PROF. Syahrin: ULAMA “PEMBISIK” PEMERINTAH

  • Bagikan

  MEDAN,( Waspada); Sejak dahulu dikalangan umat terkenal  hadis Rasulullah bahwa ulama adalah mitra pemerintah. “Ada dua golongan yang apabila baik keduanya akan baiklah masyarakat, dan bila buruk keduanya akan buruklah masyarakat, yaitu ulama dan umara ( al-Hadis).
   Demikian disampaikan Prof. Syahrin Harahap, Rektor  UIN Sumatera Utara saat memberikan tausiyah  pada Silaturrahim Ulama, Cendekiawan, tokoh Ormas, Pesantren dan Tokoh Masyarakat, Rabu 18 Mei 2022 di Inna Darma Deli Hotel Medan.
   Dalam tausiyahnya yang berjudul “ Revitalisasi Peran Para Pewaris Di Era New Normal” itu Prof. Syahrin menyebutkan betapa pentingnya ulama melakukan upaya-upaya dan pemikiran- pemikiran baru tentang bagaimana membangun pemberdayaan umat setelah covid 19 mereda dan dunia memasuki new normal.
   Selama dua tahun dunia di dera  covid 19, yang telah mengguncangkan hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat. Sebab dalam kondisi yang sangat mencekam tersebut masyarakat memerlukan tuntunan dan pegangan, tetapi karena bentuk tantangan yang sangat laten, akhirnya ulama sering tidak mampu memberi ketenangan  pada sebagian masyarakat
   Prof. Syahrin memberi contoh tanah suci yang seharusnya siapa yang masuk kesana akan aman, tetapi kota suci pernah tertutup untuk umat karena deraan covid 19. Bagaiman ulama memberi penjelasan yang memuaskan umat. Demikian tambahnya.
   Dalam tausiyahnya juga Prof. Syahrin mengingatkan brtapa pentingnya peran pembisik yang dimiliki ulama. Bisikan  ulama pasti lembut dan menyejukkan hingga tak terasa bahwa dia sedang menasehati.
   Dalam sebuah petunjuk Rasulullah disebutkan  bahwa “jihad paling afdhal adalah menyampaikan kalimat yang baik pada kekuasaan”. Hadis ini sering diartikan sebagai komprontatif, yang menyebablan muncul pembisik lain yang sering membelah penguasa dengan ulama. Disinilah pentingnya peran pembisik sepenuhnya harus ditake-over oleh ulama agar bisikan pada pemerintah selalu baik dan maslahat.
   Hadir falam silaturrahim itu  Gubernur Sumut yang dieakili Asistem Pemerintahan, Kapolda, dan Pangdam yang diwakili  Ka. Bintal.
   Ketua Majelius Ulama Indonesia Sumatera Utara, Tuan Guru Syekh Maratua Simanjuntak menjelaskan bahwa silaturrahim ini, selain bersyukur atas selesainya Ramadhan juga sebagai upaya merekat seluruh komponen  umat. [m28].
PROF. Syahrin: ULAMA “PEMBISIK” PEMERINTAH

  • Bagikan