MEDAN (Waspada): Sebelum memasuki bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah, umumnya masyarakat Muslim Indonesia termasuk Majlis Sholawat Ahlul Kirom melestarikan dan melakukan tradisi punggahan/munggahan.
Pengasuh Majlis Sholawat Ahlul Kirom Kyai Akhmad Khambali menyebut, tradisi punggahan umumnya dilakukan minggu-minggu menjelang puasa
“Punggahan biasanya dilakukan dengan makan-makan bersama keluarga, teman, atau kerabat di masjid, mushalla dan di suatu daerah tertentu dengan rangkaian tahlil dan doa,” ujar Kyai Khambali , Rabu (19/2) usai melaksanakan punggahan sekaligus Rutinan Pembacaan Maulid Diba’ setiap Selasa malam.
Dijelaskan Kyai Khambali, tradisi ini sangat tidak bertentangan dengan syariat Islam, justru menjadi salah satu pelengkap dari syiar dan dakwah agama Islam itu sendiri.
“Karena di dalamnya berisi doa, sedekah makanan, silaturahim dan makan bersama. Juga yang paling pentingnya lagi, punggahan merupakan cara umat Islam untuk menyambut bulan suci Ramadhan. Karena termasuk orang yang beruntung ketika datangnya Ramadhan, ia bergembira untuk menyambutnya,” sebut Kyai Khambali.
Di akhir acara rutinan, Kyai Khambali memberikan tali asih dari para donatur dan kaum dermawan yang selalu mensupport kegiatan Rutinan Maulid Diba’ kita.
“Semoga para donatur dan kaum dermawan diberikan kelimpahan rezeki, keberkahan hidup dan dimudahkan segala urusannya serta diterima amal baiknya oleh Allah SWT,” ucap Kyai Khambali yang juga Pengurus BPET MUI Pusat.(m27)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.