Kami bersama Dinas ketahanan Pangan, hari ini melakukan program intensifikasi pangan dimana kita memiliki program di kegiatan ini yaitu kita mengunjungi supermarket, kita mengecek apakah ada barang- barang kadaluwarsa, yang ilegal dan tidak terdaftar atau barang -barang rusak atau penyot. Hari ini kita sudah memeriksa supermarket yang sangat besar di Medan yaitu supermarket S dan supermarket I. Supermarket ‘S’ kita menemukan barang -barang yang penyot dan rusak dan sudah kita pisahkan dan sudah dikembalikan ke pemiliknya,” jelasnya.
Sedangkan di Supermarket ‘I’ ia meminta batasan kadaluwarsa setiap produk yang dipasang harus mereka pantau. Begitu juga ia meminta agar pihak supermarket juga memantau penataan barang-barang makanan di gudangnya lebih tertib lagi agar pengawasan terhadap binatang seperti tikus bisa mereka tingkatkan.
“Kita harapkan semua meningkatkan keselamatan dari konsumen kita,” tegasnya.
Selain itu, ia juga mengatakan pihaknya juga memeriksa distributor -distributor bahan baku pembuatan kue atau bahan pangan lainnya seperti gula ,tepung dan lain lainnya karena ia meyakini meningkatnya barang- barang pangan dibulan puasa ini dikhawatirkan akan ada oknum tertentu melakukan kecurangan. Sehingga pihaknya harus mewaspadai dan melakukan pemeriksaan.
“Kita memang rutin melakukan pemeriksaan namun kita lakukan di bulan puasa lebih intensif lagi,” paparnya.
Begitu juga parcel-parcel lebatan, semua mereka periksa. Mereka ingin memastikan apakah produk yang ada dalam parcel lebaran itu terdapat produk ilegal atau kadaluwarsa.
“Alhamdulillah kedua supermarket dan kemarin sudah periksa 6 tempat kita tidak ada temukan yang berarti,” ucapnya.
Sementara itu disebutkannya, khusus takjil, pihaknya mengambil sejumlah sampling yang kemudian langsung dilakukan pemeriksaan ditempat dan hasilnya sejauh ini masih aman.
Rencana kegiatan ini akan berlangsung beberapa hari kedepan selama bulan ramadhan ini. (cbud)