Scroll Untuk Membaca

Medan

Prof Ridha Dharmajaya: Baru Bisa Disebut Pemimpin Bijak Jika Berhasil Ciptakan Keadilan

Diklat Generasi Islam Inspiratif

PROF DR dr Ridha Dharmawijaya Sp.SB foto bersama dengan para peserta usai menyampaikan ceramahnya pada Diklat Gerakan Islam Inspiratif, Sabtu (29/10) di Asrama Haji Medan. Waspada/Andi Aria Tirtayasa
PROF DR dr Ridha Dharmawijaya Sp.SB foto bersama dengan para peserta usai menyampaikan ceramahnya pada Diklat Gerakan Islam Inspiratif, Sabtu (29/10) di Asrama Haji Medan. Waspada/Andi Aria Tirtayasa

MEDAN (Waspada): Prof DR dr Ridha Dharmawijaya Sp.SB menyebutkan, dalam perspektif politik Islam, kebijakan pemimpin harus menciptakan berkeadilan. Islam sangat menentang kepemimpinan dzhalim karena hal tersebut menganiaya umat manusia. Berkeadilan itu bukan hanya sebatas lips service tapi harus terealisasi secara nyata.

Prof Ridha Dharmajaya; Baru Bisa Disebut Pemimpin Bijak Jika Berhasil Ciptakan Keadilan

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Prof Ridha Dharmajaya: Baru Bisa Disebut Pemimpin Bijak Jika Berhasil Ciptakan Keadilan

IKLAN

Prof Ridha Dharmajaya; Baru Bisa Disebut Pemimpin Bijak Jika Berhasil Ciptakan Keadilan

MEDAN (Waspada): Prof DR dr Ridha Dharmawijaya Sp.SB menyebutkan, dalam perspektif politik Islam, kebijakan pemimpin harus menciptakan berkeadilan. Islam sangat menentang kepemimpinan dzhalim karena hal tersebut menganiaya umat manusia. Berkeadilan itu bukan hanya sebatas lips service tapi harus terealisasi secara nyata.

“Keadilan itu dalam sejarah Islam bisa dilihat dari perilaku para Khalifah nya. Perlakuan keadilan para pemimpin Islam lah yang menyebabkan Islam dengan cepat diterima oleh umat manusia dan menyebar ke seluruh dunia. Oleh sebab itu, seseorang baru jisa disebut pemimpin bijak jika berhasil ciptakan keadilan,” ujar Prof.DR.dr.Ridha Dharmawijaya Sp.SB, praktisi yang juga alumni HMI Sumatera Utara saat menyampaikan ceramahnya pada pendidikan dan latihan (Diklat) Generasi Islam Inspiratif Sumut, Sabtu (29/10) di Asrama Haji – Medan.

Guru Besar USU ini kemudian menambahkan, inspirasi dari sejarah Islam yang penuh keadilan itulah yang kemudian digunakan para founding fathers republik ini dalam membuat asas negara. Itu bisa dilihat bagaimana dalam sila Pancasila butir keempat dan ketiga dimana dinyatakan dengan tegas bahwa kerakyatan harus dipimpin dengan kebijaksanaan dan keadilan harus ditegakkan untuk seluruh rakyat Indonesia tanpa memandang SARA.

“Untuk itu Diklat seperti ini sangat penting. Adik-adik peserta Diklat jadi bisa memahami bahwa penerimaan kita pada Pancasila adalah karena perjuangan para founding fathers itu terinspirasi dari perjuangan dan ajaran Islam itu sendiri. Kita lah selaku pelanjut perjuangan mereka harus meneruskannya hingga keadilan tegak penuh di negeri ini,” pungkas Prof Ridha.

Acara Diklat Generasi Islam Inspiratif ini dihadiri puluhan peserta . Ferry Dermawan selaku Ketua GII Sumut menyatakan, Diklat ini dibuat sebagai upaya membina generasi Islam yang tidak hanya sigap terhadap persoalan kemasyarakatan tapi juga mempunya wawasan luas terkait kebangsaan/keislaman.
“Kami sengaja mengundang para senior pergerakan mengisi Diklat ini. Karena kami tahu bahwa para senior diantaranya Prof.DR.Ridha Dharmajaya Sp.BS ini karena punya pengetahuan dan pengalaman lebih luas. Tentunya pengetahuan dan pengalaman luas itu amat berguna dalam menciptakan generasi Islam yang tangguh” tutup aktifis muda Islam Sumatera Utara ini. (m27)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE