MEDAN (Waspada): Pondok Pesantren Darul Qur’an memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Sabtu(9/10).
Hadir, Sekretaris Yayasan Raja Aman Nasution, SH.Dewan pengawas Prof. Dr.H. Hasan Bakti Nasution, M.A.Direktur Pesantren Al-Ustadz Dr. H. Muhammad Tohir Ritonga, L.c. M.A. Kepala Madrasah Aliyah, Nur Aini Sinaga, S.Pd.Kepala madrasah Tsanawiyah, Muji Burahman NST, M.Pd. Koordinator Tahfizh, Bangsawan Dalimunthe, S.Th.I.
Kepala Pengasuhan Putra: Gumriadi Tambunan, S.Sos, S.Pd.I dan Kepala Pengasuhan Putri,Darmawati Harahap, M.Pd serta undangan lainnya.
Ketua Panitia,Saiman Parjuangan Dongoran, S.Pd.I, menyampaikan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yayasan yang telah memberikan bantuan untuk mensukseskan acara ini baik secara materi maupun non materi.
“Semoga apa yang diberikan mendapatkan balasan dan bernilai pahala di sisi Allah SWT,” ujarnya.
Disebutkannya, tujuan dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW,guna meneguhkan Tauhid dan Syariat untuk menggapai syafaat di yaumil akhirat.
Sedangkan, Direktur Pondok Pesantren, Al-Ustadz Dr. H. Muhammad Tohir Ritonga, L.c. M.A juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada panitia yang mensukseskan acara ini.
Disampaikannya, kelahiran Nabi Muhammad pada hari Senin 12 Rabiul awal, dimana saat itu terpancar cahaya di kota Mekkah bahkan di negara tetangga dari rumah ibu Nabi Muhammad, Aminah dan bapaknya Abdullah dan kemudian api yang disembah oleh Majusi ratusan tahun padam seketika pada saat kelahiran Nabi Muhammad.
“Kemudian Nabi Muhammad dilahirkan sudah dalam keadaan berkhitan dan lahir dalam keadaan sujud dan mengangkat jari telunjuknya ke atas yakni menunjukkan ke esaan Allah SWT. Aminah melahirkan
Nabi Muhammad SAW, tidak meneteskan setetes darahpun. Dan yang terakhir Abu Lahab dan Abu Jahal bergembira dan senang dengan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Atas kegembiraan Abu Lahab itu ada satu riwayat yang menyebutkan, siksa Abu Jahal diringankan setiap hari Senin dikarenakan senang dengan kelahiran Nabi Muhammad SAW,” paparnya.
Dilanjutkannya, Abu Lahab saja diringankan siksanya karena senang dengan kelahiran Nabi Muhammad, apa lagi kita yang selalu bersholawat kepada Nabi Muhammad Rasullah SAW,” pungkasnya sembari menyampaikan terima kasih kepada yayasan dan pengurus yayasan semoga acara ini kita laksanakan dalam rangka mendapatkan syafaat Rasullah SAW.
Sedangkan, Dewan Pengawas sekaligus Sekretaris Yayasan,
Raja Aman Nasution, SH, menyampaikan,kegiatan ini adalah rutinitas yang terus dilaksanakan setiap tahun.
“Kegiatan ini akan dilaksanakan setiap tahun,sebagai dukungan terhadap program yang dilaksanakan Pendiri Pondok Pesantren alm Dr. H. Amarullah Nasution,S.E.M.BA “Semoga almarhum diberikan kedamaian di alam kubur dan kita tadi kita sudah membacakan ummul fatihah.
Kemudian ucapan terima kasih kepada panitia yang telah mensukseskan acara ini.
Hal lain disampaikannya, tentang konteks modern oleh Michael H. Hart, yang menempatkan Nabi Muhammad SAW, sebagai tokoh nomor 1 di dunia.
Yaitu orang yang berpengaruh dengan alasan, memiliki ummat, aqoma ummatan kemudian assasa syariat menjadikan syariat sebagai dasar bernegara.
Keberhasilan tersebut dicapai karena memiliki kekuatan khilfah atau politik dan risalah.(m22)
waspada/ist
Sekretaris Yayasan Raja Aman Nasution, SH.Dewan pengawas Prof. Dr.H. Hasan Bakti Nasution, M.A.Direktur Pesantren Al-Ustadz Dr. H. Muhammad Tohir Ritonga, L.c dan guru foto bersama.