MEDAN (Waspada): Selain menjadi pusat kuliner usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan wadah silaturahmi ummat, kahadiran Ramadhan Fair XIX Tahun 2025 semakin penuh makna dengan diisi berbagai kegiatan religius guna meningkatkan iman dan takwa pengunjung, khususnya warga Kota Medan.
Kegiatan religius di antaranya perlombaan tahfiz quran hingga tabliq akbar yang menghadirkan dai-dai kondang Tanah Air.
Seperti halnya pada Minggu (16/3) malam. Gebyar Ramadhan Fair Pemko Medan menghadirkan Ustadz Hilman Fauzi.
Ribuan pengunjung yang sudah berjejal memadati area Ramadhan Fair, terutama di panggung Kolam Sri Deli mendengar tausiah ustad kondang ini.
Ustaz Hilman Fauzi, S.E.I., M.E.Sy kelahiran Garut, Jawa Barat, 4 Juli 1990 adalah seorang dai muda milenial yang dikenal dengan cara penyampaian dakwah yang khas dan oleh banyak kalangan dianggap sebagai salah satu The Rising Star di dunia dakwah saat ini.
Dalam ceramahnya di hadapan ribuan pengunjung Ramadhan Fair, Ustadz Hilman mengambil tema seputar kemuliaan Bulan Ramadhan.
“Ramadhan ini bulan mulia dan istimewa. Kata Rasulullah, seandainya umatku tahu apa yang ada di bulan Ramadhan, niscaya mereka akan meminta setiap bulan adalah bulan suci Ramadhan,” ujar Ustad Hilman di awal tausiyah.
Lebih dalam Ustadz Hilman menjelaskan, bahwa Ramadan dalam bahasa arab ditulis dalam 5 huruf, yakni ro, mim, dot, alif dan nun.
“Masing -masing huruf merangkai kata menunjukkan keisimewaan bulan Ramadhan. Untuk huruf pertama ro, artinya rahmat, kasih sayang. Amal dilipatgandakan. Doa dikabulkan, dosa dihapuskan. Dan itu hanya ada di buan suci Ramadhan,” katanya.
Kemudia, lanjutnya, huruf mim artinya maghfirah, Ramadhan itu bulan ampunan. Beruntunglah orang yang banyak dosa bertemu dengan Ramadhan karena dosa dosanya diampuni Allah SWT.
Selanjutnya, dai asal Jawa Barat tersebut mengungkapkan keistimewaan bulan Ramadhan. “Siang hari kita puasa, ibadah malam menghapus dosa- dosa.
Dan huruf ketiga dot, jaminan
apa yang dijanjikan Allah kepada orang yang berpuasa di bulan Ramadhan? Adalah syurga. Diantaranya yaitu ada satu pintu syurga untuk orang yang puasa yaitu pintu syurga Arroza.
Huruf keempat adalah Alif yang bisa mewakili keistimewaan Ramadhan sebagai Syahrul Iman atau bulan Iman. Hal ini sudah tegas terlihat dari perintah berpuasa sendiri ditujukan bagi golongan orang-orang beriman, bukan kepada golongan lain.
“Selanjutnya, huruf terakhir dari Ramadhan adalah huruf Nun yakni Najah yang bisa menunjukkan keistimewaan Ramadhan sebagai Syahrun Najah atau bulan kesuksesan. Kesuksesan ini dapat diraih oleh mereka yang benar-benar mau dan mampu memaksimalkan kualitas dan kuantitas ibadah sehingga dapat memaksimalkan Ramadhan yang penuh berkah,” tutur Hilman.
Sebagai penutup Ustad Hilman mengajak seluruh umat muslim memuliakan bulan Ramadhan sekaligus memeringati nuzulul Quran.
Kegitan turut dihadiri Ketua DPRD Kota Medan, Drs. Wong Chun Sen, M.Pd.B, Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas, Wakil Wali Kota Medan H. Zakiyuddin Harahap, unsur Forkopimda Kota Medan, Sekretaris Daerah Kota Medan serta Kepala OPD di lingkungan Kota Medan. (rel)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.