MEDAN (Waspada): Prof. Dr. Ningrum Natasya Sirait selaku Koordinator Tim Pengabdian Abdimas Internasional USU 2023, menginisiasi Program Abdimas Internasional USU 2023.
Hal itu tidak terlepas dari gegap gempita perhelatan Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-43 sejak 5 hingga 7 September 2023 lalu kembali mengingatkan kita bahwa Indonesia saat ini tengah menuju MEA 2025 yang nantinya akan membuka keran Perdagangan Bebas ASEAN.
Salah satu aktifitas Program Pengabdian Skema Pengabdian Abdimas Internasional ini adalah Focus Group Discussion “Kesiapan Dunia Usaha Menghadapi Integrasi Ekonomi ASEAN, berlangsung Senin (11/9) dan menggandeng EW Barker Centre for Law & Business Faculty of Law, National University of Singapore dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Wilayah I Medan sebagai narasumber sekaligus mitra dalam Program Pengabdian tersebut.
Kolaborasi bersama EW Barker Centre for Law & Business Faculty of Law, National University of Singapore bertujuan agar masyarakat, khususnya di Sumatera Utara dapat belajar dari Singapura terkait bagaimana Negara tersebut menghadapi integrasi ekonomi ASEAN yang nantinya akan membuka keran perdagangan bebas di Indonesia.
“Kami memasukkan beberapa kurikulum dalam pendidikan terkait peraturan wilayah di Asia sehingga siswa mengetahui apa yang sedang terjadi dan bagaimana bentuk kerjasama internasional yang terbangun antar negara – negara di Asia, ” papar Dr.Burton Ong, salah satu pengajar di Fakultas Hukum National University of Singapore.
Namun begitu Prof. Dr. Ningrum Natasya Sirait, SH., M.Li juga menegaskan bahwa sebagian besar masyarakat, terutama yang menekuni industri UMKM masih sangat awam terkait implementasi MEA dan komitmen Pemerintah untuk mendukung dan menguatkan UMKM dalam menghadapi MEA 2025.
“Pengabdian masyarakat seperti ini adalah salah satu cara kami (dunia pendidikan) mengabdi dan menggugah kepedulian segala sektor terkait untuk bersama sama membantu masyarakat dalam menyambut dan menghadapi MEA. Kami dapat masuk melalui 3 sektor, termasuk dalam pengajaran, penelitian dan tentu saja pengabdian masyarakat seperti ini, ” papar Prof. Dr. Ningrum Natasya Sirait, SH., M.Li dengan lugas.
Dalam kesempatan tersebut, Ridho Pamungkas selaku Kepala KPPU Kantor Regional 1 Medan juga menjelaskan dalam paparannya bahwa saat ini peluang yang ditawarkan integrasi ekonomi Asean pada Indonesia sangat besar, karena Indonesa sesungguhnya memiliki sumber daya yang melimpah ruah.
Namun di balik besarnya peluang tersebut, ada banyak juga tantangan yang mengancam masyarakat khususnya dunia usaha, salah satunya karena masih tinggi tingkat korupsi, birokrasi yang juga masih belum efisien dan daya saing produk dan SDM yang masih sangat lemah.
“Agar menjaga iklim persaingan bisnis tetap sehat, ada dua instrumen yang dapat diperhatikan, yaitu pemerintah dan otoritas persaingan,” ungkapnya.
Kata dia, pemerintah dengan kebijakanya agar pasar lebih terbuka dan kompetitif, sedangkan otoritas persaingan akan mengawasi prilakunya.
“Maka pelaku usaha harus benar-benar bersiap-siap, karena peluang ini sesungguhnya dapat meningkatkan efisiensi, penghematan dan melebarkan pasar,” tegasnya.(m22)
Waspada/ist
Prof. Dr. Ningrum Natasya Sirait Inisiasi Program Abdimas Internasional USU 2023 poto bersama peserta kegiatan dan undangan.